img Ibuku Kuyang?  /  Bab 4 Tangisan Bayi | 18.18%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Tangisan Bayi

Jumlah Kata:755    |    Dirilis Pada: 14/01/2022

Mata ini tak mungkin salah lihat. Lekukan di atas bibir Ibu memang tida

il menyentuh lekukan di atas bibir, "tap

papa, itu normal. Ada juga kok yang gak punya lekukan

nan," kataku dengan nada ber

a saja, sering dikira kakak adik. Awalnya aku mengira karena umur dan tinggi badan. Namun, kata ora

ntar makanan atau berbincang ringan. Itulah yang kad

an. Apa Ibu gak khawatir

ir, Ibu udah jenguk dia tadi," jawabnya sambil m

sih, Bu? Dia sa

cil. Jadi, imajinasinya luas. Mungkin dia habis non

ia pernah baca buku Biologi punya

ah

bu di pasar tadi. Dua ciri yang mereka sebutkan ada di Ibu, maknanya ia adalah kuyang. Sebelum

in pernah orang bercerita, tapi kuanggap angin lewat saja. Toh, setahuku hantu

rahnya lagi, dia adalah ibu kandungku sendiri. Aku

*

pun membuka jendela dan menengoknya. Melirik jam dinding, masih pukul tiga pagi.

ngsung sekaligus mencari tahu. Namun, baru sa

Gak usah nengok ke

kenapa di luar berisik ba

unci pintu! Awas ketahuan nekat," ucap Nenek mengancamku. Mau t

u kamar. Seperti biasa,

di luar? Sahur, ya?" tanya

Kakak mau ngecek,

rang pukul-pukul panci, tandanya ada kuyang," jelas Dinda

ha

elahirkan di daerah situ," kata Dinda l

ayi dari tetangga. Orang-orang yang ber

ilang juga apa. Ad

u

di atap. Karena takut, aku dan Dinda meringkuk di balik selimut sembari memohon perl

*

kolah pukul delapan tepat. Di depan rumah tetangga subuh tadi masih ramai orang mesk

tanya bapak-bapak itu. Aku dan

ayi baru lahir gak di da

adik saya ini," jawabku sa

." Ia terlihat men

kenapa

a kejadian hilang janin dari rumah bidan," jelas bapak itu. "Kemarin ada warga yang lihat, tapi keburu h

an? Ditangkap? Tidak, aku harus melin

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY