img Pembalasan Anak Laki-lakiku  /  Bab 2 Kenangan Masa Lalu | 11.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Kenangan Masa Lalu

Jumlah Kata:1411    |    Dirilis Pada: 06/08/2022

n Anak La

rt

h yang digadaikan. Tapi di bulan kelima, Mas Rahman sudah tidak ada lagi kabar. Aku pun sangat cemas, karena

yar, dan uang simpananku sudah menipis. Berkali-kali aku menghubungi tapi tetap tidak bisa. Akhirny

belah yang sudah aku anggap saudara, tapi s

, ketika sampai disana kulihat rumahnya sepi, tapi pint

ari dalam. Dan yang membukanya adalah Adi temannya Mas Rahman. Dia terkej

bak." Aku pun masuk dan

angsung padanya. Karena biasanya jika Mas Adi

ya istri Adi yang

ut wajah istrinya langsung berubah ketika Adi bilan

ak, aku ambilka

t-repot Mbak, ak

tuk membuatkan aku minuman. Syukur Anto hari ini tidak rewel, tap

menanyakan ketitik permasalahan, aku tidak bisa lama-lama pergi

ya Adi lagi, dia terlihat gundah dan gugup, ap

ri untuk menanyakan keje

lu," ujar istrinya Adi yang

mbut. Istrinya juga ikut duduk be

semua itu modalnya Rahman, aku yang mundur," Jelas Adi lebih tenang dari sebelumnya, tapi ras

tidak pulang atau setidaknya mem

ntungkan bicaranya, ini membuatk

a apa?" ta

ke arah istrinya. Aku melihat istrinya mengangguk t

kaku, bahkan untuk menutup mulutku saja tidak mampu. Anto seakan tau apa yang dibicarakan oleh Adi, dia pun menangis, tapi aku tidak sanggu

enepuk pipiku kuat. Berharap semua ini hanyalah mimp

padaku. Apa kurangku, kenapa sampai ada perempuan lain dalam pernikahan ini. Aku menangis tak bersuara, hanya bisa me

ia tidak mau mendengarkan. Bahkan dia mengusirku pula

akan menemui mereka, aku ingin melihat waj

Maya, namanya tidak asing, tapi apakah ini adalah kejutan yang dibuat M

ng sabar

begini. Aku harus tetap waras demi anak-anakku, untuk saat ini akulah

a itu, dengan tangan bergetar kuterima kertas putih itu. Air mataku terus saja menetes tanpa henti, y

i kios depan," ucap Adi yang melih

gambil Anto, terimakasih sebelumnya." Pamitku pada Adi yang men

an ojek lagi. Sepanjang perjalanan aku menangis tanpa suara, Anto sudah lelap dalam pelukan. Kuliha

ntuk menemui Mas Rahman aku melamun dan menangis sendiri. Bahkan aku tidak sadar jika sudah sampai lagi ke kotaku. Aku turun dari bus

pada anak-anakku jika mereka menanyak

nak-anak hamba.' Aku kembali menan

u, dan itu adalah Jumi, anak tetangga sebelah rumah. Aku pun mengangguk, dan dengan segera naik ke atas mo

semenjak tau jika Mas Rahman menikah lagi, Uwak memilih tinggal bersama kami. Uwak adalah adik Ibu yang tinggal tidak jauh dari rumahku, dia sebatang kara,

nya mengangguk dan berlalu pulang kerumahnya. Lama aku terdiam di depan pagar rumah

u. Air mataku sudah tidak dapat lagi kubendung, yang kupikirkan sekarang adalah bagaimana caranya aku menghidupi mereka. Sedangkan selama

n pelukan dan mengedarkan pandangan kesegala penjuru. Namun nih

Lukman, dia anakku yang ketiga. Dia memang anak yang paling tidak sabar

jakku pada mereka, meski ada raut sedih dan kecewa dari wa

ng memberikan sejuta kenangan, kenangan keluarga kami yang kupi

pada Salma, karena dari ta

r Bu, Nenek

Ibu kalian akan mandi dulu setelah itu baru kita akan

dangan kesegala penjuru kamar, disinilah tempat kami memadu kasih, disinilah aku dan Mas Rahman saling mencintai. Kenapa Mas, kenapa kamu sungguh tega padaku. Batinku menjerit pedih, dia sekarang telah pergi dengan wanita lain.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY