img GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA  /  Bab 1 Pesan WhatsApp | 2.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA

GAGAL MENIKAH KARENA ORANG KETIGA

Penulis: Bintu Hasan
img img img

Bab 1 Pesan WhatsApp

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 26/06/2022

nnya aku batalkan ka

. Pasalnya dia datang ke rumah melamar dua minggu lalu, tetapi s

seharusnya dilakukan dengan baik. Tidak usah memikirkan perasaanku, cukup orang tua dan kel

unan. Ponsel yang ada dalam genggaman

Aku menatap kedua m

dengan

pi. Selama ini tidak ada praduga akan dilukai calon suami yang kelihatannya taat pada agama dan Tuha

terjadi. Mungkin juga menebak kalau Mas Ilham mengalami kecelakaan atau sakit keras. N

g baru cerita ke Ibu," ucapku sambil memungut p

baik-baik s

." Aku berusaha tersenyum wa

pesan itu untuk memastikan kalau ini bukan halu atau mimpi bahkan sengaja mencubit leng

melalui proses ta'aruf. Sebenarnya sudah lama mengenalnya, tetapi untuk

terdengar santai seakan pesan ya

mulai membuka suara. "P-pesan yang M

lanjutkan, "lamarannya aku batalkan karena alasan pribadi, Yum. Tol

menahan luka. Kalimat Mas Ilham bagai petir yang menyambar di siang bolon

u, apa karena kami yang bukan keluarga kelas atas atau tinggal di kampung? Bahkan a

da, 'kan?" Aku masih me

bisa datang meminta maaf secara langsung. Jan

ni cara yang tidak baik untuk membatalkan l

menelepon keluargamu. Assa

embus napas kasar untuk melonggarkan dada yang terasa sesak. Air mata jatuh membentuk ana

bahwa lelaki itu bukan yang terbaik karena firasat padahal mereka tidak saling mengenal. Aku y

ngan tangan gemetar aku menekan ikon hijau hingga panggilan terhubung. Perlahan benda

dan sekarang tidak tahu harus melakukan apa. Untuk ke rumahmu meminta maaf dan menjelaskan semua ini

nya aku, tetapi orangtua dan keluarga besar lainnya. Kabar pernikahan yang akan

harus melakukan apa karena ini sudah menjadi keputusannya."

sanggup rasanya jika berita ini diketahui tetangga. Mereka tidak akan ragu untuk menggunjing bahk

, lalu beralih memijit kening. Ingin sekali berteriak untuk meminimalisir luka, teta

a terlukanya ayah sama ibu kalau sudah tahu lam

uatku terperanjat. "Y

intu. Ibu menatap sendu dan langsung menyeretku pelan masuk

eritakan sa

itu dan menyerahkan pada ibu. Selebihnya biar Tuhan yang mengatur. Aku sudah siap de

elas!" titah ibu, aku pun menekan ikon speaker. Se

ya beliau menyampaikan keputusan yang sangat tidak beretika ini. Namun, bagaimana

aja karena tidak sanggup melihat kesedihan di wajah ibu. Bukan mungkin, pasti beliau menit

farin dibatalkan," lirih ummi yang berhasil membuat air mata kemba

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY