img Noda Darimu  /  Bab 7 Kekecewaan | 17.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Kekecewaan

Jumlah Kata:1855    |    Dirilis Pada: 25/10/2022

enghargai dan menghormati Nyona.” Dihempaskannya tangan kanan Lexa, dan ia pun bangkit dari kurs

Ia juga menyentuh dadanya, merasakan degup jantungnya. Sampai di ruang makan ia tidak

ekilas pada Gilda dengan tangan mengepal. Kelua

at-lekat. "Nyonya Gilda, apa kau baik-baik saja?" Lalu memeriksa kondisi sang n

ku sungguh baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir." Mona pun bernap

yonya. Beliau juga harus menemui sanak s

lnya, Mateo jarang sekali pergi tanpa pamit. Biasanya, dulu setiap dia

sempat berpesan agar saya menjaga Nyonya, untuk itu Nyonya Gilda harus memberitahu apa pu

aja. Rasa mualku juga sudah reda," balasnya yang mulai menaiki tangga diikuti Mon

eh, Nyonya Gilda. Tuan Mateo melarang, beliau

aku tidak memiliki aktivitas apa pun di sini, jadi sangat membosankan kalau di rumah saja," sah

rena tuan Edzhar memilih bekerja setelah menikah, pasti beliau semakin marah jika tahu Nyonya juga bekerja." Sambil

dah tidak boleh melakukan apa-apa di rumah ini, Mona. Jadi, hanya toko roti saja tempatku beraktivitas. Apa kau masih ingin tetap melarangku k

e toko,

a menganggukkan kepalanya. "Baguslah, ikut aku sa

i ide yang ba

jelaskan pada kakek. Kau tidak perlu

api, Nyonya ... saya harus menyiapkan makan siang, belum lag

memasak juga, 'kan?" Mona sedikit menganga mendengar jawab Gilda yang benar adan

. "Dari mana Nyonya Gilda tahu?" dengan senyum

saji atau tempat sembarangan, Mona ... wilayahnya cukup dekat dengan rumah sakit." Setelah itu ia

Mona. Bukannya senang sesudah sampai di toko, Gilda justru kaget karena ada kasir dan seorang pendamping pemb

itu terlalu berlebihan memperlakukannya sebagai menantu di keluarga Martinez. Gil

Gilda bertambah. Total lima pegawai di ruang produksi yang ia punya. Mona mulai mengeluarkan

di sini, Bibi semakin tidak menyangka." Dalila menatap pekerja yang lama dan melanjutk

a napas. Mona yang turut mendampingi Gilda pun terkekeh geli di bela

rjakan apa pun. Sebaiknya

ihan." Meraup wajahnya, Gilda pun keluar. "Seharusnya kakek tidak perl

yang ditepuk berhasil menoleh dengan tatapan tanya. "Bagaimana jika Nyonya Gilda dan Nyonya Dalila pergi berbelanja saja?

gan berani-beraninya membujukku untuk malas bekerja, Mona. Kau pasti sudah memberitahu kake

oleh Dalila juga. "Karena sudah mengirimkan karyawan baru untuk Nyonya, beliau menyarankan Nyonya untuk berbel

bih memutuskan untuk kembali ke toko kedua yang sebelumnya telah ia kelo

ini hanya menerima uang masuk dari toko dan mengeluarkan uang cuma untuk pembelian bah

engiyakan gumaman Gilda. Kembali diam, Gilda memikirkan saran Mona s

a baju untuk calon bayiku? Apakah ter

a membelinya, tapi tidak akan menjadi masalah j

etik kemudian bibirnya terbuka dan segera memekik, "Oh, aku tahu! Bagaimana kalau kau menemaniku ke toko

ajah Gilda yang berhasil menyalurkan keceriaan. Mo

dalam mobil, diikuti Mona yang berjalan pelan mengekor di belakangnya. Wanita yang memakai jum

nya dan mulai menge

u mengenai kehamilan, Tuan. Kami dal

beritahukan semua

menjauhi toko roti Gilda selepas Mona ikut duduk di samping Gilda. "Apa aku juga boleh ikut kelas yoga, Mona? Setahuk

i Nyonya harus memberitahu

a Janez, seorang pria yang merupakan salah satu anggot

nez pada penyewa. Tak lama waktu berselang, Edzhar pun bersuara, "Aku ingin penginapan kita yang bermasala

angan banyak uang!" sahut cucu yang lai

ngunjung atau penyewa villa dari minggu ke minggu hingga bulan ke bulan. "Bisa kita li

tidak setuju jika harga diturunkan, pemasukan kita akan berkurang san

perlu diturunkan, dan kita harus melakukan promosi besar-besaran. Ent

runkan harga sewa, Ed?" tanya

gian paling penting ... tidak ada spot foto khusus keluarga maupun pasangan yang baru saja menjalin hubungan, apa kalian tidak meme

. Akan tetapi, Janez mengangguk-angguk paham. "J

ekinian, cukup membosankan untuk anak muda yang rata-rata menjadi pendatang di vill

Kebanyakan orang di sana hanya diam, dan beberapa menyetujui masukan Edzhar. "Baiklah, rapat kita berhenti samp

zhar juga menulis beberapa fasilitas lain yang sekiranya baik untuk kemajuan penginapan keluarga Mar

diran kekasihnya, Carla. "Kau ke sin

dan lebih mudah men

da perlu apa?" Sambil

in bicar

uar. Ini ruang rapat, kita

Di saat Edzhar hendak merangkul Carla, wanita itu tiba-tiba berteriak lantang, "Apa sebenarnya tujuanmu menunda pernikahan kita?!" Mendadak pula wanita itu menangis dan mendorong. "Alasanmu kemarin ... bukankah kau berbohong padaku, Ed?!"

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY