img TAK MAU DIMADU  /  Bab 4 Kepulangan dinanti | 4.12%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kepulangan dinanti

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 19/01/2022

rkan pandangan ke arah luar rumah setiap kal

telah pesan terakhir Mas Ilham mengabari sedang dal

hilangan induknya. Tak tentu arah. Rasanya banyak sekali yang hilang. Tawamu, rayuanmu

akan menangis jika kamu tak jua terliha

kenapa belum juga ada kabar. Ponselku tak lepas dari genggaman, sudah berapa kali mencoba menghubungi, tap

ir, memuji nama Allah, mencoba menghilangkan segala pikiran nega

li, kantuk yang datang memaksa

*

apa tidur

iku. Aku terlonjak kaget, mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba me

as Ilham. Di

dilehernya, memeluk erat penuh rindu, menggugurkan seg

ku mulai menangis. Buliran air ini keluar begitu saja

, Dek?" tanyanya

h dengan pikiran negatif tentang Mas Ilham yang tak kunjung pulang,

dak ada yang berubah, tidak ada luka, tetap sama s

memasukanku ke dalam dadanya. Suaranya bergetar

an, tapi banyak alasan yang mendasarinya. Mimpi di malam itu salah satunya. Sungguh, bayang-bayang siluet wanita aduhai itu te

anyaku melirik jam bulat pada dinding.

nya habis. Maaf ya, buat Adek khawatir sampai tidur di sofa," ucapnya seraya bang

dan membuangnya kasar, gelisah menyelimutinya. Waj

m, menyimpang banyak pertanyaan dalam bena

*

gagah itu masih bersantai menonton TV. Piyama panjang masih melekat di tubuhnya. Padahal jam

iasanya --banyak omong, merayu dan penuh perhatian-- mungkin le

dan pegel semua." Pria itu memutar tubuhnya ke kanan

ir. Aku sudah berdiri didepann

ucapnya seraya mendongakkan kepala, menatapku

n Bu RT dulu ya Mas, antar kue bolu," pamitku, t

lesu itu melambaikan tangan dan ku

*

dari depan pagar rumah tetangga sebelah

ruh baya berdaster coklat motif bati

asuk." Bu minto menyambutku dengan seny

leh-oleh dari Mas Ilham," ucapku seraya meny

kasih, Neng." Kini bingki

p pergi. Hingga sebuah panggilan memb

hadap wanita mungil ber

uamimu cerita sesuatu nggak, Neng?" tany

enuh selidik. Wanita di hadapanku salah tingkah, bibirnya

kusan hitam yang menggantung di tanganku. Terlihat jelas ia sedang mengalihkan pemb

ah, saya pamit dulu,

setelah mendenga

n beliau katakan? Penasaran, tapi tak ingin terla

pak RT juga ada di rumah. Setelah diterima pemilik rumah aku pun langsung undur diri. Entahla

*

nya di rumah aku langsung bertanya pada Mas I

dia. Mengambilkan ayam goreng dari meja d

tranya aktif memindai menu sarapan di depannya. Dimeja makan tersaji nasi putih, ayam g

s?" tanyaku lagi tak mengi

ngangkat wajah, melihatku de

emarin suamimu cerita sesuatu nggak' gitu Mas,"

ok nasi, mengambil ayam beserta sambal. Mula

masih menuntut jawaban pasti d

uk-batuk, mungkin tersedak ka

pan, lalu dengan terburu-buru menenggak minuma

," ucapku datar, lalu mendudukan diri di kurs

tengah delapan pagi. Kamu pasti sudah pengin ngemil bolu sambil nonton TV kan?" Mas Ilham ter

img

Konten

Bab 1 Mimpi atau firasat Bab 2 Istriku Bab 3 Pergi dinas Bab 4 Kepulangan dinanti Bab 5 Romantisme Bab 6 Aku juga merasa berat. Bab 7 Siapa dia, Mas Bab 8 Terbiasa. Bab 9 Penjelasan. Bab 10 Firasat. Bab 11 Mas Ilham suamiku.
Bab 12 Mas Ilham suamiku (2)
Bab 13 Curiga
Bab 14 Merasa bersalah.
Bab 15 Lakukan sesukamu.
Bab 16 Siapa Aldo
Bab 17 Semakin runyam.
Bab 18 Keluarga bahagia.
Bab 19 Malam terberat.
Bab 20 Garis dua
Bab 21 Maaf.
Bab 22 Kembali mual.
Bab 23 Aktual garis dua.
Bab 24 Dia datang.
Bab 25 Bukan nasab.
Bab 26 Dasar pengganggu!
Bab 27 Pengganggu (2)
Bab 28 Cemburu.
Bab 29 Seperti pengantin baru.
Bab 30 Kabar bahagia.
Bab 31 Jangan sampai ramai.
Bab 32 Gelagat aneh Monita.
Bab 33 Gelagat aneh Monita 2
Bab 34 Gelagat aneh Monita 3
Bab 35 Gelagat aneh Monita 4
Bab 36 Murka Bunda
Bab 37 Tak habis pikir
Bab 38 Kehilangan
Bab 39 POV Monita
Bab 40 Monita pemenangnya
Bab 41 Ketidakberdayaan Ilham
Bab 42 Ketidakberdayaan Ilham (2)
Bab 43 Sulit menahan marah
Bab 44 Aku curiga
Bab 45 Kesepakatan
Bab 46 Dokter Adi
Bab 47 Ternyata ....
Bab 48 Dokter Adi (2)
Bab 49 Kakak madu
Bab 50 Keceplosan
Bab 51 Hati tak sekuat baja
Bab 52 Akulah pemenangnya!
Bab 53 Perselisihan dua istri
Bab 54 Hati belum bisa
Bab 55 Berkemas
Bab 56 Harus selalu lapor
Bab 57 Tidak tidur bersama
Bab 58 Perselisihan dua istri (2)
Bab 59 Belum bisa memaafkan
Bab 60 Ojan, pria di masa lalu
Bab 61 Pria di masa lalu (2)
Bab 62 Pria di masa lalu (3)
Bab 63 Salah paham
Bab 64 Menunaikan kewajiban
Bab 65 Aksi nekad Monita
Bab 66 Jerit Ilham
Bab 67 Jerit Ilham (2)
Bab 68 Akhir perjalanan
Bab 69 Akhir perjalanan (2)
Bab 70 Extra part
Bab 71 Extra part (2)
Bab 72 Extra part (3)
Bab 73 Extra part (4)
Bab 74 Rani (Season 2)
Bab 75 Rani (2)
Bab 76 Pesona Mas Adi
Bab 77 Pesona Mas Adi (2)
Bab 78 Kopi susu
Bab 79 Ada apa denganku
Bab 80 Pria belum move on
Bab 81 Pria belum move on (2)
Bab 82 Pria belum move on (3)
Bab 83 Tidak Sudi!
Bab 84 Minggu depan
Bab 85 Cerita tiga tahun silam
Bab 86 Cerita tiga tahun silam (2)
Bab 87 Sepasang pengantin baru
Bab 88 Rumah baru
Bab 89 Malam pertama, tapi bukan yang
Bab 90 Bertemu lagi
Bab 91 Sentuhan penuh cinta
Bab 92 Dari hati ke hati
Bab 93 Suara hati Ilham
Bab 94 Tamu yang berisik
Bab 95 Pesan mengejutkan
Bab 96 Rahasia Adi
Bab 97 Akhir yang bahagia
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY