alah
otomatis mengelus
Rein kini berganti dengan is
linganya. Apa gadis itu b
am Brandon El Carro lebih pada dirinya sendiri. Perasaannya w
RR
yang sedang mengomel. “Parah! Harus memakai gaun apa l
tah apa fungsinya ia masih di sini, tetapi lelaki itu memang ingin menemani dan memastika
detailnya. Sejujurnya, ada sepercik rasa senang yang hinggap di hati Brandon. Seakan muncul
n El Carro penasaran, sekaligus memberinya ker
ua gara-gara Br
on melongo namany
tidak mungkin salah tingkah dan terjatuh sepe
esis Brandon sinis. Kakinya menyilang, lalu
… hi
emangnya ada apa dengan dirinya?” Brando
ono biru laut dan handuk yang melilit kepalanya. Gadis itu berjalan menuju meja rias. Lalu begitu ia duduk menghad
APA KAU ADA
UK
AK
isir dengan eks
gerang, karena benda tump
kapan?” Rein mengambil bantal
GH
enti mele
l Carro dan memukulinya dengan meng
! A
ndon El Car
EB
ia
itu berhenti memukulinya. Rein langsung terdudu
miliki karakter anggun, ternyata di dunia asli justru sebrutal ini. Gara-
ujar Brandon dengan intonasi menekan. Matanya yang cokla
menggigit bibirnya takut. “Berda
un Brandon memegangi pingg
u, kenapa sikapmu seper
Aku … aku hanya terkejut m
a Sisca, dengan mengatakan bah
r … kita memang tidak
itu menyugar rambutnya frustrasi. “Jadi kau pura-pu
h intinya, aku dan kau memang tidak mengetahui nama masing-
ah. Terserah
dara kemarin kau juga
kemarin. Sekarang cepat ganti bajumu
a kembali ke pesta, karena tidak ada la
ipakai ke sana. Lebih baik kau kembalilah ke pesta s
pa
han dadanya yang sedikit terlihat. Ia membuang muka k
a kenapa? Bukannya kita sud
amun dengan sigap, Brandon buru-buru memeluknya agar gadis itu terdiam. Seperti tidak kehabisan akal, Rein
belur?” Brandon melepaskan pelukannya,
kenapa suka sekali men
iku mesum. Lihat, milikmu semakin terliha
lagi dan bersungut-sungut. Dasar, lelaki
ke bawah untuk bicara dengan Sisca. Siapa tau
idak menunggu jawaban dari Rein dan langsung berja
Begitu melihat keadaan Brandon, ia langsung terperanjat. “Astaga, Brandon El Carro! Apa yang terjadi dengan
h, tidak perlu dijelaskan pasti
alian lakukan?” Sisca refleks menut