img One Chance without Change  /  Bab 6 Di sisi lain | 31.58%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Di sisi lain

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 28/05/2022

ann

da orang yang benar-benar bahagia? Atau..

adahal aku juga selalu bersyukur, dan berdoa pada Tuhan. Tapi kenapa? Di

Merasa bahwa semua orang membenci kehadiranku. Aku tidak bisa m

kau sebut bersyukur? Yang

an dengan cinta. Merasa gagal, karena setiap aku mencintai seseorang. Mereka pasti akan pergi jauh dariku, dan aku benci rasa dari sakitny

aian nya. Ewhh

jik banget ng

t mereka tau aku hanyalah anak beasiswa, mereka semua langsung memperlihatkan wajah aslinya, lucu sekali mengingat drama yang

nti kita nggak punya mainan

idak ada apa-apa nya dibandingkan semua yang sudah aku alami. Aku juga selalu pulang seperti ini jika kalian penasaran, dengan darah yang berlu

jauh lebih terluka jika aku membalas, dan berakhir aku yang akan mas

hanya akan membuat ku lelah. Aku berdiri, lalu mengambil tas dan buku ku yang berserakan. Ahh... uang yang aku

n barang-barang, ponse

a h

kau lama sekali!! Aku akan bangkrut jika me

maaf

n uang ku, sudahlah kau tidak pe

ali menyakiti tenggorokan nya itu. Aku kembali menghela nafas, ini sudah yang kelim

a pasti mahal. Mereka hanya memberikan uang per seme

bar. Mereka semua hanya menatap ku dengan tatapan konyol saat melihat ku di seret dengan kasar oleh para bajingan bangsat itu. Bahkan guru

sekolah yang terlihat sedang membereskan sekolah mewah itu. M

ini

orkan kotak obat p3k padaku. Dia menunduk dan terlihat takut. Aku hanya menatapnya d

engambil nya?" Dia kemb

wal nya. Tapi sedetik kemudian dia ters

engan antusias. Mata nya berbinar indah dengan manik coklatnya. A

u. Bahkan Office Boy disini tidak ada yang pernah peduli, dan sudah te

hadapan anak kecil tadi. Terlihat raut wajahnya yang khawatir dengan sorot mata yang

bil menunjukkan kotak yang dipegangnya tak lupa juga memasang senyum manisnya, terlihat sekali kalau dia berharap untuk di

nya juga. Kenapa aku melakukan itu?. Aku merotasikan mataku dan berjalan melewa

rti itu tadi. Dia mungkin m

dak suka melihat luka, dan kakak juga sela

na kebetulan aku masih belum begitu jauh dari mer

ba dirumah. Rumah? Apakah masih bisa disebut rumah disa

rusaha sebaik mungkin! Ke

il kan cuman itu-itu doang! Gua capek, gua

bantu dong! Kenap

ini bangsat, klo nggak bisa nafka

rangtua ini. Mereka selalu berdebat, dan berakhir salah satu dari mereka akan memu

ga lo anak

b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY