img Anakku Menjadi Saksi Mata Perselingkuhan Suamiku  /  Bab 8 Suara Desahan | 8.70%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Suara Desahan

Jumlah Kata:1550    |    Dirilis Pada: 23/12/2021

TEH

A

ar bergegas pulang setelah u

kali lipat dari rumah yang ku tempati, mobil alphard yang mereka bangga-banggakan, serta biaya hidup keseharian juga aku yang menanggung, namun tentu saja

napas lega, setelah s

tidur, meregangkan sedikit otot-o

kl

, rupanya Mas Frengky dengan

berkali-kali menghe

lnya sambil memij

ehem sambil me

t kakiku, hingg

jutek sembari meny

apku barusan. Karena selama menjadi i

anya haram disentuh olehnya. Meskipun aku masih sah sebagai istrinya, aku t

Bun?" tanyanya ser

as, lalu kembali sib

lihat lesu, ia

," serunya sambi

l, namun dalamnya hati

tanyaku ter

keuangan," jawabny

ahutku

aget, ia menyentuh ta

k kuat kalau harus dicuekin gini," uj

enarik tanga

omer satu, istri nomer sekian. Memang darah 'kan lebih

lah tenang. Jauh di dalam hati, rasa

ngerepotin kamu, aku nggak mau keluargaku

at aku?" ketusku dengan kesal, "terus soal uang yang kamu pinjam puluhan juta padaku dengan

n keluargaku menjadikanmu sapi perah. Maka dari itu biarlah aku yang menanggungnya. Toh

ng itu kembali paling lambat bulan dep

dengan kasar, ia menelan sa

ku usahakan, Bun,"

pan, maka kamu wajib melunasinya 2x lipat pada bu

lebihan, Bun?" tany

ih aja, kamu

bihan

rihal aku pinjam uang aja kamu p

selalu perhitungan padaku? Mentang-mentang aku punya penghasilan, kamu bisa menafkahiku seenak sifatmu. Apa kamu tak tahu, Mas

ia tak menyangka aku bisa menjelma bak rent

mbet ke mana-mana. Bulan

nya. Silakan kamu tanda tangan, untuk menghin

amu nggak percaya sam

i perihal uang pun berlaku demikian, bisa fatal kalau udah masalah uang, Mas

y mengangg

memikirkan lari ke mana uang yang dipinjam Ma

a kembali, ters

keluar dari kamar, e

kulanjutkan aktivitasku menont

*

tok

anya. Aku sedang asyik menikmati semangkuk sereal saat ti

sapanya sembari

ga Bu RT," balas

ti malam ada perkumpulan ibu-ibu untuk sekedar silatu

a, ya, Bu?

Bu Aya ada di dalam, jadilah saya sampaikan langsung aja. Suatu kehormatan besar b

emua sama, hehe. InsyaAllah saya hadir, k

u-ibu komplek, saya juga undang beberapa teman saya, sesama ibu bhayangkari.

u sambil meng

ng polisi, bisa jadi peluang baru ini untuk mengembangkan bisnisku jika a

e butik sebentar untuk menandatangani beberapa berkas, lalu pulang

ahaya masih tidur, maklum hari ini hari Sabtu, sekolahnya libur. Mas Frengky sudah

g Mas Frengky, semala

sanya tidurku pulas sekali, aku sampai tak sada

n tak berubah posisinya dari kemar

as Frengky tak tidur b

di man

in di kam

rusnya pikiranmu kau jejali berbagai perta

nci mobil dan melajukan k

i tiga. Di mana ruangan khusus diriku berada. Kuli

isi dari berkas tersebut, a

hampir sa

tentang kesepakatan hutang Mas Frengky,

komputerku. Tanganku dengan lih

kurasa pas, aku bergegas mencetak

gky, ia cukup membubuhkan tanda tangan sa

e dalam map plastik. Dan kuletakkan di dekat tas k

elekat di pergelan

12:2

asti membuat lelahku lenyap. Mumpung sekarang weekend, ak

aku, mematikan komputer dan men

ift yang akan membaw

. Bunda d

di rumah,

masuk karena kunci cadangan yang kubawa, tak ada m

amar Cahaya, t

tas kasur. Aku segera mengambil selimut dan memakai

kat, kamu tidur. Sekarang Bund

ahaya dengan lembut,

kan kamar Cahaya, kututup p

u ingin mengguyur tubuhku

ke dalam kamar, la

ti suara desahan da

at ruang keluarga. Jaraknya hany

gegas melangkahkan kaki, men

da di dalam?" teriakku sa

di hening, tak ada sahu

uk pintunya, teta

i luar, namun sayang, pi

ahutan. Tak ada suara juga, padahal baru beberapa menit yang lalu, a

aranku mula

rasanya

*

img

Konten

Bab 1 Awal Mula Bab 2 Curiga Bab 3 Minta Uang Bab 4 Terisisih Bab 5 Perasaan Ibu Bab 6 Sokongan Dana Bab 7 Mulai Menyadari Bab 8 Suara Desahan Bab 9 Lampu Merah Bab 10 Menggagalkan Rencana Bab 11 Pengakuan Gilang
Bab 12 Pesan Rosa
Bab 13 Gagal Minum
Bab 14 Teh berbahaya
Bab 15 Gagal ena-ena
Bab 16 Rosa Pulang
Bab 17 Sedikit Bermain
Bab 18 Ngobrol Santai w Rosa
Bab 19 Informasi Gilang
Bab 20 Pinjam Uang
Bab 21 Kecemasan Rosa
Bab 22 Cahaya Murka
Bab 23 Kantong Belanja
Bab 24 SkinCare Rosa
Bab 25 Nayla Curiga
Bab 26 Rindu Cahaya
Bab 27 Kedatangan Bu Wak
Bab 28 Tentang Ayah Vano
Bab 29 Bersekongkol Dengan Gilang
Bab 30 Mengerjai Mertua
Bab 31 Penggerebekan
Bab 32 Sanksi Sosial
Bab 33 Kedatangan Carissa
Bab 34 Tanda Lahir
Bab 35 Kenyataan Begitu Pahit
Bab 36 Terbongkar
Bab 37 Pernikahan Rosa
Bab 38 Bersama Cahaya
Bab 39 Tes Psikologi Cahaya
Bab 40 Kondisi Cahaya
Bab 41 Operasi
Bab 42 Tindakan
Bab 43 Menyusun Strategi
Bab 44 Operasi Cahaya
Bab 45 Nayla Terpuruk
Bab 46 Sidang Pengadilan
Bab 47 Pembelaan Frengky
Bab 48 Pengakuan Rosa
Bab 49 Dendam Rosa
Bab 50 Bukti
Bab 51 Keputusan Dokter
Bab 52 Mimpi Nayla
Bab 53 Kemunculan Hendra
Bab 54 Kepergian Cahaya
Bab 55 Belajar Ikhlas
Bab 56 Mencari Hendra
Bab 57 Bertemu Hendra Dan Rosa
Bab 58 Hendra Bertemu Vano
Bab 59 Bu Wak Murka
Bab 60 Frengky Tertabrak
Bab 61 Kondisi Rosa
Bab 62 Mengerjai Frengky
Bab 63 Kehadiran Gladys
Bab 64 Rasa Lama
Bab 65 Kekasih Reno
Bab 66 Rencana Pertunangan
Bab 67 Bukti Akurat
Bab 68 Gladys Misterius
Bab 69 Mencerna Bukti
Bab 70 Misteri Ponsel
Bab 71 Tentang Vano
Bab 72 Dilamar Hendra
Bab 73 Pesta Pertunangan
Bab 74 Gladys Aneh
Bab 75 Pengakuan Gladys
Bab 76 Bu Wak Kenapa
Bab 77 Misteri Kematian
Bab 78 Kisah Kelam
Bab 79 Anak Perempuan
Bab 80 Di Luar Ekspetasi
Bab 81 Pertunangan Berujung Murka
Bab 82 Pengakuan
Bab 83 Akhirnya Mengaku
Bab 84 Menemui Rosa
Bab 85 Mengobrol Dengan Rosa
Bab 86 Persepsi Nayla
Bab 87 Pernikahan Gladys
Bab 88 Melamar Nayla
Bab 89 Keputusan Nayla
Bab 90 Suara Wanita Mencurigakan
Bab 91 Akhir Kisah
Bab 92 Epilog
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY