img Menantu Tak Diharapkan  /  Bab 4 Malam Pertama Yang Dingin | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Malam Pertama Yang Dingin

Jumlah Kata:1135    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

i merutuk dalam hati, bodoh sekali pertanyaannya. Memang seumur hidup b

sih bergeming, ia ber

mbil meringkuk memeluk lutut. Wajahnya terbenam, deng

asa iba dengan perempuan yang sepertinya ketakutan itu, tetapi jika ia mendekat, khawatir Mega aka

di, tangannya berpindah, tak lagi memeluk lututnya. Ketika mendongakkan wajah, matanya mengerny

dari yang ia bisa. Mencoba lebih mendekat

h benar atau salah caranya berinteraksi dengan lawan jenis. Perlahan, ia ikut duduk di samping sa

yang latar belakang gadis itu menjadi begitu terpuruk. Cakra yakin, pasti ada sesuatu yan

a kembali berkata. Karena mega mulai berani menatap

as ke bawah. Merasa ditatap begitu, ia lantas tersenyum sambil mengangguk. Baru menyadari gadis pendiam yang ki

lut, tak mampu melanjutkan ucapannya. Dari sini, Cakra bi

ir, ya," Cakra menyela. Gadis itu terkesia

tnya diiringi dengan senyuman. Membuat gadis itu terlihat leb

imuti kembali badan ramping itu. Tak peduli lagi meski

tanya mega ketika C

yang berseberangan dengan tempat tidur besar itu. Tanpa menunggu jawab

Tak butuh waktu lama, ia telah tertidur, tanpa bantal maupun selimut. Bagin

su bejat pacarnya itu masih bergeming. Itulah yang menyebabkan, hing

mbuat pandangannya sedikit berubah. Ternyata tak semua lelaki i

mandangi sosok terlelap. Hatinya terketuk, hingga menggerakkan k

menyelimuti hingga ke lehernya. Mega tersenyum, ka

kan wajah merahnya. Kembali menuju ranjang besar. Kembal

lebih dulu dan mendapati jam dinding yang telah mengarah ke

ngah. Lupa akan kejadian yang ia alami sejak kemarin pagi.

ndengarannya menangkap suara percikan air dari shower

a pasti sedang membersihkan diri. Tak lama pintunya terbuka, dan m

n beberapa helai berjatuhan di pipi dan telinga, hingga menampa

ri menyapa gadis itu, yang ke

rutu, kenapa bodoh sekali pertanyannya? Sudah jelas meg

at di lihat bahwa gadis itu baru saja mengulas sebuah se

h, lagi- lagi Cak

?" tanyanya lagi sambil mengangkat uju

memang sedingin itu, seorang mega? Tanyanya dalam hati. Namun, ia segera ingat akan kondi

"makasih, ya." Gadis itu tak menjawab. Cakra kembali memutar o

tidak bawa alat mandi. Bagaimana?" ia memanc

an mengeluarkan sebuah handuk berwarna biru navy, la

kasih," Ia menjawab sambil melangkah menuju kamar mandi. Namun

ya sudah ada

kkan kepala. Kehabisan akal, Cakra masuk

e lutut, karena lupa tak membawa baju ganti. Mega terperan

mbawa baju ganti. Bisa minta tolong?" gadis it

" tan

akra meminta. Gadis itu mengangguk, meraih tas yan

mbil membolak-balikan tu

itu, sekilas Mega meliriknya sambil mendengus lirih, membuat Cakra terkekeh sendiri. D

ngking dari depan pintu kamar, mem

intu, di luar Ibu mertua telah berdiri de

kamu jam segin

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY