img Istri Bayaran Untuk Bos Galak  /  Bab 7 Nuntut Anak | 26.92%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Nuntut Anak

Jumlah Kata:1452    |    Dirilis Pada: 10/05/2022

Ia tampak grogi melihat Devan berdiri mematung di depannya. Bukan apa-ap

kamu? Apa saya bayar kamu cuman untuk membicarakan saya di belakang?" Sambil mengambil barangnya yang tertinggal, Deva

Cecil mulai mengangkat kepalanya, menatap

ati Devan menjadi tentram. Ia seperti disiram

! Awas saja kalau sekali lagi saya dengar kamu mengatai saya di belakang!

atain langsung dep

tan samar di dahinya. Kali ini, Cecil ben

egun, sementara Zaki berusaha keras menaha

rempuan kalau gak bik

erah

a sempat melirik tajam ke arah Cecil l

gga membuat kedua alis lelaki itu saling bertauta

s, "Pak Devan

pin lagi. Kalau dia

Cecil menarik napas dalam. Ia mencoba kembalikan suas

Banyakin istighfar

tampak acuh dan lebih memilih untuk memakai heels yang

*

kala rasa sepi seperti ini. Ditambah Devan yang tak kunjung keluar dari te

h. Cukup menarik, karena biasanya seorang pria yang harus menunggu l

ntar lagi

. Angka di sana menunjuk pukul 07.00 WIB. "Sudah jam 7, belum lag

keluar beberapa centi. "Dari tadi saya sud

kah. "Hehe ... maaf! Saki

Untuk mengusir kecanggungan, Cecil mengambil tas lal

ayan buat isi perut." Cecil menyerahkan

nya dengan senang

n penampilan yang sangat menawan. Ia terlihat begitu gagah dengan jas abu d

ng berjalan menghampiri keduanya la

njukkan rotinya di hadapan Deva

n gadis itu sudah berpindah di ge

jawab De

an. "Kalau mau, bilang!

oti terakhir yang ada di dalam tasnya.

kan kunyahan terakhirnya. Gadis itu kemudian berge

tiganya pun mulai berjalan beriri

jar Devan terkesan cukup formal, meski Zaki adalah rekan karibn

k, P

enunggu waktu lagi, ketiganya la

dahulu. Devan sengaja menyuruhnya

a ruang untuk mobil bergerak. "Duh, gimana ini? Udah jam 7 lebih. Kalau m

moga saja, ia bisa segera terlepas dari jebakan mace

kamu." semprot Devan membuat Cecil tertegun. Gadis itu mera

a. Cecil bahkan enggan untuk memandang ke arah Devan. Gadis itu memalingkan wajahnya m

uat air wajah Cecil menjadi semakin keruh. Gadis itu berger

membuat Cecil menarik napas lega. Devan pun sege

cepatan penuh, sampai-sampai lelaki itu tidak sada

as!!!" teriak

sung memelankan lajunya, tapi tetap saja, semua t

telah tubuhnya terpental ke dep

ek yang sudah berjongkok di dep

lalu berlari menghampiri nenek, set

apa?" tanyan

"Nenek gak papa. Tolong b

hati, gadis itu mulai menuntun

asnya lalu mengambil tissue basah untuk memb

i. Nenek ada yang luka? Mau di bawa k

Nenek gak papa. Harusnya, Nenek yang minta ma

i-hati." Devan mengeluarkan sejumlah uang da

apa i

mbil merebut uang i

uang ganti rugi." Cecil menyerahkan uang itu pada n

ap

a, Nek?"

a kasih Cu. Kalian berdua anak baik. Se

buka mulut lebar-lebar. Ami

af, kami buru-buru mau ke kantor," putus Devan sam

ngguk, "Hat

u. Assalamualaikum." tutur Cecil lalu b

aikumu

melaju dengan kece

ain diaminin doa nenek tadi? Pak Deva

. Doa baik harus diaminin. Lagian, siapa jug

. Lebih baik, ia diam

*

nggu. Dengan cekatan, gadis itu mengeluarkannya dar

atnya mengernyit. Jangan-

tor," bis

ng bisa dibantu?" sapa Cecil

..

akan segera ber

..

alaikumu

an pun

" tanya Devan

ada Devan. "Meeting kita diundur, kliennya tidak

but sampai nabrak orang!

"Tau ah! Kok jadi s

kantor nanti, kamu ikut saya ke r

an gak boleh sentuh saya!" peringat Cecil tegas. Ini

menggantung ucapannya, membuat perempuan cantik

tanya Ce

rga saya nuntut

terasa lemah. Apa yang akan terjadi dengan masa depan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY