n kesehatannya ke dokter. Alangkah terkejutnya Mirna

u. Jadi … saran saya, anda jangan terlalu stress. Sebab jika

ada pengoba

uk itu,ibu harus dirawat di rumah sakit agar

keluarga saya khawatir, terutama putri

inggu sekali ibu harus ru

terima

usahaan yang akan ditinggalkannya. Mengidap penyakit yang mematikan sudah menandakan tike

yak desas-desus yang sampai ke telinga Mirna akhir-akhir ini tentang kelakuan suami barunya itu. namu

Maafkan ibu, Ra.” Lirihnya

*

an cintanya pada Gita. Rasa bahagia menjadi kekasih dari cewe

dari berhasil lo ta

ut Ragell yang sedang duduk bergabung. Kali ini

lan. Dia adik gue,” jawab Ardi y

tapi yang masuk akal dong. Masak lo tidur sa

ampik Ardi ke

rin adik lo? Sinting lo, Di!” eje

kandung gue. Dia

n lo bejat tahu nggak?! Nggak takut azab lo,Bro.” Ardi semakin kesal dibuat

di tangan gue. Dan bentar lagi dia akan menjadi milik gue utuh. Gu

agiaan yang lo dapat ini adalah air mata kehancuran adik tiri lo itu. Gue jadi kasihan sama tu

a. Ragell yang tukang main perempuan, sekarang ditambah Ardi yang menghalalkan

rnada ketus.Diiringi tawa riuh dari dia dan Ragell. Doni ha

as Ardi lagi menangg

mentara di kantor,tampak Herman sedang berasyik-asyiknya bersama Ratna. Entah sejak kapan,H

an matanya pada kedua paha Ratna yang sudah memajang di depan matanya. Sementara tangan Ratna y

sudah tidak tahan,ah,”lirih

enyal.” kata Herman yang sudah memanjakan mul

nya dan menahan deruan gelombang dari sensasi yang diberikan isapan mulut Herman. Pakaian Ratna pun sudah

ahan,Pak … ah. Sudah lama say

ja.sebab statusnya itulah Mirna tak pernah mencurigai Ratna akan berma

ebutuhan biologis tak memandang rupa dan tubuh.

menjilati gumpalan daging kecil itu. membuat Ratna harus menggoyangkan bokongny

n mengganti dengan tangan. Ia menikmati wajah Ratna yang menji

nakal!

itu lantas memasang posisi siap menancap. Dan inilah yang ditunggu-tunggu oleh Ratna sejak tadi. Begitu Herman mengel

u bersusah payah mengeluarkan tenaga untuk memulai.

ang. Sini aku bantu biar kamu nggak capek.” Herman menggerakka

uar Rat … terus leb

ga mau keluar. B

itnya. Milik keduanya terasa berdenyut hebat di dalam sana. Titik kepuasan sudah diperoleh oleh keduany

ngangkat dan mengibaskan tangannya ke arah Ratna meminta wanita i

agaimana kead

aja kan,di sana? apa

ayang.udah kamu istirahat aja. J

klah

alkan ruang kerja Mirna. Lepas dari telponan Mi

ada apa

yah. SE KA RANG.” Suara Ardi terdengar marah hari itu