an,ketika Chandra mengalihkan pandangan ke

makan?" i

kinya ke lantai,hendak pergi.Tapi Chandra mem

dari pegangan Suaminya. "Ka

au sudah makan dan meminum ob

,walaupun Nila memperl

dari ku." Nila menunjuk Chandra. Ia mendesis pelan,saat kepaanya k

g tipis itu terdia

anita manapun. Tapi tidak dengan wanita berwajah sendu ya

Chandrama Admaja. Seorang pria dengan kekuasaan mutlak dalam keluarganya yang kaya dan t

sut dari ranjang. Tapi baru satu kaki yang m

nangkapnya, sebelum

tar,sampai matanya berai

nya,saat Pria itu membopong dan kem

." Nila memegangi kepalanya, sambil

t sikap Nila,walaupun kepayaha

tau siap pun di sini, a

n kedua alis yang hampir menyatu."Kau yang membua

an sekretarisnya yang berani kurang ajar terhada

g menyelamatkan Perusahaan Papamu?Membiayai semua per

kedua tangan saling

ampai jutaan,siapa yang mel

a dengan seluruh hidupku yang kau hancurkan." i

iknya pergelangan tangan istr

u tangannya yang lain untuk memukul suaminya.

in membawa kabur calon ist

Nila g

g hanya mementingkan dirinya

AA

Nila mena

menyangka istrinya

Nila tak terima Chandra meng

k terimanya,dengan ia yang lebih membel

aga Nila menahan agar tak menangis,mengingat

Chandra tenang. "Apa dia berusaha d

enyadari,sejak 2 tahun lalu,tak a

,membuat raut wajahnya b

hanya bisa bersembunyi d

au yang membuatnya tak bisa meraih impiannya,menghancu

yang patah dan tubuh lemahnya yang tak b

aksa. Selama ini ia diam.Tapi kali ini,Nil

kata benci dengan bibirnya,sampai ia terdor

menangis. "Kau janji hanya di minggu ke dua menjamah kuu.. !" Nil

n cemburu yang melebur bers

nta.Melakukan semua yang dia mampu,untuk melihat senyum itu

kepalanya.Kepalanya kian berdenyut he

an terus terulang dan berulang. Membuat fisiknya makin

mbanya.Bercinta dengan orang yang di kasihi. Merasakan kenikmat

la,hanya rasa sakit dan jijik,saa

malingkan muka dengan mata

pada telingan dan lehernya me

pat. Ia terisak,saat suaminya mengigit lembut daun telinga

rat,seiring kuatnya

u jarinya yang panjang.Berharap suaminya akan berhenti.Tapi Chandra

Chandra menikmati dua gundukan miliknya,sa

r matanya telah kering dan netra nya kini men

eluknya posesif dengan mata terpejam, lelah, s

ergantian waktu sore ke malam m

s lembut, mengibark

Wajahnya sayu,menggambarkan

akan berserakan di sekita

oma wangi rambut Nila yang tergerai kusut dan berantakan.Merapatkan pelukannya

berperasaan Kesan garang yang di tampikannya pun lenyap,sebab rambutnya yang biasa tersisir rapi itu,kini terlihat acak d

k,seluruh tubuhnya dan

rarah pada garpu makannya