img Is This Love?  /  Bab 7 Kenangan | 23.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Kenangan

Jumlah Kata:2730    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

et. Petugas kebersihan apartemen pasti akan mengeluh dalam hati karena mereka datang dengan air menetes-netes dari tubuh. Tapi Fa

henti menangis namun sakit hatinya masih terasa jelas. Sedang

kanan Kanza erat. Sementara Kanza hanya pasrah saja. Tidak menolak tapi juga tidak menunjukkan

wanya. Dia bahkan sama sekali tidak menolak saat Farrel menariknya menuju

ebih membenciku dari ini." Farrel berusaha melucu namun Kanza sam

ninggalkan Kanza karena wanita itu terus berdiri bak patung. Tapi

eras diiringi isakan. Perlahan tubuh Kanza merosot lalu terduduk di lantai dengan kedua kaki menekuk di de

melayang pada pertemuan pertama

*

inum dul

a menerima teh hangat dari

ari ini. Asma Ayah kambuh lagi." Kanz

Kanza. "Ayah baik-baik saja. Kalau hari ini Ayah tidak bekerja, gaji Ayah

mend

a menutup-nutupi penyakit yang ia derita. Apalagi alasannya kalau bukan biaya pengobatan? Dan

lain. Pekerjaan yang tidak membuat asm

bakau, membuatnya harus berjam-jam menghirup aroma bahan utama rokok yang mengandung nikotin itu

kan dengan gaji sang Ayah. Hanya cukup untuk makan mereka sehari-hari. Lalu untuk membayar uang sekolah Wina, mereka mencari penghasilan tambahan dengan menj

i Kanza dan sang Ayah bertekad agar Wina bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Setidaknya sang adik ti

k sekolah Wina. Jika tidak, Wina tidak akan bisa mengikuti ujian akhir. Bahkan Kanza sudah mulai bertanya pada

Kanza menanggapi kata-kata Kanza seb

eminta sang Ayah berhenti bekerja. Namun gajinya sendiri terlalu kecil untuk me

ita meminta dan menurut Tuhan kita pantas mendapatkan apa yang kita minta, maka Dia akan memberikannya. Kalau apa yang kita minta tid

. "Apa mungkin ada sesuatu yang pernah kita

hadiah jika kita berhasil." Ayah Kanza tersenyum, kembali

ut tersenyum, paha

rr

an perhatian wanita dua puluh satu t

nda yang bisa menghubungkan Wina dengan Kanza. Ya, tidak jarang mereka harus meninggalkan Wina sendirian di rumah karena Kanza dan sang Ayah harus bekerja hingga

ak berbasa-basi setelah membac

da Kakak dari

E

ang berbicara padanya. Dia sampai menjauhkan ponsel dari telinga lalu m

nga lalu berkata, "Iya, benar. Ini siapa dan k

ya tahan di kantor karena baru saja mencob

E

lebih menyakitkan. Dia sampai ternga

adiknya? Apa mungkin dia salah orang? Tapi pons

yah Kanza karena merasaka

lalu menggeleng pelan. Nanti saja akan Kanza katakan

ya tidak pernah melakukan hal semacam

a dia bukan adik Anda, biar saya

i Anda." Kanza mulai panik lalu bu

ali ini sang Ayah b

Wina mencoba mencopet dan sekar

tik berikutnya dia memegang dad

yang sedang duduk di kursi kayu ruang tamu. Buru-buru di

ahkan air mata. Selama beberapa saat dia hanya menggenggam

i itu hanya salah paham," ujar

mana?" suara Kan

udah biasa kambuh. Setelah istiraha

ari barang bekas hari ini. Biar Kanza

nenangkan putrinya. "Sudah, sa

n dan pipi sang Ayah sejenak

k mengumpulkan barang bekas yang nantinya mereka jual. Namun pagi ini kondisi sang Ayah terlihat lebih buruk

reka mendidik mereka dengan baik. Lalu bagaimana bisa Wina ada

an segera menghampiri salah seorang security yang tampak berjaga di pintu depan. Security itu mengatakan

ang yang telah melakukan aksi pencopetan. Itu memang Wi

a langsung bertanya begitu ia

makin menunduk, tak berani

mu?" Kanza mendesak seraya mengguncang bahu Wina. Namun sang Adik mas

a memang pencopet." Security berkumis tebal yang

u menatap tajam si security. "Siapa yang Anda bilang pen

orban sendiri yang langsung menangkap adik Anda sebelum sempat kabur." Si security menjelaskan dengan santa

, Wina, dan security berkumis tebal. Lelaki itu duduk tenang memperhatikan keributan di

ng. Adik saya tidak mungkin mencopet. Walau kami orang miskin, Ayah kami selalu mengajar

. Dia hanya diam dengan tatapan lur

diam, berarti Anda mengakui bahwa Anda memang

lelaki itu balik tanya. "Apa itu artiny

E

gi karena sakit hati adiknya dituduh macam-macam, melainkan karena dia mulai berpik

ya-tidak

ak

Kanza. Buru-buru dia menghampiri adik

n mata merahnya yang masih nampak berai

bahwa ini salah paham

itu yang bisa Wina kataka

, Win? Kenapa kamu lakukan itu?" kali ini Kanza membiarkan air matanya mengalir. "Apa kamu

terisak. "M

nya lalu menghadap pada dua orang lelaki dalam ruangan itu. "Saya-" Kanza tercekat. "Saya mewa

ta hitam. Dia hanya bertindak sebagai penengah di sini. Jadi dia

diri. Lalu dia mengatakan sesuatu yang

ntar kali

*

Effendi. Kanza semakin merasa bersalah saat lelaki itu mempersilakan dir

ra Kanza yang duduk di sebelahnya tampak gelisah. Wina yang duduk di kursi dep

f untuk kejadian tadi." Kanz

ebih dari sepuluh kali. Aku

gin itu dari Fachmi. Dia berpikir bahwa lela

rumah Kanza dan Wina yang tampak nyaris roboh. Ya, kayu-kayu penopan

anya Fachmi dengan nada datar set

lelaki itu tidak segera pergi. Dia jadi berpikir apa lelaki it

aku m

ling pandang. Tapi kemudi

dalam rumah seraya memanggil sa

memanggil Ayah. Dia pasti

an pandangan mengarah pada sekeliling ruangan.

enemukan ayahnya di kamar. Apa ayahnya

AK

uara tadi berasal. Seketika mata Kanza melebar melihat san

*

am waktu satu hari. Perubahan itu tentu karena campur tangan seorang Fa

i dua anak itu dirawat intensif di rumah sakit. Kanza dan Wina hanya bisa menangis. Mereka tidak

ngan nada datarnya dia berkata akan menanggung penuh biaya pengobatan Ayah

da syaratnya," uja

Kanza bertanya

s menikah

tidak ada kata-kata yan

ang di hadapan Wina dan Kanza. "Kakakku bukan wanita mura

endak menjual diri? Yang aku

lam hati masih merasa apa yang

ikah denganku?" Akhirnya

ah dan hatiku merasa kau

uargaku menyeretmu dalam masalah. Kenapa kau

tau tidak? Aku juga akan menjamin kehidupan Ayah dan Adikmu di sini. Semua k

tungkan Kanza dan keluarganya. Bahkan dia sendiri juga akan d

g tidak baik yang akan menimpa Kakak." Wina berkata dengan suara pelan. Dia yang salah karena telah membawa Fachmi dalam

. Perasaannya

ernikahan? Ditambah lagi pernikahan ini akan membuat kehidupan Ayah d

na jawabanmu?"

mnya tapi ka

set

menoleh menatap sang Kakak de

Tidak perlu menatap ngeri seperti itu. Kakak hanya

melamarmu di depan Ayahmu. Minggu depan kau akan ikut bersamaku untuk bertemu kel

nza mulai panik. "Bagaimana

k akan menol

arganya. Setelahnya semua berjalan seperti

ginkan istri di atas kertas. Kanza akan menjadi istri sah Fachmi dan Fachmi akan memenuhi semua kebutuhan

--------

ya Emi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY