n P
obilku meraung, jarumnya b
ur menjadi garis-garis bura
at hingga kulitku terasa perih, seakan ingin
pucatnya kertas perjanjian cerai ya
anas di d
ang sedang melahap jan
gking histeris di sampingku, memecah k
dak me
menekan pedal
t, seolah menyuarakan kekacauan y
, menyalakan rokoknyaap rokok itu memenuhi k
menyukai
keku
kebe
au ini memb
enghirup abu sisa
nis, menghembuskan asap tebal ke arah jendela. "Klan butuh pemimpin y
la
tam telingaku se
un, aku melihat Celia
pkan b
i rumah de
ir itu
a karena dia tidak punya
mah besar itu ter
suara langkah kaki
minyak yang samar dan
gan hidup
atas satu kaki di pin
suaraku keluar, renda
kecil, tawa ya
i pajangan yang membosankan. K
nandatangani surat cerai itu
ta
itu k
ada ai
ada ke
mutlak yang me
aku adalah orang asin
daripada jika dia mena
eraba saku jas, meny
anganny
sedikit pun u
ang tajam me
sakit
mungkin sesuatu yang lebih dalam y
sar berpindah jalur di de
a terla
enjerit
setir ke kiri
aspal, menciptakan suara yang menya
is menghantam pem
jak rem se
keras, hanya beberapa sentimete
emburu, wajah
suaranya bergetar hebat
k peduli
peduli pad
perlahan m
linya, aku benar
antik
ikannya ter
tet
so
ya, hanya ambisi dan ketakut
enang hingga terdengar mengerikan. "Apa yan
, matanya mem
a mak
tanya, mencari setitik kebohongan. "Celia tidak pernah impulsif. Dia me
ku pada set
uatu ya
busuk di ba
nya, bahkan jika aku harus menghancur
GOOGLE PLAY