ki enggan mengakuinya tapi ucapan tante-tantenya memang benar, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa memang cukup terlambat bagi seorang perempuan untuk

ran bisa hamil,” ucap Manda dengan tegas. Setelah itu, dia pun mengikuti semua saran

ang pasti bercinta secara teratur dengan Adam. Dokter sudah bilang bahwa Manda tidak perlu menung

rkataan dokter itu pada A

yok saat mendenga

sambil menaikkan alis heran. Terakhir kali saat mereka bercinta di kantor, jelas-jelas Manda melihat bahwa pria it

rung sawo matang, tapi rona merah bisa terlihat jelas saat ini di kedua

a? Terlepas dari sifat Manda yang otoriter dan angkuh, tapi

g untuk membuatnya menggeliat aktif. Lalu saat Adam berhasil membuat perempuan itu meng

erasa senang. Pria mana yang tak akan senang mendengar permintaan seperti itu? Adam amat senangnya sampa

ya Adam bisa menjawab

balas Man

lah program

ti serangkaian peraturan yang harus Adam patuhi. Sebenarnya peraturannya hanya berisi hal-hal yang cukup sep

saku celana, radiasinya akan

akkan di meja. Radiasinya ju

k makan k

an me

olahraga y

adalah saat-saat sperma paling berkualit

perempuan lain. Kamu hanya

uran itu, sungguh. Semua peraturan itu tak ada apa-apanya dibanding pekerjaan kasar yang harus dia lakukan demi membayar cicil

egitu terobsesi ingin segera hamil? Apakah ini lagi-lagi karena uca

berangkat ke kantor dengan mengendarai mobil berbeda, tapi demi mendukung skenario kemesraan rumah tangga mereka, mereka pun naik mobil yan

barulah mereka berd

gin segera sampai di rumah. Capek s

” sahut Ad

pan lalu menyandarkan kepalanya menggunaka

mben sekali perempuan itu tidur dalam perjalanan pulang, biasanya dia masih membaca-baca b

di rumah, Manda turun dari mobil dengan tubuh limbung. Hampir sa

anya capek saja,” uca

tangan Manda, bisa merasakan bahwa suhu tubuh

h diperhatikan lagi, wajah Manda memang kelihatan agak pucat, hanya saja Adam tak segera menyadarinya karena tertutup oleh m

awaban yang sama. Dia menepis tangan Adam yang sejak tadi

, Manda berniat masuk ke rumahnya, tapi tiba-

sambil refleks memukul dada pria yang

saja daripada Ibu pingsan di lant

erontak. Tapi Adam mengabaikannya, malah lanjut b

n berakhir dengan gegar otak atau patah tulang di punggung. Bayangan itu membuat Ma

ggendongnya, seakan Manda tidak punya bobot. Apakah Manda memang seringan itu? Atau pria ini saja y

yandarkan kepalanya di

, Adam menurunkan Manda den

pres saja? Atau mau sekalian dipanggilkan dokter? Saya tidak tah

rentetan pertanyaan yang—kalau Manda tak salah mengira—bernada perhatian itu.

rasa hangat perlahan m