img Anything For You  /  Bab 7 Ya, Cuma Kamu | 38.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Ya, Cuma Kamu

Jumlah Kata:1533    |    Dirilis Pada: 23/03/2022

t botol wine yang belum dibuka berat di sudut kamar tak jauh dari kamar mandi, enam botol arak bali yang

rpikir waras, kewarasanku bergantung kepada botol-botol keparat tersebut. Saat aku ingin melupakan segalanya, mereka akan bercumbu denganku hingga tetes terakhir. Aku belum menjawab, melainkan merapikan letak botol-botol yang tersisa berhamparan ke san

kehilangan kesadaranku,” jawabku. Kudengar Samantha menarik napas kemudian mengembuskannya, bi

mana sebagian isinya tercecer di lantai?” cecar Samantha. Astaga, mulutnya seperti petasan tak berhenti sama sekali mencera

tiap gerakan yang kubuat, tak lama kemudian dia berdiri dari tempat tidur, berjalan ke arah pintu da

a d

u sudah lihat, biar

u begitu saja dan sibuk merapikan kamarku, apa d

h tak mer

segala kekacauan di dalam kamar. “Buka bajumu, aku ak

a

buka

satu, sisanya m

iman

a di dalam lemari, karena baju lainnya yang kubawa, sudah kubiarkan Samantha memakainya untuk membersihka

, aku paka

k punya b

ng memakainya, karena bajumu juga kotor,

alik saja ke kosan, beso

tan aku menjawab tanpa berpikir, aku benar-benar tak tahu kenapa aku mengucapkan hal tersebut, siapa aku, berani sekali melarangnya untuk tak bekerja. Samantha tak membalas kata-ka

a aku seperti orang gila yang tiba-tiba saja marah tanpa sebab dan melarangnya bekerja, padahal aku bukan siapa-siapa baginya, hanya orang

t terang terlihat sangat menarik tanpa ditutupi, tapi tanpa kacamatanya, tatapannya terha

k, menyulut dan mengisapnya. Aku suka melihat caranya merokok,

lakukan jika tidak bekerja? Aku tak bisa sehari saja diam t

menemanimu

leh aku pakai tempat tidurmu? B

rmu sendiri. Seperti janjiku, aku akan tidur di

ega membiarkanmu

sud

ah

api jangan melampaui batas, kau

kau tak k

mu, mana mungkin seorang t

alah raj

a queen, jadi kau

sebegitu cepat dia mengubah mimik wajahnya? Sesaat dia terlihat lugu, lembut, dan dingin dalam tempo yang begitu cep

ya dia melihat sebuah tato besar di punggungku. Aku melepas celana jeans yang kukenakan hingga hanya tersisa boxer yang melekat di tubuh bagian bawah. Tak perlu heran, aku tak ada rencana untuk meng

ngenakan pakaian, maaf

nya sungguh di luar dugaan. Apa dia tak normal? Tubuhku juga tak jelek-jelek amat, dada bidang, perut rata dengan six pack, bentuk tubuhku juga proporsional, eits

atu buah gelas yang sengaja kubeli untuk meminum minuman yang berada di dalam botol-botol tersebut. Samantha terlihat sedikit santai, dia melepaskan

amat mala

ht,

am

menghadap ke arah wajah Samantha. Wajahnya terlihat tenang, sepertinya rasa sakit sudah berkurang, dengkuran halus terdengar darinya. Aku

menjawab panggilanku. Lho, k

u ingin memeluk tubuh Samantha. Tidak, alkohol ini masih belum membuatku kehilangan kesadaran, aku sadar jika aku merasakan hal itu. Bagi orang lain, dengan meminum alkohol, mereka akan kehi

g menatapmu saat tertidur,” jaw

s Samantha ac

wangi dari

ya

ak peduli, sepertinya aku mulai jatuh hati pada perempuan cuek seten

id

am

mm

palamu di lenganku s

ah

nang mengamati orang lain saat tertidur, ak

ya, si

nya dengan pelan, meminta Samantha untuk b

enyentuh dadanya, kenapa dia berbuat seperti itu, seolah aku hendak menjamah tubuhnya. Tidak, aku hanya ingin melihatn

kan kepalamu

ahlah … perasaan apa ini. Aku menyelimuti tubuh Samantha, kenapa aku ingin menjaga perempuan satu ini, perempuan yang tak

an membuka sedikit kedua matanya tanpa menatapku secara

gecup lembut kening Samantha. Tidak, aku tak merasakan perasaan bersalah sedikit pun pada Aura, sama sekali tidak. Aku hanya berusa

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY