u, harus sedi

ak noleh nakal. Nakal dalam kamus Mama berarti tidur larut malam, tidak mandi, tidak makan, tidak belajar dan tidak shalat. Tentu saja, aku menyanggupinya dengan suka cita.

kan masalah yang berarti, bukan? Tidak akan mengganggu penulisan skripsi, yang pasti. Selain itu, aku juga takut Mama curiga soal Figo. Eh! Soal perjodohan kami. Bukan apa-apa. Pertanyaannya adalah, bagaimana

jaan di Bali ini hany

ama dengan raut wajah super duper serius, "Jangan te

mbantu. Jadi, setiap Mama tidak berada di rumah karena tuntutan pekerjaan, aku lah yang memasak untuk Papa dan aku. Hei, kok aku jadi mellow begi

unjuk membentuk lingkaran, "Soal itu Mama ngga

ngan begitu santai dan gembira, "O

iku. Bangga pada Mama yang luar biasa istimewa, tabah dan tegar dalam menjalani takdir. Sungguh, seperti itulah Mama di hatiku. Meskipun saat ini dalam konflik berat, s

*

ni

ng, sungguh. OMG! Belum-belum lututku sudah gemetar. 'Apa yang harus kukatakan padanya? Bagaimana memulainya? Prima bisa menerima n

kukatakan, hati

n ramah meskipun aku sempat melihat lelah dar

ak kok, nggak terlambat. Aku memang sengaja nungguin kamu di sini, bukan ka

kok, Sweety. By the way ada masalah apa

pla

as itu tapi aku berusaha untuk menutupinya dengan tersenyum

bukan belajar, kami menyempatkan diri untuk bertemu meskipun satu bulan sekali dan dalam waktu kurang dari satu jam. Bukan apa-apa, yang namanya sebuah ikatan cinta, memerlukan penjagaan yang intensif, bukan? Disiram, dipupuk dan dijaga. Dengan pertemuan yang satu bulan seka

g tapi juga memancing karena ternyata Prima suka. Jadilah aku penonton setia karena takut dengan yang namanya mulut ikan hidup, apalagi kalau sampai menggelepar-gelepar di tana

jenjang pernikahan. Sungguh, rasanya seperti tersiram butiran salju. Lembut, sejuk dan membahagiakan. Sangat membahagiakan, sampai-sampai aku

eet

yaaa,

a, sih? Cer

*

tidak enak juga rasanya membiarkan perasaannya tergant

u. Ada apa dengan Figo, Sw

. Memindai kesiapan dalam dirinya, menelisik emos

ya, kamu ja

i. Kenapa,

au kehilangan kamu dalam bentuk apapun. Tiga hari yang lalu, Mama ngasih tahu aku kalau ternyata Papa sudah jodohin aku sama Figo. Sudah lama banget Prim, kami masih SMP.

plaa

entara bibirnya terkatup rapat tanpa senyuman meskipun hanya satu garis tipis. Dari semua yang kulihat itu, aku bisa tahu kalau Prima kecewa. Marah. Tapi aku tidak tah

… Ting, t

am hias. Jangan tanyakan lagi bagaimana kabar hatiku saat ini, ditambah lagi dengan Prima yang tiba-tiba bangkit dari duduk … Tanpa menggetarkan secuil kecil kata pun dia berjalan cepat ke halaman rumah depan, menuju mobil. Sempat aku lihat, air matanya meluncur c

kan selaut luka