ah petang. Jevano mengantarnya pulang setelah s

. Terlalu banyak kejutan dan sikap Jevano menj

an tugas membaca buku ke Raya. Laki-laki itu hanya bilang bahwa

alau bukan Raya? Kenapa dia bisa seenaknya begitu? Lagi-lagi Ra

ahangnya lancip, hidungnya pun sangat mancung, dan ada sebuah tahi lalat kecil di ujung mat

semangat gitu

ng tengah mempersiapkan pernikahannya dua bulan lagi itu sedang duduk di sofa,

udah siapin plan buat pengangkatan aku jadi dir

memberi isyarat, menyuruh adiknya mendekat. “Duduk sini,

duduk di sofa tepat di samping Theo. “Kenapa ng

. Dia lalu menggeleng pelan. “Kamu

ini terjadi atas dasar bisnis. Singkatnya, mereka dijodohkan. Yeah, memang ya

? Seenggaknya biarin anaknya menikah d

pernikahan ini, kamu nggak perlu ikut pusing ya? Nanti, kalau kamu yang menikah, meski karena perjodohan

pai saat ini tidak pernah memikirkan soal itu. Sebab

kak bakal cariin laki-laki terbaik buat kamu

ak sulung yang sangat menyayangi semua adiknya tanpa dibedakan. Dia bahkan masih sering membant

ik yayasan yang menaungi universitas atas nama Chinar G

ng. Karena selain hebat daam dunia bisnis, Theo juga pe

aya memeluk Theo sebentar, sedikit membayangkan kalau dia

Kakak aja?” tanya Theo, mengelus rambut

k Theo. Kak Mahen malah sukanya ng

-gitu juga dia saya

da yang bisa g

Suamimu nan

bisa karena Kak Theo punya t

ang bikin kamu sedih, bilang ke Kakak ya? Biar Ka

buah undangan yang menarik mata sejak dia duduk di samping

dipilih Raya, dia lalu mengangguk setu

an kuliah yang berhubungan dengan hal itu. Meski pada akhirnya ilmu yang didapat tidak terpakai semua. Kare

” tanya Theo. Dia sedang memilah bro

um t

ris kamu ngga

ngangka

kamu t

um s

nya seka

punya nom

i. “Kenapa bisa nggak

kat bahu. “Emang kenap

kosong besok, Kakak mau minta tolong kamu b

a Co

Mereka ‘kan punya bank nah nanti bank itu mau Kakak ajak untuk menjadi

ak bank yang kerja

t nambah lagi, Dek. Bia

mm

a? Kam

tang Aksa Corp ini padahal mereka termasuk perusahaan besa

perwakilan

ang mau jadi pewaris

ng bisa g

beda. Yang Kakak denger juga, pewaris mereka ada dua, yang satu sih Kak

satu

rang belum ada yang membicarakannya

kembar gitu. Berart

u nggak? Karena Kakak harus ke luar kota b

an ini pertama kali Kakak mi

Raya pelan. “Anak