img Suamiku Punya Wanita Idaman Lain  /  Bab 7 POV Roy (1) - Selena Cintaku | 6.48%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 POV Roy (1) - Selena Cintaku

Jumlah Kata:2024    |    Dirilis Pada: 08/04/2022

i sudah menunggu lama di salon. Aku memaksa mengantarnya sepulang kantor tadi dan berjanji menjemputnya lagi

lapak tangan satpam yang sudah membantu mengeluarkan mobil. In

n juga sudah mulai padat. Otakku memperkirakan lam

lagi!" Tanganku sp

lebih lama seperti yang sudah-sudah. Ku ambil ponsel dan mene

ya! Kamu masih

taksi, nih! On th

a di seberang sana

ungguin aku?" Tone suaraku pun ikut merendah.

ra dengan Selena dan Ch

keberadaan Selena dan Cheryl. Bicara te

ana? Kita jumpa di apartem

ku ... mendingan ka

l

dah bisa ku tebak. Tak masuk di akal ku. Jelas-jelas aku menyi

engantar Melissa ke salon. Wajah teduhnya dibuat garang supaya aku

good looking termasuk selera fashionnya. Apa saja yang dipakainya selalu terlihat bagus dan cocok. Berbincang denga

. Kami berdua sama-sama ingin berkarir dan juga ingin membentuk keluarga. Begitulah dulu idealism

ibu saat mulai sibuk mempersiapkan lamaran hingga menikah. Beruntung jarak rumah berdekatan sehingga kedua keluarg

nakan untuk beristirahat di kosan Selena, tempat tinggal kami sementara. Malam pertama sebagai suami istri

lumnya kami tinggal di kosan Selena dekat dengan kantorn

turut membantu. Urusan uang, kami berdua menyukai keterbukaan. Saling mengetahui pendapatan pasangan, sepakat tentang dana tabungan dan belanja rumah tangga.

mangat. Selera makannya berubah-ubah, tapi sekalinya ingin makanan tertentu harus dituruti. Emosinya labil, sering menangis d

list kebutuhannya selama hamil, membuat list kebutuhannya saa

san kekhwatiran lainnya. Beberapa kali bertengkar karena aku mengingatkannya tentang hak suami atas tubuh istri, berakhir dengan tudingan tidak punya hati dari bibir Selena. Ata

fase dalam keluarga kami. Ia terlalu takut. Takut kandungan jatuh karena kelelahan, terpaksa mengeluarkan uang untuk membayar jasa ART. Takut tabungan dan gaji bulanan tidak cukup hing

n domestik rumah tangga, tapi Selena tidak pernah menghargai. Performa kerja maksimal ku lakukan di kantor agar dapat insentif besar, ku tunjukkan ke Selena bahwa semua kebutuhan akan tercukupi,

luar ke ruang TV. Seperti biasa, ruangan itu menjadi tempat aman untuk menuntaskan hasrat yang menggantung.

ang sudah tidak berpikir jernih mengiyakan dengan cepat. Begitula

n berhubungan badan dengan ART. Ku bulatkan tekad bahwa kejadian itu me

i trimester tiga kehamilannya. Dadanya semakin berisi, tubuhnya membentuk siluet yang indah di mataku. Menghindari pert

menunggu bap

an si ART yang semakin piawai memainkan peran di atas tubuhku. Satu hal yang membuatku merasa semakin jantan, dia mau melak

a. Otomatis pertengkaran kami tentang kebutuhan seks semakin jarang. Pernah beberapa kali Selena memi

ada apa-apa, misalnya kontraksi dini seperti yang dulu ka

yang. Asal dilakukan perlahan dan aku tetap

i rasa enggan juga timbul kalau mengingat keluhan kesaki

dan sesekali mengecup kedua pelupuk matanya. Setelah bunyi nafasny

ama jika di hadapan Selena. Petualangan percintaan kami semakin menantang saat Cheryl lahir. Sulit untuk memiliki waktu

seminggu tidak ku datangi berulah. Ia nekat mendatangi kamar kami dan

onton TV, Bu. Biasany

lelap karena baru saja menemani Selena menenangkan Cheryl. Mata ku tutup kemb

ah lelap. Makian dan ancaman keluar dari mulutku. Aku tidak terima diatu

sentuhan bapak. Saya gak minta macem-macem, pak. Saya pun mau ini tetap ja

pakai dia kapan. Aku tidak ingin terikat apapun dengannya. Jelas hubungan ini harus dirahasiakan,

ng a

tangi kamar, besok apalagi? Aku men

ulu aku sudah bilang, aku tidak suka dengan ART yang tinggal bersama dengan kita. Sekarang aku malah gak enak sama kamu

butuh lagi jasanya. Bertepatan dengan adanya Kak Ipah sebagai pengasuh Cheryl selama Selena

elain dengan Selena. Terutama karena aku melihat sendiri bagaimana lelahnya melahirkan dan mengurus bayi. Pengorbananny

ah bayi lima bulan itu. Meski tangisannya terkadang menganggu istiraha

dari bayi berpipi gembul itu. Selena bahkan tidak bosan menghabiskan waktu hingga

bali karena kesibukan pekerjaan. Paling senang kalau bertukar pikiran dengan Selena tentan

mbang rejeki itu dengan sukacita. Bermula dengan promosi jabatanku menjadi assisten manager setelah beberapa bulan kedatangan manager baru

u tidak bersemangat berce

pulang pun gak bisa t

istri yang tetap bersemangat mengejar karir meski sudah punya anak. Apalagi ia tak pernah meng

or yang menjadi saksi perjalanan rumah tangga ini. Dalam hati aku berdoa, se

Setelah beberapa bulan menjajaki dengan bercumbu mesra

pernikahan. Namun tidak terlaksana karena Cheryl rewel, demam akibat tu

an mulai mengikuti irama nafasku. Usahaku tak sia-sia, kedua lengannya melingkari leherku, ia ingin berlama-la

g saat Selena menghentikan tang

kantor, belum urus Cheryl sepulang kerja.

img

Konten

Bab 1 Chat Rutin Sore Hari Bab 2 Bercak Putih Bab 3 Curhat ke Delia Bab 4 Jalan-jalan atau Reuni Bab 5 Bos yang Aneh Bab 6 Drama di Reuni Bab 7 POV Roy (1) - Selena Cintaku Bab 8 POV Roy (2) - Melissa Kekasihku
Bab 9 Bukan Pelakor
Bab 10 Pria Penyayang
Bab 11 Menunda Perang
Bab 12 Aku Punya Rencana
Bab 13 Malaikat Kecil
Bab 14 Masa Lalu Lala
Bab 15 Aku Lelaki
Bab 16 Bertemu Mel
Bab 17 Sapu Tangan Harris
Bab 18 Panggil Mas Juna Saja
Bab 19 Kamu Pilih Siapa
Bab 20 Kiriman Makan Siang
Bab 21 Cinta Datang Karena Terbiasa
Bab 22 Diam Tak Selamanya Emas
Bab 23 Cerai Saja!
Bab 24 Pria Pecundang
Bab 25 Rahasia Melissa
Bab 26 Cintaku Salah
Bab 27 Melissa yang Misterius
Bab 28 Harris Semakin Menyebalkan
Bab 29 Roy Versus Harris
Bab 30 Arjuna Bercanda
Bab 31 Tamu Tak Diundang
Bab 32 Misi yang Gagal
Bab 33 Mas Juna, Aku Rindu
Bab 34 Malam yang Panjang
Bab 35 Malam yang Panjang (2)
Bab 36 Pagi yang Gaduh
Bab 37 Rencana Roy
Bab 38 Hati yang Berani
Bab 39 Gosip Panas
Bab 40 Rumah Lama
Bab 41 Hot Sugar Daddy
Bab 42 Bertemu Arjuna
Bab 43 Lagi-lagi Tentang Selena
Bab 44 Kemas Pakaianmu Saja
Bab 45 Mel, Aku Rindu
Bab 46 Sabtu yang Sibuk
Bab 47 Sabtu yang Sibuk (2)
Bab 48 Sabtu yang Sibuk (3)
Bab 49 Sabtu Malam yang Spesial
Bab 50 First Meet
Bab 51 Jangan Salah Paham
Bab 52 Cheryl
Bab 53 Curiga
Bab 54 Bohong Lagi
Bab 55 Perjalanan Baru
Bab 56 Perjalanan Baru (2)
Bab 57 Perjalanan Baru (3)
Bab 58 Test Pack
Bab 59 Terimakasih Harris
Bab 60 Indra!
Bab 61 Cemburu
Bab 62 Cemburu (2)
Bab 63 Adjusment Salary
Bab 64 Harus Bagaimana
Bab 65 Harus Bagaimana (2)
Bab 66 Merawat Rumah
Bab 67 Surat Promosi
Bab 68 Ancaman Perceraian
Bab 69 Mengikuti Selena
Bab 70 Jangan Berdiam Diri
Bab 71 Baku Hantam
Bab 72 Desahan di Telepon
Bab 73 Tak Lagi Cinta
Bab 74 Promil
Bab 75 Bantuan
Bab 76 Ada Apa
Bab 77 Rencana Lagi
Bab 78 Pulang Kampung
Bab 79 Kamu Cuti
Bab 80 Adu Langkah
Bab 81 Percakapan Telepon
Bab 82 Hatimu Milikku
Bab 83 Ponsel Sibuk
Bab 84 Informasi Lala
Bab 85 I Hate Monday!
Bab 86 Indra Merayu
Bab 87 Melissa Cuti
Bab 88 Melissa Cuti
Bab 89 Hanya Bisnis
Bab 90 Apa Rencanamu, Mel
Bab 91 Fendy Marah
Bab 92 Milik Arjuna
Bab 93 Talent Baru
Bab 94 Amplop Coklat
Bab 95 Keributan di Kantor
Bab 96 Taksi Online
Bab 97 Perlahan Hancur
Bab 98 Proses Cerai
Bab 99 Proses Cerai - 2
Bab 100 Proses Cerai -
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY