img Jatuh Padamu  /  Bab 1 Malam dan Luka | 1.59%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Jatuh Padamu

Jatuh Padamu

Penulis: Snora
img img img

Bab 1 Malam dan Luka

Jumlah Kata:1740    |    Dirilis Pada: 23/12/2021

apak, sebagian sisanya juga udah dipakai buat tebus obat Ibu. Kalau untuk jadwal cuci d

yang coba ia pertahankan saat ini adalah kewarasannya yang tersisa. Bahkan embusan angin malam

angkah melewati jalan paving di antara himpit gang menuju rumah kontraka

terlalu banyak, fokus aja ngerawat Ibu dan selesain pendidikan kam

Pertanda bahwa lawan bicara di sebelah sana jug

ati. "Gimana kalau Kayla berhenti kuliah dulu?

amar. "Semua biaya apapun biar jadi tanggung jawab Mbak

gak akan berubah kalau te

ut-ikutan berhenti kuliah," potong Rena, hingga berhasil m

ekerja membantu menopang finansial keluarga mereka. Dan membuat Kayla me

tahu, tak pernah ada yang mudah bagi lulusan sekolah kejuruan seperti dirinya bertahan di antara persaingan industri metropo

ya karena bukan lulusan berijazah sarjana. Ya, cukup Rena saja. Ia tak ingin Kayla ikut menjadi bagian di dalamnya. Adiknya itu harus

. Jadi jangan buang kesempatan yang sudah kamu capai susah payah hanya karena masalah ini. Apapun yang terjadi, k

a mereka. Gadis itu mengantongi kembali ponsel miliknya ke dalam saku blazzer kerja yang ia kenakan. Kemudian segera merogoh k

endominasi sejauh mata memandang akibat jendela yang tertutup seharian dan lampu ruangan yang belum dinyalakan. Namun, alih-alih m

ngusap dengan kasar bukti kelemahan yang mengalir tak terbendung itu, tapi sekuat apapun ia

arkan sesak yang datang semakin merajam. Ia tersungkur duduk di depan pintu denga

nya, Rena masih mampu untuk bersikap tegar di tengah keadaan itu. Mengambil kerja tambahan di saat tubuh lelahnya berteriak ingin diistirah

kronis pada ginjal, Rena kembali tak punya pilihan selain mencoba menjadi kuat sekali lagi. Bahunya makin ha

gkat setegar itu. Namun ternyata jauh di dalam sini, saat malam dan sepi mengukungnya dengan keha

untuk dirinya sendiri hanya untuk malam ini saja. Karena berpura-pura menjadi tangguh t

berbagi resah. Sampai entah berapa lama, rasa kantuk pelan-pelan datang merayunya dalam lelap. Membuat mimpi dan al

*

n langkah mantap pria itu menyibak keramaian yang menghalangi jalan. Pandangan matanya masih sibuk menjelajah ke seluruh penjuru mencari sumber alasan satu-satunya

aktu lama bagi kedua kaki pria itu untuk bergerak menghampiri meja bartender di sudut lain ruangan. Ta

sap gelas martini yang entah sudah berapa kali diteguknya. Sa

di dekatnya, sebelum mata lentik itu berpindah kembali pada cairan bening berbahan

pi kamu justru baru datang 30 menit kemudian. Tua

an. Maka daripada menimpali perkataan sinis tersebut, ia memilih meredam potensi keributan di antara mereka, t

etakkan asal di kursi kosong tepat di samping wanita itu duduk. Lalu dengan cekatan, ia juga menya

li terdengar. "Kamu takut orang-orang mengenali sia

eh lirih. Kali ini ditatapn

semacam ini. Dengan penampilan terbuka dan riasan tebal layaknya jalang di pinggir jalan. Sama seperti kamu, gadis ini juga pintar memasang topengnya sendiri da

an napas berat pria itu menunjukkan bahwa kes

tapi uluran tangan yang tertuju tersebut segera ditepis dengan mudah. Hingga

a kita kemarin, Deas?" Satu kerjapan tampak meloloskan air mata di pipi pucat Namira

rempuan cacat! Perempuan nggak berguna karena belum juga bisa

telahnya, berdampingan bersama laju air mat

kan keputusasaan. "Aku bahkan nggak punya alasan membantah sedikitpun, karena semua ucapan-ucapan sampah yang mereka katakan, adal

sok Anggun yang selalu berpenampilan menawan dan terlihat begitu tang

" lirihnya disertai isakan putus asa y

ingga tubuh tegapnya sejajar dengan posisi duduk wanita itu. Menyetarakan pandangan mereka agar bertemu di satu g

yang masih pria itu tujukan untuknya. Hingga sesaat kemudian, matanya ikut terpejam merasakan kehangatan dari tela

edua mata yang sempat terpejam, mendapati netra sehita

sosok yang tengah berlutut di hadapannya. Hingga saat sapuan jari-jemari tersebut sampai di bib

gin biasa. Bersikaplah sedikit hangat, walaupun

bibir keduanya dalam keintiman yang dalam. Awalnya hanya berupa ciuman lembut, tapi perlahan gerakan itu semakin hau

ki Andreas dengan utuh malam ini. Meskipun ia tahu denga

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY