kehadiran James. Sikap pemuda itu yang cool namun pandai merayu membuatnya bagaikan melayang di awang-awang. Setelah dua bul

muel? Dia orangnya logis, kok. Bisa diajak ngomong. Kalian sesama kaum ada

gkan dirinya di atas tempat tidur. Matanya dipejamka

ndu. Digoyang-goyangkannya bahu pemuda itu. Namun

iba-tiba James membuka mata. Direngkuhnya tubuh sang kekasih dan dibaringkannya di atas ranjang.

k. Tiba-tiba James mengakhiri ciuman panas itu. Dia

jenis. Gimana kalau hal ini terjadi saat kamu sudah menikah dan tinggal satu atap dengan

sih. “Makanya aku tadi mengusulkan supaya kalian berdua ber

. Cukup kamu saja yang bersepakat dengannya. Aku mau menunggumu b

angatnya timbul seketika karena sang kekas

a. Karena aku nggak mau kedatanganku untuk menemuimu dimata-matai. Kita kan sudah nggak bisa bebas lagi bertemu muka di depan umum. Teru

ah biasa melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah.

gadis itu sungguh-sungguh. “Setelah kamu menikah, aku mau kamu menjadi milikku seutuhnya, Sa

gaan itu. Apa? Menyerahkan keperawanannya? Harta paling berharg

iar bagaimanapun dia kan belum resmi menjadi suamiku? ba

selalu berhasil menghentikan perbuatan nakal kekasihnya itu. Pun dirinya tak menaruh

muda. Namun gadis itu tetap merasa lebih nyaman jika melakukan hub

osiasi. “Kamu kan tahu, aku mau malam pertamaku itu sakral. Keg

ya garang. “Berikan saja keperawananmu pada si Samu

mes sampai menghendaki kesuciannya. Pemuda itu ta

. Akan kupenuhi permintaanmu ini,” ucapnya dengan berat hati. Tiba-tiba d

gi, nangis lagi! Haaahhh…. Salahmu sendiri, James. Pacaran sama cewek yang masih perawan. Satu tahun

ayang?” tanyanya lembut. “Kamu tahu kenapa aku menghendaki malam pertama denganmu? Karena aku ta

erasa sakit kepala. Dibelai-belainya rambut halu

mu. Hanya keperawananmulah yang bisa menjadi jaminan bahwa dirimu takkan me

ali diriya pun akan bersikap demikian jika berada dalam posisi James. Meminta ha

Benyamin, batinnya penuh kemenangan. Akhirnya berhasil kutaklukkan hatimu untuk menyerahkan mahkota kes

*

rku menyetujui rencanamu, Sam,” ujarnya memberit

ahu. Dia mencurahkan konsentrasiny

tidak memakai jasa pembantu rumah tangga. Dia tidak mau dimata-matai s

ayaknya sulit untuk mengabulkan syar

kerjaan rumah tangga sehari-hari, kok,” kilah gadis itu. Di

sebesar rumahmu, Nona,” celetuk sua

am? Memangnya rumah ki

Kalau kita menikah, rumah kita nanti seti

esar apa rumah

Aileen semakin penasaran. Didengarkannya

i. Ada kolam renang di halaman belakang. Bangunan rumah terdiri dari dua

anak konglomerat! Gadis lain mungkin merasa beruntung. Se