img Sebenarnya Dia Mesum Ma!  /  Bab 7 7. Tidak Terhitung | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 7. Tidak Terhitung

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 19/12/2021

n oleh alaram hidup yaitu Serafin. Tetangga seb

ya unik dan ajaib. Kadang aku bisa tersedak ludah sendiri jika membaca

ta Serafin yang sedang duduk di balkon kamarnya. Menikm

kamu mau menikmati secangkir teh den

dar pada pagar pembatas, dengan kedua tangan

taku kesal, tapi kalau Serafin tidak merusuh dipagi

sedang aku ajukan," kata Serafin. Dia mengangkat cangkir tehnya.

a bidadari cari di surga. Syaratnya l

a sebelah ada bidadari di sana. Marah aja kelihatan ca

alah tertawa dan menunjuk ember yan

rnyata ada sebotol susu almond dan coklat. Serafin te

n coklat dari ember. Meletakkan di atas meja dan

elalu memberiku makanan dan minuman manis. Sama halnya deng

kan, takut om Rendi merasa tidak dihargai. Jadi aku menghabiskan se

. Serafin meletakan cangkir yang digenggam ke atas meja. Dia

ter aja gue daki. Gue taklukin, gue gak kenal apa itu menyer

untuk mendapatkan aku. Aku tidak terlalu istimewa, aku

ada di puncak karir. Sejujurnya itu membuatku ragu dia benar-benar mencintaiku. Hati kecilku

g tampan dan unik benar-benar membuatku mudah jatuh. Hanya saja

Gue gemes jadi pe

ar Serafin dia memang tidak pernah

" katak

. Kalau ke lo gak apa-apa. Calon istri, calon ibu

ersihkan kayaknya. Emang gue u

. soalnya gua cinta benget ke

kataku menyembunyikan rona merah di pipi ku. Untung kami berjauhan s

tapi cintaku padamu sangat banyak. Ban

ya darat

, mukanya sampai merah. Duh gemes jadi pengen cium dan gigi

rah di pipi ku. Mata beriris hijaunya ternyata sangat tajam. Serafin tern

meninggalkan Serafin. Aku kemudian mengintip dia dari d

ita masa depan kita," katanya. Membuatku lan

u yang berjongkok di balik pintu dengan

anya. Sudah cocoklah dia menjadi serigala. Terlibat gagah, dominan, b

n dan bantu mama memasak. Selama di rumah ini, aku

lama ini aku bisa menutupi dengan bersifat dingin. Namun semua itu tidak

angat menyiksa. Rasa iri dan perih sering sekali tumbuh sub

sekali berputar di otakku, tapi untuk menutupi semua itu. Aku bersifat d

, sekaligus takut, hal itu hanya sementara. Sehing

tulah kata yang kuanggap sebagai pen

i-laki ceria dan berwarna seperti Serafin. Bukankah tid

skan," kata Serafin pada malam itu. Membuatku terus berpikir, pantaskah aku mendapat semua itu. Otakku juga sela

alu jatuh dalam dalam jurang kesepian. Sehingga hatiku ikut membeku. aku takut, ini semua

Bagaimana aku ini anak yang tumbuh tanpa kasih sayang

terjatuh dan ter

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY