. Pagi-pagi se

ereka. Kondisi Dika sudah

a akan menjenguk Ayah-nya, n

adis itu tersenta

menyentuh

usul kamu ke kamar. Ayo

yediakan empat lembar roti dengan selai Na

an pandangannya, seperti a

nasi goreng kayak

ka

menjawab apa. Jika

ecara, kata Anara, ia lebi

bubur buatan

enapa?” t

habis,” j

gak bilang

u!” tand

Kenapa Anara ha

arus minta uangnya

is

ukan dari gue, lo m

ra Dika

o mau ngemis di j

endengar om

i meja makan, ia

t hitam di tangannya. Dik

ru, dan memberik

dua hari lalu. Sa

elo,” uj

u ada yang kuran

cara malu dan sebagainya, N

jelas Dika, berharap Ana

t i

n stok beras di runa

nya. Seperti inikah, susah

rba kec

janji nggak kayak

menu

ang sarapan, te

belanja berasnya,

sana boros. Kemahalan. Kit

*

a saat ini. Dika

a dari saku. Baru saja ber

atap jijik, n

tempat lain saja A

si

ket di seberang a

h murah. Kita ha

segar-segar,”

ar. Gadis itu jus

a. Anak sultan masuk pa

rin

Anara, men

naik angkot ke p

an motor, namun bagaimana

n mereka

l seorang wanit

menyahutinya, mel

ta i

ngkan mata, tidak

pasar den

a, si

nya, Dika, temen s

demen ni,”

kanan Dika naik

rin

, Anara lagi h

a dalam b

Bu.” Bu Dayu mel

nus satu tahu susu untuk

ekalinya datang membawa c

ja

gak ganteng-ganten

yak cewek yang meny

rlalu dari hadapa

g tentu saja masih segar,

sayur, karena ia tidak t

di penjual ikan a

Ridho, ia

tanya Dika, men

ng berenang

le,” seb

inta Ikan Nila-nya

ar

reka nggak sesak

deket

a sama mereka,b

kar

l seorang pria ped

isiniyang mengenal gadis itu. Ada yang member

h mantan preman

, ken

aja banyak yang ke

belanja bahan mas

hidup, Bunda dan Ayah punya

Bunda nggak a

buat Ayah akhirnya menutup

paham. Kesederha

enjadi sehebat itu. Ia ti

ak sedang hamil pun, Anar

engan imbalan yan

Dika masuk

nda Brio sejak

suami-istri itu terus mel

i di depan

lihat ini, biar

rlaluan!” decak Mell

uh tahun itu me

a sumber. Me

Melly tak tegah. Megan san

hidup se

a wanita dengan

ib malang cucu

*

apa gelar dibelakangnya tertulis rapi dengan gaya font Monetes pada plakat berlapis

erkas pe

in serius!” t

ruh ponselnya tepat datas berkas yang sedang ditanda ta

elakuin ini sem

a,” jawab Mega

a mau mengakui kesalahannya. Bukan malah

ahuinya. Namun, tidak dengan Ibu mereka. Jika Elen mengetah

i story whatsapp. Tadinya, Hendra mengira itu hanyalah candaa

ka kamu hanya ingin mencari k

ak M

i kepemimpinannya. Dia bertanggung jawab atas apa yang

bisa lebih baik dari Ayahnya!” sindir Hendra, yang langsu

ria itu memang harus disa

ng harga

*

kursi panjang ruang tengah

a menegur. Cowok

udah

kema

erja,”

i

itu

bilangin. Lagian pabrik itu, kan l

ngamb

tempat Ger

a ngga

ku?” Anara

a d

makai sepatu. “Jawabnya

isa la

ab

mema

i ada gumpalan pada tengg

gnya dan pergi

Dika

m ken

pai gue pulang!” seru co

motor

diterpa jarak. Anara men

saat Dika meinggalkannya