img Dinikahi Suami Majikan  /  Bab 8 8. Sarapan Pertama sebagai Madu | 15.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 8. Sarapan Pertama sebagai Madu

Jumlah Kata:1106    |    Dirilis Pada: 04/01/2022

langit-langit kamar. Sedangkan Arya, mengambil posisi miring ke kanan menghadap Laili

ihat saya!" Arya menarik lengan baj

her saya menjadi sakit," terang Laili berbohong. Dalam hati berkali-kali ia beristighf

, biar lebih akrab," bisik Arya mem

terbahak lebar hingga memperliha

u

i mematung kembali, hatinya membuncah gembira saat suaminya mengatakan ia lucu

Laili tidak kuat menahan tarikan tangan Arya, hingga kini ia berhadapan dengan Arya. Keduanya saling mengu

ium lagi nih!" ancam Arya spon

u menjadi istri kedua saya. Harus sabar d

an. Eh,

ah di man

a asal jurus

n, kamu harus janji, jangan sa

ali tertawa. Seorang Arya Jovan ken

ai

Y

mencium bibirnya. Suasana malam yang sepi dan lampu kamar yang redup, serta alunan rintik hujan di lua

arang?" tanya Ary

h apa

in adik b

na ca

pakai Laili. Wanita itu hanya menurut walaupun dengan wajah memerah

Ririn tersenta

ranjang yang biasa ditiduri oleh suaminya. Arya nampak sangat lelap sambil memeluk guling. Nafasnya pun terdengar mend

r tubuhnya agar mendekat pada suaminya. Memeluk pinggang suaminya dengan erat . Air matanya turun

ikhlas melepasmu, Mas. Maaf," bisi

s meraung-raung saat akan dimandikan oleh Laili. Belum lagi Doni yang tiba-tiba saja minta diset

eriak Anes pada Laili yang kini sedang

is ngapain? Kok cape," tan

s bangun, Anes cape. Nafasnya ngos-ngosan," teran

Anes habis lomba lari beneran.

r masuk t

ada rajin. Tidak pernah izin kecuali sakit. Anes, masa baru mimpi kec

aili. Pakaian seragam sekolah Anes sudah rapi, rambutnya juga sudah dikuncir ekor

cantiknya seperti Teteh, biar disayang Papa," ujar Ane

aku nih!" teriak Don

nghampiri kamar Doni, lalu mengambil k

lama-lam

ya

turun ke bawah tanpa me

u

ahh.

rpelukan. Wajah Laili yang kaget, seketika merona saat Arya memelukny

ili?" tanya Arya saat m

Tuan. Permisi, s

ada saya, kalau tidak kamu bisa jatuh terguling." Arya

angga satu per satu. Sambil mengatur detak jantungnya yang bertalu cepat, sisa pel

ama dengan keluarga Arya. Sebenarnya ia sudah menolak, tetapi Rir

n, kini memandangnya dengan intens. Rasa nasi uduk buatan bibik yang seharusnya enak ini, teras

mar baru?" tanya Rir

Hangat, seperti

u

u

ter

shb

pintu sambung yang berada di kamar Anes. Mengendap-endap ia naik ke atas ranjang agar Laili tidak terbangun. Diusapnya rambut Laili yang tergerai indah, lalu dikecupnya hangat kening istri mudanya itu. Sangat perlahan dan hati-hati, ia memeluk tubuh Laili, me

pukul tiga shubuh. Dengan perlahan ia turun dari ranjang Laili, lalu keluar dari pintu sambung di

back

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY