/0/10812/coverbig.jpg?v=198d370c74eb96f286a5bfcb5000632b)
Izza adalah perempuan yang selalu dicibir dan dihina lantaran sudah lama menikah dan belum memiliki keturunan. Dia bahkan dibandingkan dengan Asih, menantu baru yang sudah hamil 5 bulan saat pernikahannya menginjak baru usia 1 bulan. Bagaimanakah perjalanan Izza dalam berjuang demi garis dua?
"Waah, alhamdulillah Asih sudah hamil ya. Topcer banget itu si Ragil. Menikah baru sebulan, eh sudah hamil lima bulan." Suara Bulek Yayah terdengar melengking.
"Bagus lhooh, Nduk. Daripada istrinya masmu itu, istri si Yanto. Si Izza itu sudah menikah lima tahun, tapi belum juga ada tanda-tanda hamil lho ya. Mandul tuh pasti," lanjutnya.
Suara Bulek Yayah semakin dikeraskan, seakan sengaja menyinggung Izza yang berada di ruangan itu.
Mendengar hal itu, hati Izza tiba-tiba menciut. Ada rasa sakit di dalam dadanya, yang ia rasakan semakin sesak. Di kala kabar kehamilan Asih, istri adik iparnya yang merupakan menantu baru di keluarga ini, tengah hamil lima bulan. Padahal resepsi pernikahan mereka sepertinya baru dilaksanakan tiga minggu yang lalu.
Izza menyeka bulir di sudut matanya. Ia menahan matanya untuk tidak berkedip. Ia khawatir jika bulir-bulir itu akan menetes. Akan sangat menyedihkan sekali, ketika sakit itu dilihat oleh banyak orang. Terlebih lagi, di ruangan itu berkumpul saudara-saudara Yanto.
Sore itu, Izza dan Yanto sepulang dari kerja mampir ke rumah Bu Ami. Meraka sering mampir. Sekedar membawakan martabak kesukaan mertuanya, atau jajanan kesukaan Bu ami. Apalagi selepas gajian, Izza selalu menyempatkan kesana, sekedar memberi uang jatah bulanan mertuanya yang janda itu.
"Gimana Zah? Kapan nih kamu hamil? Rugi lhoh, kalian berdua itu sudah bekerja dan membanting tulang, tapi gak ada anak yang dinafkahi. Buat apa uang banyak? Lihat tuh si Asih udah hamil. Lha kamu kok kalah sama adik iparmu?" Bulek Yayah terus memburu Izza. Seakan ini adalah sebuah moment yang tepat untuk menyudutkan wanita 30 tahun itu.
"Resign aja lah dari kerjaanmu Zah. Ada tuh teman mas Udin, yang sama kayak kamu. Dia menikah sudah 12 tahun tapi gak hamil-hamil. Terus mengundurkan diri dari tempat ia bekerja, eehhh...langsung hamil lhoh," timpal Mbak Ina, menantu nomer 3 di keluarga itu.
Izza yang sedari tadi diam dan mengalihkan perhatian ke handphonenya, tiba-tiba ada dorongan untuk berbicara.
"Bulek, bisa gak sih Bulek itu ada rasa simpati sedikit kepada sesama wanita? Daritadi bulek memburu saya yang dicap mandul ini dan bulek terus saja mengompor mengecilkan saya." Izza terlihat mulai tersinggung.
Wajah Izza menegang, suaranya berat, tapi ia tunjukkan ketegaran di setiap ucapannya.
"Lhoo saya ini cuma kasian sama kamu. Dan kasian sama yanto juga. Masak dari 8 bersuadara, hanya Yanto yang belum punya anak lho. Malu lah itu sama si Ragil yang anak bungsu dan baru menikah, eh sudah hamil tuh istrinya," timpal bulek yaya dengan lantang. Logatnya memang tak pernah berubah. gaya bicaranya juga dari dulu begitu, ceplas ceplos.
"Lhoo bulek gak perlu kasian sama kami, kami baik-baik saja kok. Sejauh ini kami hidup mandiri tanpa merepotkan kalian-kalian. Kami program hamil pun kesana kemari habis puluhan juta juga kalian mana tahu?" Suara izza mulai meninggi.
Izza tak peduli jika di ruangan itu ada mertuanya, Bu Ami. Mungkin dia mulai lelah dan kesal. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kalinya. Ini adalah untuk yang kesekian kalinya dia dikecilkan karena sudah 5 tahun tidak memiliki momongan.
Sementara Asih, dia merasa sangat menang. Sebagai menantu baru, ia menang telak karena bisa hamil mendahului kakak iparnya yang sudah menikah lama. Terlihat dari wajahnya, ia begitu bangga dan sumringah sambil mengelus perutnya yang mulai buncit.
Dia sesekali melirik ke arah Izza dengan tatapan puas.
Izza ingat betul beberapa hari yang lalu Asih memasang status di WA nya. Gambar kartun wanita hamil yang sedsng dipeluk oleh suaminya. Dengan caption, "Sebentar lagi hadir malaikat kecil ini, duh syukurlah tak harus menanti lama, beruntung deh bisa hamil dengan mudah," tulisnya.
Seakan-akan sengaja menyindir Izza, status itu dia hapus beberapa saat setelah Izza melihatnya.
Mengingat hal itu, tiba-tiba dada Izza bergetar.
"Yang perlu bulek kasihani adalah Ragil dan Asih. Sadar gak kalian sudah memutar balik hal-hal yang salah menurut agama? Oh, jadi bagi kalian, wanita yang hamil di luar nikah itu lebih mulia dari pada wanita yang menikah bertahun-tahun tapi belum punya anak? Tuh si Asih hamil duluan kan? Menikah belum 1 bulan, dan sudah hamil 5 bulan. kalian bangga-banggain, dan kalian sanjung-sanjung. Gak malu kah sama Allah?" Kali ini Izza berbicara sambil menahan tangis.
Terdengar suaranya serak dan berat.
Izza bediri, menghampiri mertuanya dan berpamitan pulang. Yanto yang memang tipikal laki-laki pendiam hanya mematung menyaksikan kejadian itu. Ia membuntuti istrinya keluar setelah bersalaman kepada ibunya. Lalu mereka berdua mendekati motor di halaman rumah Bu Ami.
Terdengar Bulek Yayah masih nyerocos. "Kalau dikasihani suka gak tau terimakasih mereka ya? Pantesan mandul," teriaknya.
Yanto yang mau men-stater motor tiba-tiba turun dari motornya dan berdiri di tengah pintu rumah ibunya.
"Cukup, Bulek..!!!! Cukup...!!!, Yanto diam karena menghargai kalian, yang katanya lebih tua. Tapi jangan terus menerus menginjak-injak harga diri kami. Apalagi mengata-ngatai istri saya dengan kalimat mandul, mandul, mandul. Kami berdua hidup tanpa meminta-minta atau merepotkan kalian sedikitpun. Jadi, jagalah perilaku kalian yang seakan-akan hidup paling sempurna itu". Terlihat mata Yanto berkaca-kaca.
Bu Ami berdiri hendak mengatakan sesuatu. Tapi Yanto segera pergi. Yanto membalikkan badannya dan segera menyalakan motor. Mereka berlalu meninggalkan rumah ibunya.
Di sepanjang perjalanan, Izza hanya menangis. Sesekali Yanto melihat istrinya lewat spion motor. Terlihat istrinya menyeka air mata berulang kali. Ketika di spion itu pandangan mereka bertemu, yah ..., mereka menangis bersama di tengah jalan sambil berboncengan.
Mereka sering kalut dalam penantian itu, penantian memiliki buah hati. Sudah lima tahun, yah lima tahun. Ejekan dan cacian adalah menu harian bagi mereka. Dulu Izza selalu diam ketika ditanya kapan hamil. Lama-lama, Izza melawan setiap kali mereka mempertanyakan soal anak. Izza yang selalu tersenyum manis saat ditanya perihal momongan, lama-lama jadi Izza yang sangat vokal menanggapi omongan orang-orang tak punya otak itu.
"Maafkan istrimu yang tidak sempurna ini, Sayang," bisik si Izza di telinga suaminya.
Mandul. Kata yang singkat, padat, dan penuh arti kesedihan. Tersirat makna menyepelekan ketika kata ini terlontar. Tersurat penekanan akan kegagalan dan selalu ditujukan untuk mengintimidasi. Tak ada sarat makna indah sama sekali. Label mandul selalu menjadi momok bagi banyak pasangan. Dan sebagian besar memburu para kaum wanita.
Wanita yang dicap mandul akan senantiasa dikategorikan menjadi wanita gagal, wanita bodoh, wanita bernasib naas, dan wanita yang patut dikecilkan. Mandul selalu menjadi konotasi negative dan maknanya memuncak dikala yang mengucapkannya adalah orang terdekat.
Mandul selalu menjadi semacam simbol, bahwa penyandangnya adalah orang-orang yang pantas dijadikan objek bully-ing tanpa mengenal waktu dan tempat. Mandul selalu dijadikan bahan lawakan dan senda gurau versi sindiran halus yang selalu membantai mental yang menyandang.
Mandul, begitulah orang-orang mengeja. Hal yang paling ditakuti oleh pasangan-pasangan yang masih menanti garis dua. Mereka yang mendapatkan gelar mandul, akan senantiasa dihubungkan dengan kesepian dan kesndirian. Padahal, ada banyak pasangan yang memang ditakdirkan mandul, namun mereka sangat bahagia dengan anugerah lain yang Tuhan berikan di luar momongan.
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono