/0/12523/coverbig.jpg?v=20230608183548)
Amira terpaksa harus menggantikan Adiknya sebagai pengantin wanita.
Amira terpaksa harus menggantikan Adiknya sebagai pengantin wanita.
"Besok adalah hari pernikahan Kamu Viona. Kamu jangan pergi kemana-mana!" ucap Amira yang mengetahui Adiknya sedang mengendap-endap untuk pergi keluar. langkah Viona terhenti ketika mendengar suara Kakak nya itu ia menoleh ke arah Amira yang sudah berdiri di belakang nya. "Apaan sih Aku mau keluar sebentar" ketus Vinona. ia kukuh dengan niat nya tanpa mematuhi perintah dari Amira.Vinona melangkah menuju pintu keluar namun Amira tetap menghentikan nya. Amira dengan cepat menghadang langkah Viona dengan berdiri di depan nya. "Berhenti Vio! Kamu harus tetap di rumah" ucap Amira tegas.
"Kakak Minggir! Aku mau pergi" sahut Viona sedikit membentak. namun Amira tetap berdiri di depan nya. "Kakak tidak akan membiarkan Kamu pergi untuk menemui pria itu lagi. besok Kamu akan menikah Vio"
"Kakak saja yang menikah! upps Aku lupa siapa yang mau menikah sama perempuan yang sudah tiga kali gagal nikah" ledek Viona ia bergegas pergi tanpa menghiraukan Amira. Amira tidak melawan sama sekali karena apa yang di katakan Viona adalah nyata. Amira sudah tiga kali gagal menikah karena sang mempelai pria selalu kabur di hari pernikahan nya entah kenapa. sedangkan Viona ia tidak pernah bersimpati sedikitpun kepada Kakak tiri nya itu.
Amira di tinggal ibu nya saat ia berumur lima belas tahun. setelah dua tahun kepergian ibunya, Ayah nya yang bernama Farhan menikah lagi dengan Sarah dan membawa seoarang Anak yaitu Viona. Sarah dan Viona tidak pernah bersikap baik terhadap Amira, Mereka selalu berprilaku kasar apalagi, setelah sang ayah di PHK dari pekerjaan dan jadi pengangguran Amira semakin di perlakukan tidak adil ia harus jadi tulang punggung keluarga.
"Kamu sedang apa berdiri di sini?" tanya Sarah dengan ketus. Amira hanya bisa diam menunduk dan pergi begitu saja.
sedangkan Viona ia tengah asik kencan dengan pacar keduanya.
"Cie yang besok mau nikah" ledek Varo sembari tersenyum sinis.
"Jangan gitu dong sayang, Kamu harus bantuin Aku agar pernikahanku tidak terjadi. ogah banget Aku nikah dengan pria kaku kayak si Azzam" sahut Viona.
Azzam adalah kekasih Viona ia adalah anak dari sahabat ayah nya. Viona di kenalkan dengan Azzam oleh ayahnya sehingga mereka menjalin hubungan. namun, karena tuntutan pekerjaan Azzam jadi jarang bertemu dengan Viona. sehingga, membuat Viona bosan dan mencari pasangan baru.
"Terus kenapa dulu Kamu mau pacaran sama pria itu?" tanya Varro ketus.
"Ya karena waktu itu Aku hanya ingin nunjukin sama Ka Amira Kalau Aku tuh lebih menarik di banding Dia. Aku lebih banyak yang suka di banding Dia. Aku tuh sama sekali tidak pernah cinta sama pria kaku itu" ungkap Viona menjelaskan.
***
Viona sedang asik berkencan, sedangkan Amira malah jadi sasaran Omelan Bagas karena membiarkan Viona pergi.
"Kemana adik Kamu Amira?" tanya Bagas ayah dari Amira.
"Emm Vio pergi yah" jawab Amira lirih
"Kamu kenapa membiarkan Adik Kamu pergi? besok adalah hari pernikahan nya. kalau sampai Adik Kamu kenapa-kenapa Kamu mau tanggung jawab hah?!" bentak Bagas.
semenjak Bagas menikah lagi dengan Sarah Amira bagaikan Anak yang tidak di inginkan. terlebih lagi Amira sudah tiga kali gagal menikah sehingga membuat keluarga nya jadi bahan perbincangan orang-orang di sekitarnya.
Amira hanya bisa diam tanpa membela diri.
Tok!!
Tok!!
Tok!!
terdengar suara ketukan pintu dari arah luar membuat Farhan menghentikan Omelan nya terhadap Amira.
"Kamu bukakan pintu siapa tau itu Adikmu" ucap Bagas. Amira hanya bisa menurut ia bergegas membukakan pintu.
"Viona? Kamu dari mana aja?" tanya Amira. Viona tidak menjawab pertanyaan Amira ia langsung masuk ke kamar nya.
***
Malam telah berlalu, tibalah kini hari dimana pernikahan Viona dengan Azzam akan berlangsung.
keluarga dari Azzam sudah datang begitupun keluarga dari Viona sudah siap menyambut hangat keluarga Azzam. terkecuali Viona.
"Amira dimana Viona? kenapa Dia belum datang" bisik Sarah.
"Tidak tau Bu. mungkin ada di kamar" jawab Amira. tanpa di minta oleh Ibunya Amira bergegas pergi untuk menemui Viona di kamarnya.
"Viona Kamu sudah siap belum?" teriak Amira di balik pintu Kamar Viona. namun, tidak ada jawaban sama sekali. Amira mencoba mengetuk-ngetuk pintu tapi, Viona tetap saja tidak keluar ataupun menjawab. "Kenapa perasan Ku tidak enak" gumam Amira. ia bergegas masuk ke kamar Viona. betapa terkejutnya Amira ketika tau Viona tidak ada di kamar nya.
"Viona Kamu di mana?" teriak Amira sembari mencari keberadaan Amira. namun, nihil Viona benar-benar tidak ada di kamar nya. Amira hanya menemukan kertas putih di meja rias Viona. kertas itu berisi pesan singakat dari Viona.
[Aku tidak bisa menikah dengan Azzam, Aku pergi!].
degg! jantung Amira tersentak ia benar-benar terkejut dengan apa yang di lakukan Adiknya itu. Amira tidak menyangka Viona kabur tepat di hari pernikahan nya. Amira merasa bingung apa yang harus dia lakukan.
"Kamu sedang apa di sini? mana Viona?" tanya Sarah yang berdiri di ambang pintu. Amira sangat terkejut dengan kedatangan Sarah yang sangat tiba-tiba.
"Amira jawab! dimana Viona?"
"Emm itu Bu, Vi-Viona kabur" sahut Amira dengan terbata-bata. seketika itu mata Sarah melotot ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang di katakan Amira kepadanya. "Apa? tidak mungkin! Kamu jangan mengada-ngada ya Amira" pangkas Sarah sedikit meninggikan suaranya.
"kalau Ibu tidak percaya baca saja surat ini" sahut Amira sembari menyodorkan kertas yang berisi tulisan dari Viona.
"Dasar anak tidak tau di untung" ucap Sarah wajah nya memerah di penuhi amarah.
"Kalian kenapa malah berkumpul di sini? semua orang sudah menunggu, Ayo cepat bawa Viona! akad nya sudah mau dimulai" ucap Bagas. Sarah dan Amira hanya terdiam.
"Kenapa kalian hanya diam dimana Viona?"
"Sepertinya pernikahan ini tidak bisa kita lanjutkan" sahut Sarah menatap Bagas.
"Kamu gila! kenapa tidak bisa?"
"Viona .... kabur" ucap Sarah ragu.
"Apa? Kamu jangan becanda" pangkas Bagas ia tidak mempercayai ucapan Sarah. namun, setelah Sarah menunjukan surat yang di tulis Viona barulah dia percaya. Bagas benar-benar marah ia mengepalkan telapak tangan nya wajah nya memerah. "Bagaimana Kita akan menghadapi keluarga Alex kalau mereka tau Viona kabur mereka pasti akan merasa terhina. asal kalian tau Aku sudah menerima uang bantuan dari mereka untuk makan kita sehari-hari. kalau begini bukan hanya malu yang akan aku dapat. tapi juga akan kehilangan kerjaan yang baru saja Aku dapatkan dari Mereka" ungkap Bagas sembari menjambak rambutnya sendiri.
"Kalau begitu pernikahan ini akan tetap terjadi" ucap Sarah sambil melirik ke arah Amira.
"Kamu sendiri yang bilang Viona sudah kabur kan" pangkas Bagas.
"Bukan dengan Viona tapi kita masih punya putri yang masih belum menikah"
"Maksud Kamu Amira?" ucap Bagas. seketika Amira terkejut dan menatap Sarah. "Tidak Bu! Aku tidak mungkin menggantika Viona" ucap Amira dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa tidak mungkin? Kamu jelas belum menikah di umur Kamu yang sudah lumayan tua itu" ucap Sarah tersenyum sinis.
"Sudahlah Amira terima saja. Kamu sekali-kali membantu Ayah jangan hanya membuat malu" sahut Bagas melirik ke arah Amira. seketika air mata Amira mengalir ia benar-benar tidak menyangka Ayah nya sendiri tega mengeluarkan katta-kata yang membuat hati Amira sakit.
"Baiklah Aku akan menuruti kalian" ucap Amira sambil menyeka air matanya. Amira berjalan perlahan masuk ke kamar Viona untuk bersiap menggantikan Viona sebagai pengantin wanita.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Brenna tinggal bersama orang tua angkatnya selama dua puluh tahun, menanggung eksploitasi mereka. Ketika putri kandung mereka muncul, mereka mengirim Brenna kembali ke orang tua kandungnya, mengira mereka miskin. Pada kenyataannya, orang tua kandungnya termasuk dalam kalangan atas yang tidak pernah bisa dijangkau oleh keluarga angkatnya. Berharap Brenna akan gagal, mereka terkesiap melihat statusnya: seorang ahli keuangan global, seorang insinyur berbakat, pembalap tercepat .... Apakah ada akhir bagi identitas yang dia sembunyikan? Setelah tunangannya mengakhiri pertunangan mereka, Brenna bertemu dengan saudara kembarnya. Tanpa diduga, mantan tunangannya muncul, menyatakan cintanya ....
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Dewi sama sekali tidak menjawab ucapan Anang, ia bangun lalu memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai kemudian memakainya kembali, karena masih merasa sakit dan letih dia duduk di tepi ranjang sebentar. Anang juga berpakaian dan mengambil inisiatif untuk menggendong Dewi sampai ke kamarnya. Awalnya Dewi menolak tapi Anang bersikeras untuk membopongnya, lalu membawa ke kamar Dewi. Sebelum keluar dari kamarnya Dewi, Anang kembali minta maaf sambil mengecup kening wanita itu. lalu Anang bergegas keluar dari kamar tersebut dan kembali ke kamarnya. Malam semakin larut, hari mulai berganti pagi namun tidak ada sarapan yang tersaji di meja makan, karena Dewi tak kunjung keluar dari kamarnya. Sebenarnya tante Lina masih marah sama Dewi, dia sangat malas untuk menemui Dewi namun karena sarapan tidak ada ia terpaksa pergi ke kamarnya Dewi untuk menanyakan ada apa dengannya sampai tak membuat sarapan pagi.
© 2018-now Bakisah
TOP