img Istri Muda  /  Bab 10 Kekecewaan Huri | 17.86%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Kekecewaan Huri

Jumlah Kata:1248    |    Dirilis Pada: 09/03/2022

a berdua saja. Bahkan Ibunya saja tidak mengetahui cukup baik perihal kehidupan Kiya sebelum bertemu dengannya. Elang menatap istrinya tanpa kata-kata. Pandangannya sekilas memang teras

Elang tersulut seperti ini dan dia belum pernah sama sekali dibentak oleh suaminya. Namun baru sehari saj

dirkan kenangan buruk itu lagi. Sayang, bersikap dewasalah. Dengar!” Elang semakin merapatkan duduknya di

asalah dengan itu. Lalu, kenapa kamu tidak mau berbaik hati pada Huri sedikit saja? satu minggu ada tujuh hari dan kamu kebagian e

. Kiya sangat keras kepala dan dia tidak mau juga marah pada wanita itu. Alasan apa nanti yang harus dia berikan pada Huri, jika ia tidak pernah lagi nongol di rumah gadis itu? ditambah lagi sarat kutukan y

natap kepala ranjang. Tangannya dilipat di dada, tanda ia belum mau ber

ati mengijinkan aku untuk menikahinya.” Kotak perhiasan itu diletakkan Elang di atas kasur, tepat di

r

il menggelengkan kepalanya. Kotak itu terbuka dan barang yang ada di dalamnya berhamburan di lanta

rikan perhiasan itu pada orang lain.” Elang berjalan memungut perhiasan yang berhamburan di lantai. L

ama tetangga,” sindir Elang lagi, sambil bangun dari posisi jongkoknya. Lelaki itu sudah ikhlas, jika memang per

hnya. Mata Kiya terbelalak, saat mendapati kalung emas, dua cincin emas, gelang tanga, dan juga sepasang anting mutiara. Sem

ikannya perhiasan lagi. Wanita itu memandang dengan puas jemarinya. Kini, ia sibuk memakai gelang tangan dan juga anting dari Huri. Sepertinya ia mempunya ide lain dan bisa diterapkan pada gadis seperti Huri. Elang bera

dia baik-baik saja? Yah … sebuah pertanyaan sangat sederhana, tetapi ia tidak berani untuk menanyakannya. Gadis itu turun dari ranjang, lalu berjalan dengan malas keluar kamar, untuk mengambil air ke dapur. Sekilas dilihatnya pintu gerbang rumah besarnya, berh

dan bersiap untuk besok sore

njelang pukul semblan pagi, Huri dengan semangat berangkat ke kampus. Untunglah perkuliahan hari ini haya sam

fi dirinya yang tengah menikmati teh manis, ke akun media sosial Facebook dan juga Instagr

u

u

nunggu kedatangan Elang sampai digigit nyamuk dan azan magrib berkumandang. Bu Rima menatap sedih anak

ntuk Elang. Nanti saat dia datang, bisa langsung kamu temani makan,” ujar Bu Rima menasehati putrinya. Huri mengangguk patuh. Dengan lang

Bu Rima hanya bisa menahan derai air matanya melihat kesedihan Huri. Ia sepertinya telah salah memilih lelaki

suaminya itu tidak jadi datang, dia dikabari, sehingga tidak menunggu seperti ini. Gadis itu menarik napas panj

ya. Bahunya merosot, ponsel Elang tidak aktif. Ada air yang menggenang di pelupuk matanya. Dengan jemari ber

, siap

ssalamualaykum

apa? Suami saya sedang kelelahan bikin anak dengan saya. Apa perlu saya fotokan pose panas kami berdua agar kamu tahu diri? Tidak perlu kamu tunggu! Kar

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY