kan kewajiban untuk memaka

ihat khawatir dengan keadaan Tania yang

lau sudah waktunya," jawab Tania sa

agar tidak keluar. Lagi dan lagi me

n bahagia disana. Kalau kamu sayang Rian, mak

ma mereka. Sesekali Tania melirik ke belakang karena tak sanggup dengan semua

di atas ranjang dengan air mata yang teru

ggak sanggup menghadapi dunia tanpa kamu.

eberapa foto yang terpajang di dinding. Foto

n Tania sukses membua

Tiya sambil duduk di

a hanya terisak, tak sanggup menjelaska

jangan seperti ini." Tania hanya terdiam menundukkan kepala k

a meninggalkan Tania di kamar. Biarkan sa

akan bersama!" a

ia nyusul kok," jawab Tania

jangan buat Papa dan Mama khawatir!" se

nti Tania makan kok," j

ngan air mata yang jatuh membasahi pipi. Sang suami terkejut me

il berdiri dari kursi yang berada di me

ndukkan kepala ke bawah

?" tanya Br

arus bagaimana?" tanya Tiya dengan

ubahan nanti. Tapi, tugas kamu terus mengajak Tania untuk

Bram. Mereka kemudian melahap makanan yang

disi Tania masih sangat memprihatinkan. Tania hanya m

atangi anaknya yang sedang duduk di jendela deng

a?" tanya Tania meli

putrinya yang sud

u Bram dengan matanya yang sudah berkaca-kac

dak ingin papanya bersedih karena Tania tahu

a." Tania tersenyum leb

ya! Please, demi Papa!" seru Bram den

Tania menjawa

h seminggu ia tidak turun ke bawah kare

us ya!" ucap mamanya yang sedan

?" tanya Tania dengan mena

ak." Tiya menjawab dengan pelan sa

ri mamanya meski rasa makanan yang ia maka

t kamu. Aku kangen kamu

cap Bram membawa sendok dari ta

ania tahan lagi, da

esai. Tania pamit ke kamar lagi

habis sayang," jawab

di kamar aja y

n membawa segelas air.

am hingga Tania men

elakang, "Ada apa,

sai siap-siap ya! Ada tamu yang akan d

wab dengan malas karena ia masih be

u Bram dengan pe

tak ingin mengecewakan papanya. Dengan berat

rjalan ke atas dengan air mata yang

nya, ia memilih baju

tersenyum lebar ketika mengenakan baju hij

a kabar disana?" tanya Tania s

IB, Tania turun ke bawah. Semua orang memandangnya sed

a menyapa dengan nada su

atang. Ayo duduk!"

mamanya. Ia mulai mende

anya Andre yang sudah lam

ahkan karena dunia perkuliahan hing

Tania mencoba memberikan s

panjang dan mencoba

ni untuk menjodohkan Andre dengan kamu. Papa dan Mama j

mentara Tania panas mendengar hal yang

ania?" tanya Tania dengan

bali. Kamu mau kan menerima permintaan Papa dan Mama!"

yang sudah mulai panas karena tak m

n Mama merasa ini su

ul Rian, kekasih yang sangat ia cintai. Matanya mul