img One Chance without Change  /  Bab 8 Bagian tiga | 42.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Bagian tiga

Jumlah Kata:1053    |    Dirilis Pada: 28/05/2022

di khawatir kan oleh seseorang? Beginikah rasanya? Sungguh nyaman. Laki-laki berkacamata tadi juga kembali membawa kotak p3k. Dia langsung duduk, membuk

Tidak jangan, aku tidak boleh merasakan hal apapun. Aku harus tetap mati rasa seperti sebelumny

g aku dapatkan hari ini. Para bajingan itu, tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, jadinya mereka memuku

camata dan laki-laki berambut biru si kakak anak kecil kemarin. Mereka memayungi ku, dan menatap iba pad

u terimakasih", gu

ya aku langsung pergi darisana. Kenapa dia harus

u sendirian disini. Aku sangat suka hujan. Gelap dan dingin, sama seperti hatiku yang selalu di landa hujan.

∞∞∞

mal

sekolah untuk melihat apa yang sedang terjadi. padahal tidak biasanya dia kepo seperti itu. Zivanna tau pasti para

ya lo balikin mobil pacar gue

aaf.

a ngebalikin semu

masuk gadis yang cukup peka terhadap apa yang terjadi di sekitar nya. Zivanna yang sudah tidak tahan lagi, memu

dengan para bajingan bangsat itu. Itu laki-laki kemarin. Si laki-la

tu agar tidak menghajar kakaknya lagi. Suara tangisannya begitu menyaya

l hingga dirinya terlempar, beruntung sang kakak dapat menyelema

tu marah. Dia tidak suka juga adik kesayangannya di sakiti

olah bahkan dari dunia ini!", Bajingan bernama Hyerin itu berucap

lihat Mike terbaring tak sadarkan diri denga

i tanah. Hyerin menatap Zivanna. Si pelaku yang dengan sadisnya memukul laki

sudah cukup sabar dengan kelakuan mereka selama ini yang suka semena-mena terhadap orang lain. Dan kali ini bajing

untuk mengambil tongkat baseball itu, dan berbisik sesuatu yang me

Zivanna benar-benar mengatakan nya dan akan melakukan nya jik

membuat mereka semua tidak berani menatapnya balik. Mereka tau arti dari tatapan itu. Mereka akan tetap diam sampai nanti H

lihat anak yang masih kecil harus tersakiti. Si rambut biru dan si kacamata juga mengikut

sekolah. Zivanna dengan telaten membersihkan luka lecet di siku dan lutut nya Rifky. Sementara

i?", Ujar si kacamata memecah keheningan yang terjadi selama hampir lima

sebelum akhirnya si kacamata kembali bersuara

embut surai hitam Kiki. Mereka berdua seakan mengetahui jawaban, kenapa gadis itu mau menolong me

a semua saling pandang satu sama lain. "A-ahh....maafkan ak

pa kau punya sesuatu untuk

nya itu yang kami punya", si rambut biru berucap se

lan menuju dapur dan diikuti oleh si rambut biru. Ini sekolah bebas, ja

b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY