img Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed  /  Bab 8 Pertemuan | 6.72%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Pertemuan

Jumlah Kata:1413    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

ikan pendarahan dengan mengikat kakinya erat-erat, namun darah masih

mengapa mereka menyerang kami. Apakah pertempuran di Sisak semakin melebar hingga mencapai Mosla

ari musuh. Namun ini adalah di tengah hutan, dan dia tidak terlalu mengenal wilayah ini, jadi saat di

.." saat Lorant sibuk bermonolog dalam hati, dia mendengar senandung keci

kah itu suara peri hutan? di dalam hutan te

a menggeser tubuhnya ke balik

bergelombang di kepang dua yang can

a yang bagaikan bulan sabit, memayungi keindahan matanya dengan sempurna. Sementara kulitnya yang halus bagaikan puala

lah sukses memasak makanan untuk bekal Ayahnya dan mendapat pujian dari Ibunya. Ini adalah karya pertama Benca secara keseluru

bisa dikatakan ratunya dapur dan penguasa berbagai makanan lezat, seolah-olah tangan Ibunya m

suara, Benca terkejut saat mulutnya dibekap dari belakang oleh tangan yang kokoh. Benca berusaha memberontak dan berteriak, rumahnya tidak terlalu jauh, namun

i cara, dari cengkraman laki-laki yang membekapnya. Namun kekuatannya tidak sebanding, ak

tubuhnya begitu erat dari belakang punggungnya. Benca ingin menangis, namun tidak bisa, hatinya luar biasa gelisah dan ketakutan. S

an bertemu lagi dengan Ayah dan Ibunya. Benca berdoa dalam hati, "ya tuhan, kumohon selamatkan a

aku tidak akan mencelakaimu." Benca masih terbelalak, bola mata hazelnya seperti ingin kelua

dan perlahan dirinya berbalik. Di hadapannya berdiri seorang pri

yang hitam lurus sebahu kusut berantakan menutupi sebagian wajahnya. Benca masih d

dari mereka yang ingin membunuhku." Pria itu berusaha menjela

a bertanya kebingungan. Sementara pria itu

ong aku... kakiku..." suara lemah pria tersebut mengiringi tatapa

bantu? mengapa ada yang ingin

itu semakin lirih, sambil

darah mengalir cukup deras, sebagian mulai mengering. Benca menutup mulutnya mencoba untuk tidak ber

angi kemungkinan infeksi pada lukamu," pria itu mengangguk lemah, "Ini, minumlah dulu," Benca menyodorkan air

p mencari daun berbentuk hati ata

sebut terhadap dirinya. Melihat pria itu tergolek lemah, hany

tang lunak, yang berkhasiat untuk menghambat pendarahan pada luka, melancarkan peredaran darah, dan mengembalikan daya tahan tubuh. Benca

sihan, "Aku akan mengganti kain yang membebat kakimu dengan selendangku, tetapi sebelumnya aku perlu mem

adaku. Aku percaya padamu. Aku sudah menahan sakit sejak b

nakan untuk menutupi bekal makanan ketika ayahnya sedang beristirahat, "Jangan khawatir ini bersih, ibuku tidak akan mentolelir

nya dengan kain baru yang disobek dari selendangnya. Proses tersebut bisa dibilang cukup cepat namun ternyata tetap saja men

lesai membebat luka pria itu dengan sisa sobekan selendangnya. Pria itu tersenyum, sendainya sa

enca ketika gadis itu mencuci, lalu menumbuk daun berbentuk hati dengan batu, setelah itu dioleskan pada lukanya, semua bayangan itu melintas kembali di kepalanya seperti sebuah film yang bergerak

ndah mengerjap, bola mata berwarna hazel yang dimiliki Benca semakin tampak bersinar saat

mu akan membuat tanganku menggantung seharian seperti

tangan Lorant, "Aku Ben

melanjutkan kalimatnya, "Benca, bisakah Kamu memberiku lagi se

enawarkan dengan tulus, dia bisa kembali ke rumah dan memasak lagi untuk Ayahnya, "ayah pasti mau memaafkanku, karena aku memberikan bekalnya

ceritakan padamu, segera setelah aku berada ditempat aman. Aku hanya butuh sedikit minum karena terlalu haus. Setelah itu, aku rasa aku masih bisa berjalan dengan

img

Konten

Bab 1 Penggerebekan, 30 Desember 1610 Bab 2 Rahasia Pria, 26 September 1573 Bab 3 Malam Menjadi Saksi Bisu, 26 September 1573 Bab 4 Tepi Hutan Cachtice, 26 September 1573 Bab 5 Melintasi Hutan Csetje, 26 September 1573 Bab 6 Keluarga Bahagia di Tepi Hutan Csetje Bab 7 Ksatria Arva Bab 8 Pertemuan Bab 9 Darah Bangsawan, 5 Oktober 1591 Bab 10 Bangsawan Kesepian (Elang) Bab 11 Bangsawan Kesepian (Merpati)
Bab 12 Lamaran, 10 Oktober 1591
Bab 13 Mendapat Restu, 10 Oktober 1591
Bab 14 Menyongsong Masa Depan, 11 Oktober 1591
Bab 15 Kediaman Keluarga Sarvar Felsovidek, 12 Oktober 1591
Bab 16 Makan Malam Bersama Keluarga Sarvar Felsovidek, 12 Oktober 1591
Bab 17 Rumah Pohon Saksi Bisu, 12 Oktober 1591
Bab 18 Cemburu, 12 Oktober 1591
Bab 19 Hari Baru, 13 Oktober 1591
Bab 20 Keriuhan Menjelang Sarapan, 13 Oktober 1591
Bab 21 Double Date, 14 Oktober 1591
Bab 22 Persiapan, 14 Oktober 1591
Bab 23 Ritual Rahasia di Bulan Purnama, 15 Oktober 1591
Bab 24 Tugas Negara, 25 Oktober 1591
Bab 25 Siasat, 27 Oktober 1591
Bab 26 Bertemu Ayah, 28 Oktober 1591
Bab 27 Ruang Perawatan di Habsburg, 30 Oktober 1591
Bab 28 Kejutan Yang Mengerikan, 30 Oktober 1591
Bab 29 Melepaskan, 31 Oktober 1591
Bab 30 Kunci
Bab 31 Harta Karun
Bab 32 Permainan Takdir
Bab 33 Pintu Rahasia, 1 November 1591
Bab 34 Separuh Nafas, 1 November 1591
Bab 35 Fialova Matternich zu Brohl, 1 November 1591
Bab 36 Bahagiamu Adalah Bahagiaku
Bab 37 Jejak Kehadiran
Bab 38 Kedatangan Zulu
Bab 39 Lorant Hilang Lagi
Bab 40 Rahasia Dibalik Kotak
Bab 41 Investigasi
Bab 42 Ksatria Permata Biru
Bab 43 Dalang Penculikan
Bab 44 Selamat Datang Istriku Tersayang, 8 November 1591
Bab 45 Melambung Bersamamu, 8 November 1591
Bab 46 Terjebak Malam Erotis, 8 November 1591
Bab 47 Terperangkap Obsesi Nista,8 November 1591
Bab 48 Aku Mendengarmu Memanggilku, 8 November 1591
Bab 49 Misi Rahasia, 9 November 1591
Bab 50 Takut Kehilangan, 9 November 1591
Bab 51 Fakta Tentang Tignes Les Brevieres, 9 November 1591
Bab 52 Kediaman Keluarga Matternich zu Brohl
Bab 53 Aku Setuju Menjadi Istrimu
Bab 54 Keputusan Aymeric
Bab 55 Menyamar
Bab 56 Waktu Berjalan Bersama Takdir
Bab 57 Positif, 10 Desember 1591
Bab 58 Merencanakan Pernikahan
Bab 59 Kabar Dari Tignes
Bab 60 Memutuskan Perjodohan Lorant dan Ivett 21 Desember 1591
Bab 61 Tertangkap Basah, 21 Desember 1591
Bab 62 Tanggal Pernikahan, 21 Desember 1591
Bab 63 Pertemuan Calon Pengantin, 21 Desember 1591
Bab 64 Kesadaran Yang Terlambat, 22 Desember 1591
Bab 65 Petunjuk dari Lorant, 22 Desember 1591
Bab 66 Berdamai Dengan Takdir
Bab 67 Titik Terang
Bab 68 Cinta Segitiga Yang Rumit
Bab 69 Keindahan Surga
Bab 70 Takdir Cinta
Bab 71 Permainan Takdir
Bab 72 Misi Yang Gagal
Bab 73 Pujangga Cinta
Bab 74 Segumpal Darah
Bab 75 Dihadapan Takdir
Bab 76 Cinta Dalam Diam
Bab 77 Keresahan Menjelang Pernikahan
Bab 78 Menjelang Hari Pernikahan
Bab 79 Pernikahan, 2 February 1592
Bab 80 Menjalani Takdir, 2 February 1592
Bab 81 Antara Pria, 2 February 1592
Bab 82 Percakapan Suami Istri Saat Dini Hari, 3 February 1592
Bab 83 Dicintai Tiga Pria Hebat, 3 February 1592
Bab 84 Pesan Untuk Masa Depan
Bab 85 Persahabatan
Bab 86 Keluarga Bahagia
Bab 87 Kriminal vs Korban
Bab 88 Undangan Pesta, 25 February 1610
Bab 89 Mimpi Yang Menakutkan
Bab 90 Dua Pria Satu Cinta
Bab 91 Tiga Generasi Bertemu
Bab 92 Insiden di Pesta, 3 Maret 1610
Bab 93 Intimidasi
Bab 94 Fakta Baru, 4 Maret 1610
Bab 95 Perjalanan Panjang
Bab 96 Sebuah Jawaban
Bab 97 Suspect
Bab 98 Gelisah
Bab 99 Pesan Rahasia
Bab 100 Bukti Baru
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY