SEBELUMNYA

aki berwajah tampan penuh kharismatik, dengan mata yang sebiru lautan dan dihiasi bul

kkan batang hidung di tempat in

am menusuk ke dalam kulit. Wanita itu sedemikian rupa berusaha menahan emosi yang

akhir hayatnya. Ingin sekali dia mengatakan pada semua orang agar mereka

ntan dia menarik bocah kecil berusia lima tahun untuk berdiri di belakangnya

ra dalam itu terdengar bersimp

elas rasa duka yang dalam akibat kepergian Ruby. Namun, hal itu tak juga menggerakkan hati Rose

dari tempat ini, Robert Mille

hadapannya. Dia tidak percaya jika kalimat kasar itu bisa meluncur keluar dari seorang

aku pergi tanpa anakku." Ucapan tegas dengan

liki anak?" Rose dengan sinis

rt menggeram

i dirinya untuk bertindak keras saat ini. Rumah duka dipenuhi banya

dirinya sebagai dokter ternama yang selalu muncul dalam acara kesehatan di televisi dan juga simb

Robert memiringkan tubuhnya menatap bocah k

na dirimu tidak memiliki hak sedikit pun akan K

ose. Ingin sekali dia menyeret wanita itu kemudian membungkam mulut tajamnya dengan k

ap secara langsung ke arah Rose. Sikap provokasi yang ditunjukkan Rose membangkitkan gejolak

Bocah tampan dengan gen keluarga Miller yang tak pernah dia akui sebelumn

nar-benar melahirkan anak itu tanp

ung dan meminta pertanggung jawabannya. Ruby adalah salah satu kekasih yang

menjaga diri untuk melakukan pencegahan kehamilan, sementara Robert begitu memperc

ngisan pilu yang keluar dari bibir

bagaimana anaknya menangis dan memeluk pria itu dengan sangat erat. Ada rasa tak

kau … d

angannya ke arah suara

lik pada adik kandung

an tulus Jasmine membuat kekesalan hatinya a

" Ucapan acuhnya berbanding terbalik

itu, dia meremas sebuah surat yang baru saja didapatkan dari laboratorium. Sebua

sa menyumpahi dirinya. Robert tersenyum getir dalam hatinya, membayang

ainkan penghinaan. Jika saja orang lain tahu, apakah merek

dengan anak Ruby?" Robert melirik ke arah Jasmin

pa aku harus merasa tidak nyaman akan hal itu?" Jawab