img Namaku Kamilia, Tuan  /  Bab 5 MENYERET NAMA | 6.94%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 MENYERET NAMA

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 06/03/2022

angan menyelinap satu persatu ke dalam ben

ata penghuni rumah ini bukan cuma Tante Melly beserta dirinya. Ada ban

ita muda melambaikan ta

lia sambil menunj

Y

wanita-wanita lain yang sedang berdandan. Mereka bersiap-siap berangkat b

a." Wanita cantik itu memperkenalkan diri.

tuk apa?" tany

nautkan kedua ali

mu menunggu terlalu lama!" Seruan Tante Melly men

ai bekerja, ya!" p

lia, hatinya senang bukan kepalang. Wajahnya berseri,

a terhenyak kaget. Hilang sudah kirana di hatinya, berganti elegi senja hari. Perkataan bapaknya m

terjebak di kerongkongan. Kamilia teringat ucapan Saiful, "Ha

itu?" Kamilia tersenyum si

a derita yang dia simpan rapat-rapat kini seumpama gunung melet

a-kata bapaknya berhasil membawanya menyusuri lorong hitam ini. Seharusn

a memaki. Kata itu kini

Namun, dia hanyalah wanita lemah. Air mata adalah tump

Kemarin Kamilia menyangka Tuhan sudah menolongnya tepat waktu. Namun, hati

*

ngan Kamilia. Seorang teman mengajarkan cara berdandan serta bagaimana caranya memua

n malam dari Tante Melly membungkus tubuhnya, melekat pas membentuk

mu para lelaki tengil. Belajar bagaimana caranya bibir tersenyum wa

menyelamatkan dirinya dari kenistaan. Rupanya itu hanyalah adeg

orokannya. Dimainkannya lintingan tembakau itu dengan jarinya, sambil memamerkan senyum. Ilm

daun

segar s

ia masi

ia menerima order pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sebagai pelacur. Wanita b

wab sambil menundukkan kepala. Matanya perih menahan tangi

kening lelaki itu. Kamilia

ama itu di belakang namanya. Orang yang paling 'berjasa' sehingga dia bisa be

dalam urusannya nanti dengan Sang Pencipta. Dia akan menunjuk muka

eorang istri dari seorang suami, tentulah aku hanya bis

sih bisa menahan diri. Hanya pandangan matanya meny

tik . Kamilia memenuhi kriteria para penimba kenikmatan tersebut. Jadilah malam itu dia menj

ancur hatinya saat membiarkan pelanggannya menyentuh seluruh bagian tubuhnya, tanpa k

ediksinya tentang Kamilia kemarin malam di bis. Kini dia bi

t. Ingin rasanya dia melumatkan uang tersebut, membuangnya ke temp

wa keberuntungan untukku!

dah tidak mengumpat lagi dalam hatinya, dia harus berdamai

ya tidak ingin menerima hasil kerjanya malam ini

aku tak dapat bany

ning Tante Me

Calista menunjuk Ka

lebih besar dari badannya. Sambil menyelipkan rokok

amilia, besok pasti kembali ke pel

ejam andai anak buahnya berlaku tidak sesuai kehendaknya. Ketika

ngan pasti ada. Kamilia mengusap wajahnya karena perlahan-laha

pil, harus diminum!"

ikut menanggung nestapa. Kembali terbayang wajah lelah ibunya, membuat Kamilia harus tegar, koko

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY