n udah aku tran
suamiku. Uang semesteran? Kapan aku pernah bilang butuh uang buat semesteran
butan manis seperti itu? Panggilannya untukku kan 'Mama', da
Inggris, jika terdengar di telinga orang maka seolah-olah dia sedang memanggilku 'Sayang'. Tapi
u mendadak hilang dari layar ponselku. Aku kaget bukan kepalang, kenapa pesannya dihapus? Tapi
esteran ap
i pesan yang kukirim barusan tak jua dibacanya. Baru sekita
sama temen buat kirim pesan ke adikn
h git
mong, uang bulanan
juga langsung dia kasihkan tunai tanpa basa-basi. Entah apakah itu cukup atau kurang. Dia bahkan tidak pe
t memeriksa isi ponselnya. Meskipun hal itu adalah sesuatu y
g seperti biasa diletakkan di atas nakas kamar kami. Perlahan mulai ku
ukkan
h iseng membuka-buka ponselnya. Apakah biasanya juga dia mengunci ponselnya sebelum kudapati pesan aneh yang nyasar ke nomerku tadi siang? Segala prasangka buruk tib
memandangi langit-langit kamar. Sementara itu, mas Reyfan sudah terlelap sedari 2 jam yang lalu. Sedikit putus asa karena tak jua bisa me
n pikiran agar segera bisa terlelap. Namun aku terke
belum
orang teman lama sont
u. Tapi selama aku mengenalnya, belum pernah sekalipun kami bertegur sapa lewat dunia maya. Kami sama-sama men
um, D
dengannya. Selain juga karena aku tak biasa melakukan chat den
ulang ke rumah orang tua k
ia tiba-tiba bertanya hal yang
am, bapak ibu
at. Tadi sore aku ketemu mereka
lah kala
mu sekarang ambil
annya membuatku kaget. Kenapa mendadak perasaanku mengat
tuh, Dam. Ada
k sih. Nggak
justru semakin curiga. Aku yakin ada se
a? Jika kamu mengetahui ses
a tidak membalas pesan dariku, hingga akhirnya beberapa m
lagi, soalnya beberapa kali aku lihat dia di kampusku. Mu
, aku yakin Adam tidak salah lihat. Naluriku berkata itu memang benar suamiku. Kemudian aku berpikir aku harus m