img Diuber Janda  /  Bab 9 Ditraktir Janda | 21.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Ditraktir Janda

Jumlah Kata:1387    |    Dirilis Pada: 09/02/2022

tersisa isi dompetnya nanti. Hanya ada KTP, SIM, kartu BPJS yang sudah tiga bulan tidak ia bayarkan iurannya, serta satu kep

terpana melihat gaya Amin yang begitu jadul. Gaya

ah!" Jihan menunjuk angka pada monitor kasir. Amin tersenyum tipis, ia dipanggil Mam

n suara kesal. Gadis itu mendadak khawatir, kalau saja tiba-tiba Amin mengurungkan niatnya

sudah lusuh, lalu menarik uang di dompetnya yang berjumpah tiga ratus enam puluh tiga ribu rupiah. Dengan tangan ge

pada kasir toko buku. Jihan pun dengan senang menerima goodie

g mengekorinya di belakang. Tiba-tiba saja, perut Jihan berteriak

Makan itu yuk, Bang Amin masih ada uangkan?" tanya Jihan

kkan satu keping koin lima ratus rupiah,

buh bagaimana, Bang Amin mau tanggung jawab? Ngajakin jalan, tapi gak bawa duit

ir Jihan makan pecal lele, karena saya juga sudah lapar. Namun, uang

in. Jihan mau pulang aja!" Jihan sudah berjalan c

rumah," bujuk Amin pada wanita yang sangat ia cintai ini. Bahkan Amin memberanikan dir

dia!" Jihan menepis kuat tangan Amin, lalu be

ar, ia takut Amin mengejarnya dan

at ojek online itu melesat memb

Bisa-bisa pukul sepuluh malam ia baru sampai, ditambah belum makan dalam cuaca dingin seperti ini. Amin mengangkat kepalanya, melihat bintang di langit ya

i dua lampu merah jalan raya besar. Tak apalah, mau bagaimana lagi? Tidak mungkin ia naik angkutan dan membayar dengan ua

epergian dengan dirinya, dan mencoret namanya dari daftar kandidat calon suami. Dia harus belaja

am. Mulai dari martabak telur dan manis, pedagang, bubur ayam, pedangang ketoprak malam, pedagang nasi goreng, pedagang nasi kucing, p

. Amin meletakkan tangannya di atas perut, lalu berkata," sabar ya, Cing. Sampai kont

riakan seorang wanita

ya sambil menundu

kaki? Sini!" panggil wan

an tenda warung pecal lele. Tak berani ia masuk ke d

an k

ya

ulu. Sini, Bang, duduk!" Ririn menepuk sisi kosong kurs

? Takut disuruh bayarin ya?

bukan janda licik! Ayo, duduk di si

ada si ibu penjual pecal lele. Amin dud

r

r

ada Amin yang menyeringai

Kali ini memandang Amin dengan seksama. Lela

u lagi ya?" suara R

, ikannya garing atau biasa?" tanya Ririn pada A

apa, saya minum teh saja," tolaknya halus, kar

ng. Nasi uduk ya, ikannya

asih, Bu. Maaf saya merepotkan

ng memiliki keistimewaan saat berjalan, karena kakinya pincang. Ternyata janda yang baik hati dan tidak tidak perhitunga

al pecal lele. Lalu dengan langkah sedikit terseok berjalan ke parkiran mo

ot bonceng saya, sambil bawa bayi gitu," kata Amin samb

rin, membelah jalan raya sambil

nya Amin berbasa-basi, saat m

kerja, Bang. Sekal

u. Mau k

ezeki hari ini, Bang, karena kaki saya cacat. Ta

anaknya di

Saya titipkan

u. Semanga

t Bang. Ya, walaupun cacat, saya yakin, saya masih be

ekarang tidak terlalu dingin, karena ada bali

waktu, saya deh gantian yang traktir," k

alu melesatkan motornya, meninggalkan Amin yang masih berdiam diri di depan gang. Setela

ar. Keduanya tengah duduk merajut kasih di kursi teras rumah Jihan. Amin menoleh, tepat saat Jihan pun menyadari kehadiran Amin di d

mah, lalu masuk ke da

dengan janda malah ditraktir.

*

samb

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY