img Dignity ( Demi Harga Diri)  /  Bab 6 Semesta Punya Cerita. | 10.91%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Semesta Punya Cerita.

Jumlah Kata:1837    |    Dirilis Pada: 21/08/2022

satu hartamu di dunia ini? Rumah? Aku yang mencicilnya. Mobil? Aku juga yang membelinya. Bahkan sofa malas y

ban Suri selicik ini. Berani-beraninya membahas soal harta gono g

ut. Aku kira seorang sarjana seperti Mas, lebih memahami masalah itu daripada aku." Suri merapikan alat-alat rajutnya. Ia sudah lelah. Ia akan be

k malu meminta sesuatu yang bukan milikmu?" Pras menahan

tungan?" Suri menj

an lama soalnya." Suri menepuk sofa panjang di sampingny

dengan uangku," ejek Pras dengan bibir mencebik. Sikapnya meremeh

ama Korea, sehingga sering berhalusinasi. Entah sejak kapan kamu punya aset di rumah ini. Ayo ce

tu saja dulu. Benar uang Mas yang membelinya. Tapi Mas lah yang menikmati isi dalamnya. Kalau Mas

alau Suri yang biasanya cara berpikirnya sederhana

Dalam kurun waktu delapan tahun itu, aku melayani Mas lahir batin. Bisakah Mas mengemb

iri khas Pras kalau dirinya tengah terpojok. Sebentar lagi ia pasti akan mengucapkan sump

k rahim, air susu, kasih sayang yang telah aku berikan

ak seperti Suri yang lugu dan baik hati yang dulu aku pinang untuk memb

as?" Suri tertawa

h yang berubah drastis. Mas lupa diri karena sedan

Suri sadar, tidak ada gunanya berargumen de

Bu Murni bukan? Ingin menunjukkan padaku kalau kamu juga bis

n seni bodo amat dari buku yang baru selesai ia baca. Di sana dikatakan bahwa tidak ada gunanya melambaikan kain merah pada banteng

tidak hilang-hilang. Aku beri kamu satu gambaran lagi. Sampai kamu bungkuk pun, kamu tidak akan bisa menyaingi

ni minimal lima belas menit sekali ya, Mas?" sindir Suri. Pras terdiam dengan hidung kembang kempis seperti

ku pusing sekamar dengan orang yang kemaruk bisnis s

ndahkan pada keranjang pakaian kotor. Pada saat itulah, pandangannya mengarah pada beberapa titik. Ada be

alah tingkah saat Suri mengelus noda lipstick di kerah kemejanya. Namun Pra

ke kamar tamu. Mengenai tawaran perceraian Mas tadi, aku setuju, asalkan beberapa poin

api ia masih menyediakan satu pintu maaf di sudut hatinya. Berharap walau sekecil apapun itu, bahwasannya Pra

us. Hubungan Pras dengan Murni ternyata sudah sejau

buru-buru. Kalau

nnya. Mas tidak usah khawatir. Sudah larut malam Mas. Ak

salah paham soal noda lipstik itu. Bu

an kalian berdua. Silakan k

ersikap dingin. Suri itu pemaaf juga berjiwa legowo. Melihatnya dingin dan datar seperti ini, Pras tidak nyaman.

lub. Murni mabuk dan berjalan dengan sempoyongan. Karena khawatir Murni terjatuh, ia pun memapah Murni.

an senyum ramah dan pijatan, ini malah hujatan saja." Pras meraih bantal dan gu

gunci pintu. Ia sudah memasrahkan segalanya. Kalau memang jodohnya dan Pras hanya

*

dan mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil dengan marah. Beberapa laki-laki di sekitar lokasi kejadian ikut berlarian menghampiri mobil. Mereka berteriak-teriak dan memukul-mukul mobil si pengendara mobil. Suri menduga

san segera menghampiri lokasi. Ia bersedia menjadi saksi, kalau

ir sendirian. Lihat akibatnya. Ibu menabrak

kan diri. Saya melihat semua kejadiannya dari kejauhan." Dengan

or kasar. Beberapa teman si pemotor mulai mengelili

iris melihat remaja seperti ini sudah berani melakukan perbu

Suri. Ia kembali memfokuskan pa

agian dalam tubuh saya yang terluka. Saya meminta ganti rugi lima juta!" Sang pemotor mengul

a-kenapa. Karena saya lihat kamu memilih cara jatuh yang aman. Tapi kamu meminta ganti rug

hanya menuntut hakku!" Sang pemotor meng

dari mobilnya. Suri terkesima. Mungkin usia ibu ini sudah men

rang ingin menganiaya orang. Pasal yang sudah kam

ihat saja, uang yang akan Ibu keluarkan nanti akan lebih banyak dari ya

Saya ingin lihat, sampai sejauh mana kearoga

ya. Mungkin ia tidak menduga kalau reaksi si ibu begitu keras. Salah seorang komplotannya me

uga dengan kalian semua." Si ibu menunjuk

alian ini. Saksi saya, cukup Mbak ini saj

bersiaplah. Saya akan membuat kalian semua mendekam dalam jeruji besi karena sudah berani melakukan

i." Si ibu mengajak Suri ikut masuk ke dalam mobil. Pada saat itula

pa perlu kita mengej

. Lagi pula kasus seperti ini agak sulit diproses. Paling nanti disuruh berdamai," si ib

akan ke sini?" Suara seseorang yang menya

ta begitu kecil rupanya. Karena orang yang memanggi

img

Konten

Bab 1 1. Curiga. Bab 2 Haruskah Berpisah Bab 3 Memulai Hidup Baru. Bab 4 Yang Salah Siapa Yang Marah Siapa Juga Bab 5 Kamu Jual, Aku Borong. Bab 6 Semesta Punya Cerita. Bab 7 Mendapat Jalan Keluar.
Bab 8 Egois!
Bab 9 Dukungan Sahabat.
Bab 10 Tidak Mau Rugi.
Bab 11 Melawan Takdir.
Bab 12 Pelakor Tidak Tahu Malu vs Suami Penghianat.
Bab 13 Main Tangan Akan kupolisikan.
Bab 14 Nasehat Damar.
Bab 15 Women Supported Women.
Bab 16 Mengadu Pada Mertua.
Bab 17 Sesal Kemudian Tiada Berguna.
Bab 18 Puas Lahir Batin.
Bab 19 Yang Salah, Yang Menghina.
Bab 20 Kena Batunya.
Bab 21 Tertangkap Basah.
Bab 22 Pelakor Tak Tahu Diri.
Bab 23 Mulutmu Harimaumu.
Bab 24 Dunia Ini Sempi
Bab 25 Si Bathil Yang Pendendam.
Bab 26 Akhirnya Bercerai.
Bab 27 Menyesal
Bab 28 Diam-Diam Suka.
Bab 29 Lembaran Baru.
Bab 30 Biang Masalah.
Bab 31 Senjata Makan Nyonya.
Bab 32 Mulai Usaha.
Bab 33 Sendiri (mungkin) Lebih Baik.
Bab 34 Cinta Kedua.
Bab 35 Manusia Tiada Mengenal Kata Puas.
Bab 36 Calon Mertua Idaman.
Bab 37 Kasmaran.
Bab 38 Kreatif Walau Terjepit.
Bab 39 Hempaskan Ke Laut Selatan.
Bab 40 Jodoh Baru
Bab 41 Semesta Menguji Cita.
Bab 42 Aku Selalu Ada Untukmu.
Bab 43 Tunggu Pembalasanku!
Bab 44 Anugerah Terindah.
Bab 45 Tabir Bahagia
Bab 46 Siapa Menabur Angin, Akan Menuai Badai.
Bab 47 Jatuh Cinta Berjuta Rasanya.
Bab 48 Cemburu.
Bab 49 Karma.
Bab 50 Penyesalan Yang Terlambat.
Bab 51 Hari-hari Bahagia.
Bab 52 Awal Baik, Hari Baik.
Bab 53 Kesadaran Yang Mengubah Keadaan.
Bab 54 Extra Part I
Bab 55 Extra Part II
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY