img Elegant Revenge  /  Bab 4 Keanehan | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Keanehan

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 24/03/2022

engar pelan di area ruang cuci baju dan jemuran rumah mereka. Lagu Ardhito Pramon

gendus perlahan. Lalu kembali terdiam. Ia mengingat di mana wangi ini pernah ia endus juga. Wajahnya seket

un, dia 'kan sering ketemu banyak orang, parfume perempuan

ah dapur, melihat sarapan masih utuh. Awan belum bangun, wajar, hari sabtu. Ia hanya ingat siangnya ada acara perni

-dalam wajah tampan, mempesona sekaligus menggemaskan suaminya sambil tersenyum. Ia sesekali menunduk dan terkekeh p

ya, lalu satu tangannya membelai kepala Awan yang berambut cepak. Ia baru saja mencukurn

ah jam delapan,"

u. Lalu mengusap wajahnya. "Nanti jadi ke ni

tersenyum masih dengan wajah menempel

. Aira merinding sekaligus s

n gemas wajah suaminya itu. Awan terkekeh dan bangun perlah

*

itu kancingnya yang atas dipasang juga biar rapih," Aira menarik

ayal kecekik tau n

n juga tak menor. Justru terlampau biasa. Aira mengunci pintu rumah saat Awan sudah memarkirkan mobil di depan rumah. Ia sempat berbalik masuk ke dalam rumah untuk menga

ap cukup lama. Lalu berlari keluar rumah karena t

an asik tertawa dan bercengkrama bersama papi dan kakak-kakak Aira. Aira send

ren, Ra," bisik Zara, sepupu Air

goda-godain laki gue," Aira memi

langsung," Zara tertawa. Aira mencari sosok yang dimaksud

aminya penyanyi itu, siapa namanya, du

ra. Aira menganggukkan

irip, baik banget dia, Ra,

ama-lama pacarannya," Aira

an, Ra, keterima kerja di sana,

Kedua mata Aira me

njukan cincin tunangannya. Aira terkejut. Ia

Zara menangkup wajah Aira yang

an dulu ya," ujar Ai

aminya. Raut wajah Awan menu

rena Awan tak bergeming. "Mas Awan lihatin apaan si, kok mukanya bete

. Kamu dari mana?" Awan mengecup pipi Aira yang berakhir mendapat ledekan dari ma

atin Mas, aku ngobrol sa

ernyata menjadi tamu undangan diacara pernikahan itu. Kedua bola mata Manda juga menatap Awan. T

*

h. Ia terlihat kesal kemudian dengan cepat

ya Aira yang sedang mel

sin." Aira mengambil pakaiannya dan melirik ke Awan yang membuka laci kecil didalam lemarinya dan mengambil

gecup berkali-kali wajah Aira dan berakhir di bibirnya. Membuat Aira tersenyum dan

salip kanan, kiri, ia lakukan. Amarahnya tersulut, ia kesal mengingat raut wajah Manda

tau kamu akan tau akibatnya!” geram Awan lalu memutuskan sambungan telpon sepihak. Ia me

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY