img Jatuh Padamu  /  Bab 6 Konfrontasi | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Konfrontasi

Jumlah Kata:1456    |    Dirilis Pada: 23/12/2021

panjang berbahan marmer di belakangnya, Rena mengatur napas dan kerja normal jantungnya usai diberi serangan panik dari pesan kiriman Kayla yang baru saja masuk ke pon

ula acara untuk menelepon Kayla, setelah sebelumnya gadis itu mengiriminya kabar lewat pes

nan menuju pintu masuk ruang balairung, mengabaikan pertanyaan Mas Tian dan yang lain saat menyaksikan raut pan

t pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Tapi sekarang keadaannya sudah lebi

a lebih memilih mengabari Mbaknya itu saat ia yakin kondisi sang ibu sudah terasa membaik. Karena bukan mustahil bagi Rena bert

ndengar angin segar itu. "Harusnya kamu langsung kas

dan nungguin pemulihan Ibu, jadi

at itu, mau tak mau Rena berusaha mencoba m

i topik penting lain yang perlu dibahas keduanya. "Mbak akan usahakan kirim

ialisis Ibu juga baru akan kem

nya waktu mencari pinjaman secara kilat. Sepertinya ia benar-benar harus mampu memutar otak

man Rena. "Kalau cuma untuk membiayai satu dua sesi perawatan cuci d

dapat uang untuk dikirim. Jangan kuras tabungan kamu karena mungkin sa

tolak Rena jika hal itu menyangkut uang pribadinya. Padahal mereka tidak pu

arena gaji Mbak baru ad

kan janjinya itu, karena sumber bantuan satu-satunya seperti Bu Marisa juga tak dapat

i. Kayla cukup menjalankan tugas sebagai anak yang berbakti merawat ibu mereka, masalah t

k seberapa, Rena masih tetap harus mengusahakan uang perawatan yang sama besar di sa

i Mb

akan kirim ke kamu paling lambat besok malam." Tanpa menunggu balasan dari penelepon di seberang, Rena segera mematikan sa

nggantung di atas wastafel. Memperhatikan dengan seksama penampilan rambut acak adut yang sempat d

nan riasan minimalis yang menghiasi wajah tirusnya. Mungkin Rena

kemudian beralih membasuh tangan pada air mengalir. Guna men

Mala, dan juga Anisa karena kepergiannya yang cukup heboh dan tiba-tiba di pertengahan acara. Kemungkinan m

menuju aula dari gedung convention hall ini, Rena membuka aplikasi m

bunga yang cukup tinggi. Atau kalau memang harus bertindak lebih nekat, Rena mungkin harus menjual laptop miliknya

enuangkan seluruh atensinya di sepanjang jalan, sampai tiba-tiba sebuah suara tamparan cukup keras, so

orang-orang di dalam sana melihat tingkah laku kamu yang kelewatan ini? Namira bahkan baru meninggal beberapa j

mendaratkan tamparan keras pada seseorang yang berdiri berhadapan dengannya. Area gedung yang lengang dar

adari siapa dua orang yang tengah terlibat per

amoedya justru tetap memasang wajah datarnya. Membiarkan segala bentuk cacian dan makian apapun

pipi kiri pria itu. Bekas jelas yang bisa saja meninggalkan rasa perih tak terkira jika disentuh. Namun seolah mati rasa, ekspresi yang melekat di

saja. Meskipun sulit dilakukan, cobalah sebisa mungkin. Berpura-pura pun tidak masalah." Usai mengatakan semua yang ingin diucapkan, Antonio Pramoedya

enatap kosong langit-langit bangunan di atasnya. Napas berat pria itu terembus pelan, sebelum ia

rentak membuat Rena terperanjat kaku di tempat. Tak menyangka bahwa kebera

persembunyiannya. Tidak ada alasan lagi baginya untuk berlama-lama berdiri di b

berdiri tak jauh di depannya. Walau bagaimanapun, sikap lancangnya tad

memuakkan," gumam p

begitu mendengar kalimat tak ter

gsikan pendengaraannya send

n yang terlontar. Sebelum sebuah tarikan tipis di sudut bibirnya terangkat sinis. "Pria tua bangka

kan Rena yang berhasil dibuat terbungkam diam di posisi tanpa kata. Begitu menyadari sepenuhnya maksud dari perkataan barus

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY