img Diminta Menjadi Madu  /  Bab 2 Part 2 | 3.70%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Part 2

Jumlah Kata:1169    |    Dirilis Pada: 23/06/2022

-- ma

k pertamanya bangun kemudian mencari Ningroem

, tapi ia masih saja mencari ibu

," sahut Ningroem membe

yang berada di ruang utama. Fahmi berjalan menuju kursi kemudian mereba

hmi bersikap seperti

asih n

seolah enggan untuk menja

i uduk buat Aa di dapur. Makan sekarang gih.

nya. Yang masih berada di dalam kantong plastik. B

an ya,

elangkah ke dapur, untuk mengambil n

n buat Aa, kalau kurang

dian duduk di lantai yang beralaskan karpet. Tangannya perlahan membuka kantong pla

i itu bagaimana nasibku dan kedua anakku? Ya Allah semoga saja tidak. Kembalikan Bram padaku ya Allah rasanya aku belum sia

untuk mengerjakan rutinitas sor

rong, ngerumpi di depan kontrakan Ningroem di t

lowongan kerja enggak?"

ayar bulanan mau?" sahut Yesi tetangga kontrakan menjelaska

ingung kan

?" tanya Ratna yang ingin tah

ali ngasih uang," jelas Ningroem memberik

u sedang di uji," ucap Yesi

tu gak mungkin aku mau sa

lama belum punya-punya anak tapi suamiku tetap say

s Bram marah keterusan. Aku sih bisa saja puasa tapi

ng masalahnya. pasti ada jalan keluarnya pu

ur, aku mas

utra kecilnya masuk ke dalam rumah, kemudian diletakkan di tempat tidur yang dijagai

elapan pintu yang satu pintunya diharg

terbangun. Setelah mengintip dari kaca jendela dengan menyingkap tirai gorden. Ia melihat Bram yang sedang mengetuk pintu dengan tangan t

dengan ciuman yang bertubi-tubi. Ningroem berusaha menghindar namun Bram malah semakin kuat memeluknya, mendorong tubuh indah Ningroem ke kursi panjang. Sehing

. Pada akhirnya Ningroem hanya bisa pasrah walaupun tak terima dengan perlakuan Suaminya

buruk. Wanita berlesung pipit tidak diberikan nafkah berhari-ha

an. Rintih Ningroe

ulasnya, sehingga tidak mendengar tangisan

i lantai setelah tadi memaksa N

nya. Dengan sisa kekuatannya ia perlahan bangkit untuk memunguti pakaian yang

suaminya. Bagaimanapun ia tidak tega membiarkan tubuh suaminya kedinginan tanpa sehe

har

inta Bram dari

elanja," sahut Ningroem menjelaskan jika

ak kelaparan?" tanya Bram hera

mi nasi uduk," sahut Ni

ah tapi tetap bisa makan," timpal

erja. Itu hanya untuk membantu bukan kewajiban. Bukankah ada hadisnya di dalam Al-Qur'

ja." hardik Bram mulai emosi dengan perkata

l

i mulus Ningroem, otomatis wani

inya yang baru saja ditampar oleh suaminya. Terasa panas sekaligus saki

terisak karena dadanya terasa sesak seketika seperti terhimpit batu besar sehingga susah untuk bernafas. Ningroem tidak terima karena Suam

pa diberikan nafkah. Itu dosa untuk Bram. Wanita berlesung pipit tidak ingin membenarkan tindakan suaminya yang jelas-jelas

ang terbangun karena kage

get ya," tanya Ningro

mudian menggendong Denis yang menangis, menghapus

jaga kewarasan dirinya. Ningroem mencoba mengambil nafas untuk mengurangi ras

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY