img Gamelan Retak  /  Bab 7 Pulang | 23.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Pulang

Jumlah Kata:1117    |    Dirilis Pada: 01/11/2022

akhri turun dari mobil diikuti Watining. Sopir mobil itu membuka bagasi di bagian

dus bawaan Watining. Setelah Watining membukakan pintu pagar rumahnya, Fakhr

asih

Aku pulang dulu."

hri mengangguk dan membalikkan

aktu sekitar setengah jam untuk sampai di rumah Fakhri. Mereka berdua adalah penumpang tera

menyambutnya denga

sama Adek," balas Watining sa

ma." Dinda mencium pipi mamanya

ng baru muncul di ruang tamu. Anak kedua Watining itu m

Ari sambil mengangkat lebih ting

eh-oleh. Taruh di ruan

sambil mengikutinya ke kamar. "Ma,

bisa menebak keinginan si bungsu. Dia selalu

u kangen-kange

kelas satu SMP, tapi masih kolokan." Dinda tersenyum malu-malu

a bau," c

Watining baru ingat

mput temennya. Katany

ngan. Setahun pertama setelah papanya meninggal, Akbar sering bertingkah aneh dan kerap malas sekolah. Watining sam

i sekolahnya. Namun, kekhawatiran Watining berganti arah dengan rutinnya Akbar pergi bersama teman-temannya di akhir pekan. Wa

*

menyisakan porsi makan malamnya. Ari yang tak banyak bicara hanya me

pi, Adek ndak usah khawatir. Ma

tengah untuk bersantai. Ari tak bergabung den

kat sama Om

tanya-tanya dalam hati meng

melihat ekspresi putrinya yang senyum

itu pinte

banyak dibantu Om Fakhri

hri itu tahu semuanya." Watining tertawa menanggapi omongan putrinya. "Waktu

a gi

nya sambil memperagakan permainan piano yang dimaksudnya. "Adek kan ma

lagu-lagu klasik? Gaya

jar lagu pop, ah ...." Dinda mengutarakan pendapatnya den

in Om Fakhri melulu. Ad

papanya yang biasa dijadikannya tempat bermanja. Waktu papanya masih ada

anya memainkan lagu anak-anak dan meminta Dinda bernyanyi. Dia juga mengajarkan permainan piano sederhana pad

ak tadi. Tak terasa waktu berjalan. Dinda sudah beranjak remaja. Sifat

. Sejak papanya meninggal, dia seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah lelaki yang bisa mengambil tanggung jawab sebagai peng

*

nghampiri Fakhri yang sibuk dengan pekerjaan

apkan buat Senin," jaw

ng lagi? Istirahatlah d

menutup laptopnya. Setelah merapikan meja kerjanya di ruang tengah, Fakhri beranjak menu

emegang ponselnya. Fakhri menduga bahwa Firza sedang bermain ga

enoleh sekilas ke papanya lalu

. Fakhri masuk ke kamar mandi untuk menggosok gigi sebelum tidur. Tubuhnya terasa pe

ika menyusul Fakhri ke tempat tidur. Fakhri mengerti yang

i peserta yang ibu-ibu mampir ke h

alpukatnya ena

atang, besok

dalam beras biar cepat matang." Fakhri

a. Dia memang gampang kedinginan. Udara kamar te

gkat lagi ke san

u lagi ke

lagi?" tanya Arianti

jah Arianti. Mungkin karena sebelumnya Fakhri belum pernah tugas ke luar kota bersama perempuan

rsambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY