/0/12534/coverbig.jpg?v=35f4882b607d42c3bd0123c99dd6e238)
Arabella Grastasia adalah gadis dari keluarga biasa, pekerja keras, dan penuh dengan ambisi untuk sukses, ia bekerja sebagai sekertaris utama dalam sebuah perusahaan ternama di kotanya. Kehidupannya yang relatif lancar berubah terbalik ketika dia tiba-tiba bertemu dengan Shangkara Pramudya, pria tampan dan sukses yang menjadi direktur baru di perusahaan tempatnya bekerja dan pria itu tidak lain adalah mantan pacarnya. Arabella terpaksa harus bertahan karena tidak mudah baginya menempati posisi saat ini, meski harus diwarnai dengan pertengkaran dan keluhan masa lalu. Namun keduanya berusaha bersikap profesional. Bagaimanakah kelanjutan dari kisah cinta mereka? Akankah benih-benih cinta masa lalu kembali tumbuh dan menyatukan kembali cinta yang pernah kandas?
Terlihat di sebuah rumah sederhana, seorang gadis tengah sibuk bersiap-siap untuk berangkat kerja.
"Bella! Sarapan dulu, Nak," teriak sang Ibu mengingatkan putrinya untuk sarapan.
"Nanti saja, Bu, aku sarapan di kantor!" balas Arabella sembari memakai sepatu kerjanya lalu menatap arloji di pergelangan tangannya.
"30 menit lagi," gumamnya sembari berdiri dan hendak pergi. "Bu, aku pergi dulu!" teriaknya yang sudah berada di depan pintu rumahnya.
Kemudian Ia berlari ke luar dan mencari taksi. Meski jarak rumah dan kantornya tak terlalu jauh, tetapi di jam seperti ini biasanya terjadi
kemacetan panjang.
Di dalam taksi, Arabella terus mengomel dalam hati karena bangun agak kesiangan dari biasanya, semalam ia harus begadang demi menyelesaikan pekerjaan kantor yang seharusnya dikerjakan oleh direktur perusahaan. Namun, karena beliau tiba-tiba saja mengundurkan diri tanpa pemberitahuan sebelumnya, memaksanya harus menyelesaikan semua pekerjaan sebagai sekertaris utama.
"Ah, mengapa juga Pak Narendra harus berhenti tiba-tiba seperti itu tanpa mengabari dan menyelesaikan tugasnya?" gerutunya sembari
memijat tengkuk yang terasa pegal karena harus duduk lama di depan komputer semalaman.
Ponselnya bergetar, sebuah pesan grup kantor membuat fokusnya teralihkan. Keningnya berkerut samar kala membaca pesan yang
mengatakan bahwa direktur baru akan masuk menggantikan Pak Narendra.
"Direktur baru? Syukurlah, setidaknya aku tidak harus terus terusan menghendel semua pekerjaan yang membuatku kelelahan," ucapnya sembari tersenyum manis menatap ke luar.
Arabella adalah gadis pekerja keras yang sejak 4 tahun ini menempati posisi sebagai sekertaris utama yang semula hanya sebagai sekertaris
biasa. Namun, karena ia merupakan lulusan dari universitas ternama dan memiliki nilai yang cukup tinggi, hingga ia bisa menempati posisinya saat ini yang di mana akan sulit di dapatkan jika tidak memiliki orang dalam.
Berkat kerja keras dan keuletannya, ia mampu menjadi sekertaris utama . Arabella di kenal sangat cekatan dalam berbagai hal, kecerdasan, dan kemampuannya tidak bisa di ragukan lagi. Ia sudah membuktikan diri dalam berbagai
proyek yang dikerjakan dalam membantu direktur perusahaan bahkan semua karyawan tahu bagaimana ia bekerja selama ini. Arabella begitu disegani oleh para karyawan di dalam perusahaan itu. Tak sedikit yang mengagumi akan keuletan dan kecerdasan yang ia miliki. Selain itu, wajahnya yang cantik menjadi dambaan para pria yang bekerja di sana. Namun, hingga saat ini belum juga memiliki seorang kekasih karena hanya fokus pada pekerjaannya tak berniat menjalin hubungan dengan siapa pun.
Usianya yang sudah cukup matang untuk menikah pun kerap menjadi pergunjingan saat pertemuan keluarga. Namun, ia hanya mengabaikan semua itu dan lebih memilih fokus pada pekerjaannya saja.
Taksi berhenti tepat di depan gedung perusahaannya, untung saja hari ini tidak terlalu macet hingga ia tidak harus terlambat dan memberi kesan buruk di hari pertama kedatangan direktur barunya.
Arabella segera bergegas masuk dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan direktur baru yang ia pun juga belum melihatnya karena begitu sangat mendadak. Mulai dari pengunduran diri dari direktur lama dan sekarang kedatangan direktur baru, semua serba dadakan. Arabella bahkan tidak menerima informasi apa pun sebelumnya.
Untungnya direktur baru itu akan datang agak siang hingga memberinya waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam menyambut kedatangan direktur baru itu.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia beristirahat sejenak. Seorang pria dari bidang pemasaran menghampirinya. "Kau begitu bekerja keras, bisakah kau sedikit bersantai?" tegurnya sembari memberikan kaleng minuman dingin padanya.
Arabella tersenyum sembari meraih kaleng minuman itu lalu meneguknya "Aku harus bekerja keras untuk mempertahankan posisiku," ucapnya dengan akrab.
Pria itu adalah Naufal, ketua Team dalam bidang pemasaran yang juga merupakan teman Arabella di masa kuliah dulu, mereka sama-sama mendaftar di perusahaan yang sama dengan jurusan yang berbeda dan keduanya
sama-sama diterima.
Dari sorot matanya, Naufal terlihat jelas betapa ia peduli pada Arabella. Namun, gadis itu hanya terlihat biasa saja memperlakukannya. Sejak dulu Naufal memang sangat menyukai Arabella. Namun, Arabella tidak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman saja.
"Apa kau tahu siapa direktur baru yang ditunjuk menggantikan direktur Narendra?" tanya Naufal.
Arabella menggelengkan kepalanya "Aku sama sekali tidak tahu," jawabnya.
"Kamu adalah sekertaris utama di perusahaan ini, bagaimana bisa kamu tidak mendapatkan informasi sedikit pun?" tanya Naufal merasa
bingung.
"Entahlah, semua serba dadakan. Ini bahkan tidak diputuskan oleh dewan direksi, makanya aku sama sekali tidak mendapat bocoran apa pun," ujarnya.
Arabella mendapat pesan di ponselnya yang mengatakan jika sebentar lagi direktur baru akan tiba, ia segera berdiri dan berkata "Sebentar lagi dia tiba, aku permisi dulu untuk segera bersiap-siap," ucapnya sembari melangkah dengan terburu buru.
Arabella mengumpulkan beberapa orang penting untuk berbaris memberi sambutan. Sebagai sekertaris utama, ia berdiri di barisan tengah.
Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka. Sang supir, turun terlebih dahulu dan membuka pintu penumpang. Semua orang membungkuk, memberi hormat pada atasan baru mereka. Terlihat seorang pria berwibawa dan berkarisma berjalan melewati barisan tersebut.
Arabella mengangkat sedikit wajahnya dan memberikan senyuman lebar. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama, senyumannya seketika memudar setelah memastikan siapa pria yang ada di hadapannya.
"Dia?!, ini tidak mungkin, kan? Pasti hanya wajahnya saja yang mirip." Batinnya bergemuruh.
Seo Inha adalah seorang karyawan biasa yang secara ajaib mendapatkan undian liburan ke Bali dari kantornya. Karena tidak memiliki kekasih, ia berangkat sendirian. Lee Yeon adalah seorang pria kaya dari keluarga konglomerat dan merupakan pewaris tunggal perusahaannya, ia yang sedang patah hati karena kekasihnya lebih memilih memutus hubungan demi mengejar karirnya hingga Lee Yeon memutuskan untuk menghibur dirinya dengan meminum banyak bir hingga mabuk sedangkan Seo Inha tidak sengaja meminum minuman yang telah di campur dengan ramuan kusus yang ia kira adalah sebuah jamu membuatnya mabuk dan salah masuk ke kamar Lee Yeon hingga terjadilah hubungan satu malam di antara mereka berdua. Setelah kejadian itu, Seo inha menyadari jika dirinya hamil dan berusaha menggugurkan kandungannya namun ternyata kehamilannya di ketahui oleh Lee Yeon dan tanpa terduga Lee Yeon memilih menikahi Seo Inha meski tanpa cinta. Kawin kontrak pun terjadi dan Lee Yeon membawa Seo Inha ke rumahnya yang justru mendapat perlakuan baik oleh sang nenek yang merupakan satu satunya keluarga Lee Yeon yang tersisa. Di saat Lee Yeon mulai luluh dan memberikan perhatiannya pada Seo inha dan bayi dalam kandungannya tiba tiba, mantan kekasih Lee Yeon kembali ke Korea dan ingin memulai hubungannya kembali. Siapakah yang akan Lee Yeon pilih di antara mereka? Apakah yang akan dilakukan oleh Seo Inha?
"Janus, jangan ceraikan aku, ya?" Rengeknya. "Begini aja udah cukup. Aku ga minta lebih." Katanya dengan suara yang memelas. Ketika mendengar rengekan itu, tangan Janus berhenti dan keinginan di matanya berangsur-angsur mendingin. Suaranya yang agak serak masih lembut. "Fay, mengapa kau jadi lupa dengan kesepakatan yang sudah kita buat?" "Ingat perjanjian kita, jika Uke kembali, hubungan ini selesai sampai disini," imbuhnya lagi. Suara itu terdengar begitu tegas meskipun sedikit gemetar.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Please be awise. Mature Content. Harap bijak saat membacanya. "Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam* Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!