img Istri Tetanggaku Kuntilanak  /  Bab 3 Penampakan di Rumah Tetangga Baru | 30.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Penampakan di Rumah Tetangga Baru

Jumlah Kata:2093    |    Dirilis Pada: 15/12/2021

at pekerjaan serabutan tidak menentu. Babe bahkan sering ngomel karena title sarjana tekniknya tid

diam mengurus surat lamaran Alif. Jelas Babe pingin Alif cepat kerja bukan karena uang, karena Babe Rojali mempunyai kebon bambu yang hasilnya dijadikan usaha kerejinan bambu. Omzetnya lumayan dan cukup membantu Mang Dayat, Kang Ibik, dan beberapa pemuda tuna

epartemen humas. Jobdesk Alif tentu saja lebih banyak di lapangan. Nantinya dia akan mensurvey calon pembeli/penyewa rumah atau

Tentu saja dia mau. Sebenarnya agak terkejut karena disuruh langsung m

kan nemenin kamu. Atau lebih tepatnya, kamu bakal jadi partner Doni. Dia manajer Humas di

n berkulit putih cenderung pucat, berbadan beberapa sentimeter lebih tinggi dari

? Apa mau ngopi dulu?" Doni tersenyum ramah seraya

ana juga boleh

diem aja, malah nanti lu kena sikat," pesan Doni.

. Tahu benar a

jual omongan. Jangan artiin jelek. Sebut aja kita ini entertain. Diplomasi nga

rokok terseb

Gue cabut dulu, Don. Ntar lu kirim aja laporannya. Jam 2 gue

oke di sini." Doni gerakin tangan

Alif. "Biasa. Di mana aja pasti ada aja yang model begitu. Nggak jalan kalau nggak jilat. Di sini kalau lur

ujur, dia merasa cocok dan nyaman dengan Doni.

," kata Alif. Namun kem

usingin. Lu diterima di sini bukan karena gue. Nggak semudah itu masuk di perusahaan

ni mengajak Alif berangkat untuk survey ke klien sekalian

*

sebentar saja Alif sudah paham cara kerja dan su

n klien di sebuah kafe, Doni meng

g," ajak Doni seraya menunjukkan bungku

e mau nolak, tapi gue udah

at istri gue," jelas Doni. "Nggak tahu kenapa kala

tin Alif. Namun menurutnya Doni itu so sweet sebagai s

kut Doni mampir dulu ke rumah. Alif juga sudah tidah saba

arah rumahnya, Alif

ue, Lif. Biar sekalian gue

rumah besar itu. Sekilas Alif melirik ke arah taman. Tiba-tiba saja perasaannya jadi tidak enak

m," ujar Doni m

nya. Alif langsung gelagapan. Namun, Doni terse

. Kelupaan Mulu gue mau perbaiki. Ya udah, yuk masuk. Mungkin

t. Sementara Alif mulai canggung dan ragu menatap se

ang tamu. Seketika itu juga Alif merasakan ada seseorang mengintipnya dari balik tembok pemisa

Lif?" ta

eng. "Nggak

aja, Bro. Angga

rumahnya. "Kumara! Sayang! Kamu di mana

ih selutut dengan rambut digelung dan ditusuk konde. Ada bunga mawar merah terselip di rambutnya. Selaras dengan warna lip

erbelongo. Terkesima meliha

a lembut. Suaranya seakan be

paan sih? Lihatin bini orang sampe segitunya? Apa ini

uk Kumara. Mereka berdua tampa

esukaan Neng." Doni menyerahkan bingkisan makanan.

menatap suami penuh ke

Yaelah, gini amat nasib jomblo.

buang air kecil. "Mas Doni

oiletnya ada di sebelah kanan setelah da

Bisa kok." Alif

k karuan kembali lagi ke koridor. Yang mana dapur, yang mana toilet, tidak ada yang ketemu. Al

gini? Mana udah di ujung lagi! Ini rumah apa r

apkan, sontak vas bunga di sisi koridor jatuh sendiri. Praaang! Pecah j

ng, harus lewatin halangan rintangan kayak begini." A

yangan hitam berkel

siape tuh?" Pemuda itu kaget b

andangan Alif terfokus pada sosok di

sedang menyisiri rambutnya tersebut sambil bersenandung. Alif mena

lif jadi lega akhirnya ada orang terli

udeh coba mau ke toilet, tapi nyasar." Alif

dian, hal aneh terjadi. Kumara mengangkat tangannya yang memegang sisir lalu mengunyah sisir itu. Sisir berontokan lepas dikunyah

ai kaki demi menyaksikan pemandangan di depannya. Tepat saat itu

n dan langsung lari, kabur

us berlari sampai tubuh

-teriak, Lif?" Doni me

annya. Segera saja dia menunjuk-nunjuk ke arah

Rambutnya panjang, mukanya mirip istri

nang. "Jangan sembarangan ngomon

ggak nemu toiletnya, malah ngelihat bini lu nyisir rambut. La, terus sisir

uncul di belakang Doni. Dia tampak sedih lalu menunduk. Perlahan ada air ma

ujuk Kumara, tapi sang istri langsung

k lu. Apa pun itu gue mohon jangan omongin di depan istri gue. Kasihan dia

eran gue kagak bohong, kagak rumpi kayak warga y

ue anterin lu ke toilet. Habis t

! Alif ngebawel sendiri dalam hati. Namun dia memilih diam dan mengapit Doni sepanjang k

*

t di rumah Doni terus saja terbayang. Alif merinding setiap ka

an berisi teh hangat. Ia melihat Alif yang sedan

udah kejadian aneh aje lu! Bangun du

, kacak pinggang,

dah kamar lu! Bocah emang lu ya tidur bareng Nyak Ba

ala ranjang. "Jangan, Be! Aye tidur di sini aje am

u aje ame si Doni!" celetuk Babe Rojali kesal. Dia lalu menarik Mpok Indun. "Y

k Indun dan Babe Rojali. "Jangan tinggalin

uma. Alif memeluk mereka kencang banget. Jadilah kehe

gue terus uun!" omel

ak mau pipis!" te

sok Kumara yang menyeramkan. Dia bahkan menjerit ketakutan melihat Mpok Indun menyisi

Ape kite bawa ruq

sing tujuh keliling. Sementar

*

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY