img Bukan Teman Tapi Sekamar?  /  Bab 4 Senja dan Amanda | 4.17%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Senja dan Amanda

Jumlah Kata:2110    |    Dirilis Pada: 11/10/2022

arus menyerah jadi pemimpin perusahaan ini.” Seorang pria berbicara serius pada anaknya yang dia jemput paksa di gu

atang ke papandayan untuk menjemputnya dan dipinta untuk mene

n bebas, kalahlah jika ingin jadi penerus papa. Permintaan papa cum

minuman tersebut membuat dia tak sadarkan diri dan berakhir

destinasi wisata. Sayang, sejauh mata memandang, ia hanya menemukan kesunyian. Di depan sana, matanya disuguhi pemandangan hamparan pasir pantai dan lautan lepa

Bali, bukan juga Lomb

n kendaraan. Perahu pun kelihatannya tidak ada. Padahal kalau ada perahu kayu kecil, ia bisa memberanikan diri untuk mendayung sampai di kota. Tapi bagaimana b

an dan pilu. Embusan angin pantai membuat matanya berair dan kebetulan ia juga ingin menangis. Sekarang bagai

i vila ini. Ia ketergantungan dengan gadget. Pergi ke mana pun pasti membawa ponsel dan tablet. Bahkan tidur dan mandi saja ia selalu dekat dengan ponsel p

onton apa dong, kalau siang nga

rnal. Amanda juga khawatir pada serbuan nyamuk dan udara siang hari yang terik. Kulit

g ….. K

ndra pendengaran Amanda.

masuk untuk memer

ang jahat dan egois. Ada perasaan lega juga di hatinya lantaran sudah ingat bagaimana dia berakhir di tempat ini, yang ia berarti bukan

ya terpaku pada sosok asing yang berdiri di ambang pintu k

Amanda menabrak sofa. Sudah pasti ia malu sekali karena k

atuh, pria itu mendekat

h, ia kagum melihat kulit sang pria yang sawo matang nan eksotis. otot dadanya terlihat jelas karena ia memakai kaus ketat. Mata wanita mana yang tidak terkesima melihat pria macho seperti ini? Amanda seperti me

ng yang kaget karena melihat ada lawan jenis y

njawab dan berdiri mem

a?” tanya p

Ia tak mau menjawab karena penasaran ma

engucapkannya tanpa tersenyum dan tanpa meminta Aman

O, jadi namanya S

atikan Senja lagi. Sosok Senja memang men

nda pun berlagak sombong dengan mem

tangannya di depan dada sambil memalingkan wajah. Hanya de

nget. Kayaknya orang

g di My Roommate.” Ia lanjut membaca tulisan itu. Sudah di

ai peserta. Sebuah gelang berwarna keperakan melingkar di pergelangan tangan kiri mereka. Menilik

amar.” Amanda tidak menemukan kamar lain sel

harga diri. Ia tidak akan mau tidur satu kasur dengan se

lan karena kesal dengan sikap Senja yang terus-menerus

tanya Senja yang sedikit

ya, lo gue aja.” Senja sepertinya seumuran de

tangannya dan berlagak sombong karena punya stasiun televisi. Ia juga anak satu-satunya, otomatis semua harta akan jatuh padanya s

berniat membalas. Benar prediksinya. Amanda so

ng,” gumam Amanda yang sadar jemari lent

mana,” sahut Senja sinis. “Mana mungkin anak

sebuah keanehan yang harus ia selidiki. Secara logi

uktinya gue ikut.” Amanda

ng papamu lebih enak?” Senja mengangkat satu alisnya sambil

ini cowok. Pake ng

ring itu. “Gue lagi pengen sesuatu d

n sinis. “Kalo lo, kenapa ikut a

h uang!” Jelas Senja langsu

penasaran dengan soso

gin kebe

dan gonta-ganti pasang

a bisnis lagi. Saya ingin berpindah-pindah tempat dan tinggal dekat

menjawabnya hany

…. Kri

ung ada suara itu. Kalau tidak, mungkin keduanya berakhir deng

da penasaran. Ia ingin tahu apak

perhatikan hanya terlihat seperti jam biasa. Namun, layar jam itu menayangkan sederet tulisan. Kemungkinan sebu

dulu,” u

n nanti siang. Silahkan sarapan dan beres-beres rumah dul

anja Amanda tidak doyan daging dan sayur saat sarapan. Sudah kebiasa

” ajak Senja yang lan

nak!” Ini adalah harapan Amanda y

k sekali makan saja.” Senja sudah memeriksa kulkas dan

terpaksa makan juga, seringnya nasi merah. “Emmm, tapi

telurnya.” Ini

a Amanda bingung. Masa i

uat kening Senja berkerut.

sih dimak

tidak bisa apa-apa kecuali bersenang-s

alam hati. Senja berbeda 120’ dengan Amanda. Ia bisa masak, bisa be

Senja saat melihat pria itu berkutat di dapur.

emudian, sarapan

akan. Tidak tersedia banyak bumbu sehingga ia

Nasinya buat lo semua.” Amanda me

u cepet laper,” kilah Senja. Mana mungkin ke

gi soalnya. Gue bisa akan bolak balik ke kamar

nasi tanpa memedulikan Amanda. Kini

ni?” tanya Amanda setelah beberapa saat berdiam diri.

arena empat hari saya ke Bromo.” Saat itu Senja baru turun gunung. Ayahnya mene

mana saja, termasuk menjadi fotografer.” Awalnya jelas Senja menolak, tapi setelah berpikir pa

ama partner saya, dia bilang keinginan

fotografer memotret objek mereka? Tidak mustahil suatu saat pria itu men

a tidak suka memotret hal yang aneh-aneh, cu

dikit meremehkan profesi tersebut k

asih banyak lagi Favoritku

ebih lanjut. Telur dadarnya telah habis.

mencuci piring sendiri. Ia tidak mau merepotkan ART. Karena terbiasa naik gunung

nti semua nail artnya bisa rusak. Yang ada juga kulit tangank

nja sambil melirik Amanda sinis.

enghamburkan uang,”

k ada yang meleset. “Astag

img

Konten

Bab 1 Prolog Bab 2 Dunia Terbalik Bab 3 Tertidur Bab 4 Senja dan Amanda Bab 5 Diremehkan Bab 6 Adu Mulut Bab 7 Oh Tidak Bab 8 Hampir Saja Bab 9 Berpelukan Bab 10 Sedikit Terluka Bab 11 Tidur Bersama
Bab 12 Pose Tidur
Bab 13 Perkara Makan
Bab 14 Lunch
Bab 15 Tidak Betah
Bab 16 Bergantung Pada Orang Lain
Bab 17 Perkemahan Pesisir Pantai
Bab 18 Sisi Lembut Senja
Bab 19 Hari Pertama
Bab 20 Cemburu
Bab 21 Berlaku Lembut
Bab 22 Lepas Kendali
Bab 23 Sebuah Alasan
Bab 24 Membentangkan Jarak
Bab 25 Diamnya Senja
Bab 26 Jangan Kasar
Bab 27 Possesif
Bab 28 Dialog Manis
Bab 29 Panah Pesona
Bab 30 Peraih Poin Tertinggi
Bab 31 Tentang Poin
Bab 32 Ciuman Tak Langsung
Bab 33 Ajakan Senja
Bab 34 Sedikit Amarah
Bab 35 Ego Yang Menjauhkan
Bab 36 Hari Kedua
Bab 37 Amarah Yang Tiba-tiba Meluap
Bab 38 Rasa Bimbang
Bab 39 Kejadian Tidak Menyenangkan
Bab 40 Terulang Kembali
Bab 41 Antara Ragu dan Malu
Bab 42 Sebuah Ajakan
Bab 43 Selalu Ada Pengganggu
Bab 44 Perisai Pelindung
Bab 45 Kelakuan Si Perusuh
Bab 46 Sebuah Perkelahian
Bab 47 Merebutkan Amanda
Bab 48 Gara-Gara Dion
Bab 49 Amanda Cemas
Bab 50 Ruang Renggang
Bab 51 Pura-Pura
Bab 52 Gejolak Cinta
Bab 53 Suka Atau Tidak
Bab 54 Mencuri Perhatian
Bab 55 Rahasia!
Bab 56 Berdebar Kencang
Bab 57 Jadi Salting
Bab 58 Obat Perangsang
Bab 59 Terciduk Bercinta
Bab 60 Tidak berperasaan
Bab 61 Aroma Tubuh
Bab 62 Berbahaya Untuk Kesehatan Jantung
Bab 63 Couple
Bab 64 Perkara Dandan
Bab 65 Ada Perbedaan
Bab 66 Rasa Penasaran
Bab 67 Pusat Perhatian
Bab 68 Jatuh Cinta
Bab 69 Mungkinkah Dia
Bab 70 Si Plin-Plan
Bab 71 Berdua Bersamamu
Bab 72 Raja Makan
Bab 73 Tolong Bertahan
Bab 74 Perhatian Senja
Bab 75 Dia Jahat
Bab 76 Murkanya Ayah Amanda
Bab 77 Tidak Akan Terulang Lagi
Bab 78 Kedatangan Tamu
Bab 79 Pencuri
Bab 80 Fakta
Bab 81 Balas Dendam
Bab 82 Kegeeran
Bab 83 Berciuman
Bab 84 Pria Dari Kehidupan Amanda
Bab 85 Cium Paksa
Bab 86 Kedatangan Jeremy
Bab 87 Spesies Langka
Bab 88 Siapa Yang Menang
Bab 89 Telah Kembali
Bab 90 Berciuman
Bab 91 Jangan Lakukan!
Bab 92 Ulang Tahun Manda
Bab 93 Karma Jeremy
Bab 94 Disusul Bidadari
Bab 95 Perasaan Aku dan Kamu
Bab 96 Akhir Berpisah
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY