ma sekali. Padahal Denny berjanji akan segera mengabarinya hari Senin kemarin sepulang dari Balikpapan. Namun, samp
ari yang lalu?” pikir Diana galau. Pikirannya kemb
tetap harus mengakui bahwa aura memikat laki-laki itu begitu kuat. Ia tidak mampu menolaknya.
si sambil menengadahkan kepala. Matanya terpejam. Kembali lagi, bayangan t
y usai mencium mesra mantan pacarnya yang
nya. Aroma coca cola yang diminum Denny membuat rasa yang manis saat mereka berci
aksinya. Namun, ketika mereka berdua hampir menuntaskan gairah memba
as tersengal. Hampir saja ia larut d
ang.” Denny berusaha meraih kembali tubuh langsing Diana ke pelukannya. Ia
niatmu, jika kamu hanya menginginkan tubuhku saja.” Diana meraih kemejanya yang
ya kembali. Tubuh tegap berotot itu tampak mengkilap oleh kering
sel dan kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja. Ia segera mengalihkan
u. Senin pagi aku sudah balik lagi ke Samarinda. Tunggu kabar dari aku ya, Sayang.” Denny
a,” ujar Diana seraya menarik tan
dari lamunan panasnya bersama Denny. Sesosok wajah tampan
laki dewasa dengan berewok tipis tercukur rapi. Tubuh tegap
Diana melemparkan senyum manisnya kepada sahab
yang lalu. Tadi pagi pemilik lahannya sudah setuju, jadi rencananya saya akan menemui sub kontraktor k
sini, untuk tugas-tugas Pak Ivan selama di Berau nanti.” Diana menatap Ivan dengan mata mengerjap panik. Ia benar-benar tidak bisa menjalankan pe
andalkan di lapangan. Hubungi saya setiap saat, jika Bu Diana ingin menanyakan sesuatu,” jelas Ivan sembari menarik kedua ujung bibirnya ke
ana tersenyum lebar, memperlihatkan barisan giginya yang tersusun indah d
rtawa kecil untuk menghilangkan debaran jantungnya. Ia kemudian kem
nih,” pinta Diana sembari ikut berdiri dari kursi direkturnya. Ia lalu m
e rumah kalau siang,” tanya
kepengen makan siang di restoran padang Upik, boleh, ya?” Diana berjalan duluan ke pintu ruangannya, mendahului pria bertubuh tinggi yang masih be
*
g ingin dinikahinya itu sangat akrab dengan laki-laki tinggi dan gagah yang berjalan bersamanya. Denny yang masih galau karena belum mendapatkan re
knya yang kebetulan berada di pojok ruangan dan terhalang oleh tiang di ten
gagah dari dirinya. Tadinya, ia sudah berencana ingin mengajak Diana untuk makan siang bersama, tapi karena ia masih galau dengan jawaban yang akan diberikan ke wanita itu, membuat Denny memutus
rhenti untuk meneruskan rencanamu untuk menikahi janda itu. Mama tidak akan pernah mere
ng beri restu Mama buat kami. Mama pasti akan menyukai Diana, begitu Mama b
nda.” Yanny melepaskan tangannya dari genggaman sang putra. Kemudian b