Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:756    |    Dirilis Pada: 12/12/2025

ina

eraih pergelangan tanganku, seolah ingin merebut kembali apa yang baru saja kuberikan.

atar. "Aku akan menyerahkannya ke pengadi

"Kenapa kamu begitu terburu-buru?"

ku mengangkat bahu, mencoba terlihat

erjadi denganmu hari ini?" Tanyanya, nada suaranya ber

Baginya, aku mungkin memang sudah gila. Aku merasa seper

al. Aku menatap keluar jendela, membiarkan pemandangan melintas begitu saj

katanya tiba-tiba, memecah kesunyian. "Kamu

usias menceritakan tentang pertunjukan yang sama, berharap dia mau menemaniku. Dia han

enatapnya, tidak menunjukkan reaksi apa pun.

nya cepat, seolah ingin menarik kembal

pannya. Sekilas, senyum tipis t

nya mengangguk pelan, lalu menyalakan mobil. "Akan kujemp

yang kukenal sebagai asisten Riana, tampak panik. "Tuan Pradipa! Riana.

nselnya. "Aku akan ke sana sekarang," katanya pada asisten itu. Lalu i

u datar. "Dia leb

ia menatapku dengan tatapan aneh. "Kamu tidak cem

n yang lalu, aku akan menangis, memohon padanya untuk t

Alvina," katanya, suaranya penuh peri

melihat air mata yang menggenang di mataku,

nyambutku dengan senyum hangat. "Alvina sayang, kamu sudah pulang!" Ia mencium pip

guk kecil.

ikut pulang?" Mama Pra

an rasa sakitku. "Dia ada urusan me

gejar bayangan masa lalu yang tidak akan pernah kembali?" Ia menghela napas, lalu menatapku dengan mata penuh ka

nya menggelengkan kepala. Ia menepuk pundakku. "Jangan deng

ingat, di kehidupan sebelumnya, Pradipa pernah berdebat hebat dengan orang tuanya karena aku. Dia bersikeras bahwa aku adalah orang asing, pengh

ntar lagi, aku bukan lagi menantu mereka. Aku ingin menjelaskan bahwa kebahag

dipa, erat. "Terima kasih, Ma,

ami sendiri. Melihatmu bahagia adalah kebahagiaan kami." Ia mengusap pipiku lembut. "Kamu tah

ngannya erat, menahan semua emosi

mi beli bersama. Pertunjukan berakhir, tirai ditutup, penonton mul

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY