img Asmara Mendendam  /  Bab 5 Pagi yang Menakjubkan | 27.78%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Pagi yang Menakjubkan

Jumlah Kata:1059    |    Dirilis Pada: 04/01/2022

sama pria dingin bin aneh bin ajaib itu. Seberapa pun menyebalkannya Ari, di relung hati terdalam sebetulnya N

eh seorang security wanita ke ruang resepsionis. Nez

HRD, Mbak,” ujar resepsi

Han Manajer HRD, Nezza diwawancara sejenak. Pertanyaan yang diajukan ringan-ringan saja. Bahkan diselingi

si. Menghadap Bu Nuni Supervisor Admin Produksi. Sebelumnya, Nezza

juga. Rania sudah lima tahun di sini. Kalau Dyah, ba

mperkenalkan diri. Usia Rania sepertinya di atas Nezza beberapa tahun sedangkan usia D

ania kalau dia sudah tidak begitu sibuk. Sekarang ka

u,” samb

Nezza sudah plonga-plongo tanpa kerjaan. Jika sudah begitu, rasanya gerak jarum jam menjadi lambat sekali. Jenuh dan mengant

biar bisa melihat-lihat cara kamu input bagaimana? Ka

!” jawab Rania tanpa men

e sana Nez!” in

enonton sebuah film dengan bahasa asing yang tampak monoton dan membingungkan. Di mana Rania sama sekali tidak memb

ntang pekerjaan selama istirahat. Waktu istirahatnya ia khususkan untuk benar-benar istirahat. Sel

suatu yang belum pasti. Ia kemudian teringat bahwa sedari pagi, belum memberi kabar apa-apa kepada ayahnya. Semalam ia hendak menelepon tetapi tidak jadi karena ketiduran. N

a, Mbak? Pak Han atau Pak Umar?” tanya sebua

i aku tidak tahu pastinya,” jawab sebuah su

udah tidak membutuhkan tenaga lagi, kenapa tiba-tiba dipaksakan ada penerimaan

gkhawatir

ni demi kebaikannya. Kelihatannya saja ak

h hati ke Nezza. Aku tahu betul watak

kontrak berapa

u. Kita lihat tiga bulan ke depan, apa yang terja

h kalau

ruang kerja. Sesampainya di mejanya, Nezza duduk sembari mengatur napasnya. Ia mesti bersikap biasa saja

Nuni dan sesosok berperawakan tinggi Rania muncul.

juga kursimu,”

ntungnya berdetak lebih cepat tet

” kata Ne

tu dua jam. Kalau ada yang belum kamu mengerti, tan

” jawab Ne

n menghadiri meeting dengan para manajerial perusahaan. Sebagai admin senior, Rania

belum dimengerti, ia mencatatnya di buku. Supaya ia bisa langsung menanyakannya kepada Bu Nuni nanti. Ia tengah asyik mem

n. Sekian detik berlalu, Nezza baru sadar bahwa ia tadi lupa men-silent ponselnya

ponselnya,” ketus R

” ucap Nezz

sentrasi pada pekerjaannya. D

aku kena teguran. Lagian ada apa sih, pagi-pagi Anisa telepon.

kupingnya yang kepanasan. Entah bagaimana, Annisa mengaku kupingnya sangat peka. B

esai kamu pelajari, N

pir selesai, Mbak,” ja

arik napas lega. Tanpa menunggu ditegur lagi oleh seniornya yang belum bisa ramah kepadanya itu, Nezza serius mempelajari laporan sampai selesai. Ia

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY