img Mawar Hitam Berdarah  /  Bab 2 Hanya mendapat sisa gaji | 4.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Hanya mendapat sisa gaji

Jumlah Kata:1160    |    Dirilis Pada: 30/03/2022

mendapati Marni yang tersenyum culas memandangnya jijik. Seolah belum puas, Marn

ia begitu saja. Dengan sengaja Marni tidak menjauhkan roda kursinya y

gilas roda. Marni hanya melihatnya sekila

, tapi dia cukup sadar dengan keberadaan di ruma

halat, dia pergi ke dapur untuk memasak. Namun, waktu melewati kamarnya yang dulu dia dan Fiko tempati, pintu itu sedikit terbuka, dia mendapati Fiko masi

Sela agar ada celah untuk Maria melihatnya yang sedang berpelukan mesra. Setidaknya wanita yang sayangnya mas

umah sampai beres. Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:30 pagi, dia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum berkumpul un

n Ke arah Maria yang memandang meja dengan tatapa

ungguku makan?" Maria balik bertanya. Dia menyorot Fiko hampa. Padah

epala heran. "Bukann

um menyentuh makanan sedikit pun, lalu b

Maria makan duluan tanpa menunggu yang lain. Fiko berpikir mungkin karena Maria sudah l

au Marni sering mengarang cerita bohong tentang dirinya, namun Fiko teta

h menyebut ibunya tidak jujur. Ibunya, wanita yang paling Fiko hormati adalah wanita terbaik dalam hidupnya. Set

bunya, sehingga tak mungkin dia menjelekkan ibunya. Terlepas dari benar atau sala

hkan segala amarah yang terpendam. Berkali-kali dia memukul

i dengan rasa sakit hatinya yang tak terkira. Dia ingin marah pada Fiko, namun kewajiban seorang is

nggilnya. Buru-buru dia menghap

nnya. "Ini ada nasi dan lauknya, sebaik

n Fiko saja cukup untuk dirinya. Dia tidak meminta lebih, asal Fiko masih menganggapnya ada. Katakan Maria labil, namun di dunia ini

penuh haru. Rona di wajahnya kembali

tu sangat menyakiti hatinya. Dan Fiko tentu sadar dengan apa yang membuat Maria menangis, itu dirinya. Dirinya si laki-laki berengsek yang tega membuat

pa mereka sadari seseorang mengepalkan tangannya marah menyaksikan antara M

Fiko memulai kembali pembicaraan

lkan senyum kecil di b

. Karena kata ibu, Sela lebih bisa mengatur keuangan, jadi aku kasih hampir semua gajihku kepadanya." Fiko merogoh sesuat

Fiko masih menganggapnya ada itu sudah cukup untuknya. Nyatanya, hal ini pun s

lanya menunduk memandang pada cekalan tangannya yang mengerat kuat pada uang. Dia kecewa, ingin marah

menjadi keputusan Mas. Selama ini kamu memang suka begitu, kan." Fi

rjadi karena Mas juga tidak pernah sekalipun bertanya hal mengenai apa pun padaku. Mas lebih suka merundingkannya bersam

unya hati dan keinginan tersendiri. Fiko sadar selama ini sering melupakan akan pakta itu. "Maaf." Balas Fiko menyesal. "Har

sudah menjadi keputusan suaminya. Akhirnya Maria h

celana bahannya yang tertempel daun kering. Sebelum perg

dan memutuskan untuk menyusul masuk ke dalam rumah. Namun, niatnya itu haru

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY