a l

olah. Kamu tahu rasanya bagaimana? Berbunga-bunga dan berbangga hati. Itulah yang dirasakan oleh Zeline Jovanka atau yang biasa disebut Zee . Dinyatakan cin

utut di depan banyak orang. Hati siapa yang tidak berbunga-bunga jika

tinggi menjulang, mungkin sekitar 180 cm dan tentu saja tampan. Semua anak perempuan di SM

atinya berdegup kencang. Melvin adalah seniornya sewaktu masa orientasi sehingga hubungan mereka bisa dibila

sekolahnya yang merupakan voting dari seluruh siswa dan siswi di sekolahnya. Entah mengapa mereka selalu mem

ada Melvin seorang. Jika sudah jatuh cinta, Zee menjadi seorang yang bodoh dan buta. Menurut Zee , semua tentang Melvin adalah in

ng biodata Melvin, apakah ia punya kekasih? Apakah makanan kesukaannya? Apa minuman kesukaann

mau menjadi pacarnya? Tentu saja jawabannya “Iya ka … Aku mau jadi

OOO

gaimana jika nanti lulus SMA?” Tanya Melvin yang seda

.” Jawab Zee santai sambi

h apa,

a bahasa, Inggris

sar sekali, Zee.” Melvin mengernyitkan dahinya. Ia sendiri bingung mengapa Zee bisa meng

asiswa dan semoga saja Zee tidak akan membayar sep

ng bangga melihat pacarnya bisa mendapatkan beasiswa, tapi di hati kecil Melvin, ia merasa iri dan rendah diri terhadap prestasi yang dimiliki oleh Zee.

t mencium pipi Melvin. Ia senang karena mera

?” Tanya Zee penasaran

idup membuatnya tidak bisa melanjutkan sekolah kembali. Ia harus puas hanya dengan bersekolah SMA saja. Melvin berasal dari keluarga kurang mampu jadi tidak

elalu mendukung Kakak, apapun yang Kakak akan lakukan kedepannya. Aku akan selalu ada di

Melvin. Mereka melihat Melvin hanya sebagai seorang yang tampan dan mungkin juga kaya karena pakaiannya termasuk rapi dan bersih. Tapi sebenarnya Melvin bukanlah dari keluarga mampu, dan bukanlah hal yang tidak mungkin jika semua teman mengetahui tentang kehidupan Melvin seben

OOO

ampur, bersedih dan bahagia karena lepas dari julukan anak berseragam. Tapi tidak dengan Melvin, ia sangat murung karena di

hirnya Kakak lulus.”

, Zee.” Balas

rang bersemangat.” Zee memperhatik

ima kerja.” Ucap

erjaan. Sebetulnya Zee sangat bangga terhadap Melvin yang kuat dan menjadi salah satu tulang punggung keluarganya. Zee sanga

ota.“ Melvin bertambah murung k

adi khawatir dengan perubahan wa

raw

kita bisa sering bertemu jika hari l

ulit dan terbatas u

ideo call, Kak. Kita past

da pria lain yang mendek

k kakak saja.” Zee memeluk Melvin untuk meyakinkannya. Ia tidak mau Melvin goyah karena harus bekerja di lu

u ja

an kelingkingnya untuk pi