/0/12677/coverbig.jpg?v=e82c6b76f94fe62037ceeb113eee688a)
Gimana sih kamu yang berusaha untuk tidak balas dendam dengan semua orang namun tidak bisa karena amarah dan dendam yang sudah menumpuk membuat mu hilang kendali " Maretsya, hentikan elo bisa bunuh dia!." Ucap Roger. "Diam! dia udah kelewatan gue bakal buat dia mati" Bentak Maretsya "Jangan Maretsya ingat tujuan elo sekolah buat apa bunuh orang."Pinta roger
Flesback
"Ampun , Tante." Maretsya sambil menangis saat dia dicambuk dengan rotan.
"Diam! dasar anak gak tau diri kalian udah orang tua gak kasih biaya masih ajah mau sekolahkan kalian semua didepan gw dan mama gw." Bentak Tantenya
Maretsya adalah anak dari keluarga Janson ia disekolahkan didepan neneknya karena takut anaknya telat masuk sekolah.
"Ma, Maretsya dipukuli, kepala maretsya dibenturkan diseret dan dipukuli." Tangis Maretsya pecah
Tidak sampai disitu adik nya juga kena sasaran atas penyiksaan itu dia juga disiksa dan dipukuli namun mereka tak berani melapor karena mereka diancam oleh tante nya.
"Dasar anak gatau diri kalo elo mau sekolah disini elo harus cari duit buat hidupin gue sama nyokap gue paham elo!."bentak tante Maretsya.
"I-ya Tante , Maretsya bakal cari duit tante , tapi jangan siksa Maretsya sama April tante."Mohon Maretsya sambil bersujud dikaki Tantenya.
"Awas elo gak usah sentuh kaki gue!."Bentak Tantenya sambil menendang Maretsya.
Maretsya mulai dari sekolah dasar sudah mencari duit untuk keluarga itu untuk makan dan juga sekolah dia dan juga tantenya bahkan maretya sering bangun subuh dikarenakan dia harus mencuci baju mereka semua memasak dan juga membersihkan rumah begitu la hingga 3 tahun lamanya.
Penyiksaan selama 3 tahun itu meninggalkan bekas teramat besar buat maretsya ya dimana fisik yang sudah berbiru karena bekas cambukan pukulan tamparan bahkan tendangan itu membuat emosionalnya sangat buruk namun maretsya tidak pernah mau melampiaskannya dengan 2 adiknya terkecuali emosi nya sudah membara tak kala adiknya pasti kena pukulan namun pukulan ringan
Dan masa lalu itu selalu datang dipikiran maretsya hingga membuatnya depresi dan harus ke psikologi dan itu juga menjadi penyelesan yang teramat besar untuk kedua orang tuanya
Tak kala maretsya sudah berkali kali ingin mengakhiri hidupnya yang begitu suram namun selalu selamat karena orang tuanya selalu menemukannya dan bahkan menguatkan dia tak luput juga maretsya harus chek ke dokter psikologi dan juga keluar masuk rumah sakit karena luka yang dia buat
Maretsya yang terbiasa mengurungkan diri seharian dengan lampu padam dan juga sunyi membuat orang tua nya panik nya hingga suatu Ketika.....
"Maretsya?."Panggil Ibu nya Maretsya.
Namun tidak ada sautan dari anaknya ditambah ibu itu sudah gedor gedor pintu namun tidak kujung dibuka oleh anaknya
"Nak kamu gak papa kan?." Tanyak Ibu Maretsya dengan nada khawatir tapi tidak kunjung dijawab oleh anaknya
"Pakkk!." Panggil Ibunya Maretsya ke Suaminya
"Kenapa sih bu?." Jawab Papa Maretsya
"Maretsya gak nyaut Ibu khawatir." jawab Ibu Maretsya dengan khawatir.
"Palingan juga tidur ibu." jawab Papa Maretsya.
"Gak dobrak pak buruan ibu khawatir perasaan ibu gak enak pak!." Perintah Ibu Maretsya.
Dan alangkah terkejutnya mereka melihat anak mereka sudah pingsan dengan tangan penuh luka dan juga kepala yang sudah berdarah
Yah maretsya melakukan shalfarm karena kenangan itu menghantui nya.
"Dok gimana keadaan putri saya?." Tanyak Ibu Maretsya dengan sedih.
"Begini ibu sakit mental anak ibu ini sudah tahap melukai diri jadi saya harap Ibu lebih perhatikan benda – benda sekelilingnya ditambah anak Ibu ada riwayat penyakit asam lambung yang parah dan juga darah rendah jangan sampai stress ya Ibu anaknya." Tutur penjelasan dokter.
"Baik dok kami akan lebih ketat dalam pengawasan kami kepada Maretsya." Tutur Ibu Maretsya.
"Oh ya ibu sepertinya obat maretsya tidak dikonsumsi dengan baik ya?." Tanyak dokter
"Saya tidak tau Dokter setahu saya obat dimakan dengan benar karena saya selalu memantau." Tutur Ibu Maretsya.
"Tidak Ibu obat Maretsya tidak dimakan." Jawab Dokter dengan lembut.
Setelah beberapa hari maretsya dirawat dirumah sakit iapun diperbolehkan pulang.
"Maretsya dimakan ya obatnya jangan sampai tidak ok." Pinta dokter
"Baik dokter terimakasih dokter sudah merawat saya." Jawab Maretsya.
Maretsya beserta Ibu dan Ayahnya sudah sampai rumah dan Maretsyapun istirahat.
"Nak ayah tau kamu pasti menderita ayah ada lagu kamu mau gak dengar." Ucap Ayah Maretsya.
"Boleh kok yah." Jawab Maretsya.
"Kamu cari lah di Youtube judulnya saat kau telah mengerti." Ucap Ayah Maretsya sambil mengelus surai rambut maretsya dengan lembut.
"Lagu ap aitu ya kenapa bokap gue pengen gue denger." Ujar Maretsya
Maretsyapun mendengar lagu itu dan ia menangis sambil ikut bernyaanyi
Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu
Nak, jika saat nanti kau telah hidup sendiri
Dan dunia ternyata tak seperti harapanmu
Ku ada di sini
Menjadi rumah yang s'lalu menanti kepulanganmu
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Nak, 'kan tiba waktu kau harus tentukan jalanmu
Yang mungkin tak searah dan indah di mataku
'Pabila terjadi
Berjanjilah kau akan s'lalu menjadi dirimu sendiri
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Aku adalah jemari dan ibumu penanya
Dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta
Semoga belaian kasihku lembutkan hatimu
Kau harus megah, kau harus indah
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Maretsya terus menangis dikala mendengar lagu itu ia tau ayah nya sangat menayayangi nya, itu lah sebabnya Maretsya begitu tenang
Setelah beberapa bulan berlalu Maretsya sekarang tidak terlalu mengingat masa lalunya ia sudah bisa menerima pelan – pelan semua karena dia tau tidak baik dia menyulitkan kedua orang tua nya terus.
"Ibu Ayah!." Teriak Maretsya dari kamar
Kedua orang tua Maretsyapun khawatir Maretsya melakukan hal seperti dulu, mereka langsung kekamar maretsya dan melihat anaknya ternyata berada diatas kursi
"Kenapa nak ada apa." Ucap Ibu Maretsya dengan khawatir karena melihat putrinya begitu pucat
"Ada tikus Ibu, Maretsya takut." Ucap Matretsya sambil menangis
"Astaga ayah kira ada apa nak, dimana tikusnya." Jawab Ayahnya sambil menahan senyum.
Ibu Maretsyapun menyuruh Maretsya turun karena jujur Ibunya tersebut takut ia Jatuh
"Diawah Kasur ayah." Sahut Maretsya sambil menangis dipelukan Ibunya
"Nih udah ayah tangkap ya, Ibu putri kita takut tikus tapi berani bermain dengan pisau." Ejek Ayahnya
"Ih ayah bodo ah Maretsya ngambek." Gerutu Maretsya
Melihat tingkah putrinya tersebut membuat Kedua orang tua Maretsya hanya tertawa.
Setelah beberapa hari maretsya dirawat dirumah sakit iapun diperbolehkan pulang.
"Maretsya dimakan ya obatnya jangan sampai tidak ok." Pinta dokter
"Baik dokter terimakasih dokter sudah merawat saya." Jawab Maretsya.
Maretsya beserta Ibu dan Ayahnya sudah sampai rumah dan Maretsyapun istirahat.
"Nak ayah tau kamu pasti menderita ayah ada lagu kamu mau gak dengar." Ucap Ayah Maretsya.
"Boleh kok yah." Jawab Maretsya.
"Kamu cari lah di Youtube judulnya saat kau telah mengerti." Ucap Ayah Maretsya sambil mengelus surai rambut maretsya dengan lembut.
"Lagu ap aitu ya kenapa bokap gue pengen gue denger." Ujar Maretsya
Maretsyapun mendengar lagu itu dan ia menangis sambil ikut bernyaanyi
Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di matamu
Nak, jika saat nanti kau telah hidup sendiri
Dan dunia ternyata tak seperti harapanmu
Ku ada di sini
Menjadi rumah yang s'lalu menanti kepulanganmu
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu bahagia dengan hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Nak, 'kan tiba waktu kau harus tentukan jalanmu
Yang mungkin tak searah dan indah di mataku
'Pabila terjadi
Berjanjilah kau akan s'lalu menjadi dirimu sendiri
Kelak kau 'kan jadi orang tua seperti aku
Yang ingin anakmu berkuasa atas hidupnya
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Bila bentakan kecilku patahkan hatimu
Lebih keras dari itu, dunia 'kan menghakimimu
Kubentuk dirimu menjadi engkau hari ini
Kau harus kuat, kau harus hebat
Aku adalah jemari dan ibumu penanya
Dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta
Semoga belaian kasihku lembutkan hatimu
Kau harus megah, kau harus indah
Kau harus kuat, kau harus hebat
Permata hatiku
Maretsya terus menangis dikala mendengar lagu itu ia tau ayah nya sangat menayayangi nya, itu lah sebabnya Maretsya begitu tenang
Setelah beberapa bulan berlalu Maretsya sekarang tidak terlalu mengingat masa lalunya ia sudah bisa menerima pelan – pelan semua karena dia tau tidak baik dia menyulitkan kedua orang tua nya terus.
"Ibu Ayah!." Teriak Maretsya dari kamar
Kedua orang tua Maretsyapun khawatir Maretsya melakukan hal seperti dulu, mereka langsung kekamar maretsya dan melihat anaknya ternyata berada diatas kursi
"Kenapa nak ada apa." Ucap Ibu Maretsya dengan khawatir karena melihat putrinya begitu pucat
"Ada tikus Ibu, Maretsya takut." Ucap Matretsya sambil menangis
"Astaga ayah kira ada apa nak, dimana tikusnya." Jawab Ayahnya sambil menahan senyum.
Ibu Maretsyapun menyuruh Maretsya turun karena jujur Ibunya tersebut takut ia Jatuh
"Diawah Kasur ayah." Sahut Maretsya sambil menangis dipelukan Ibunya
"Nih udah ayah tangkap ya, Ibu putri kita takut tikus tapi berani bermain dengan pisau." Ejek Ayahnya
"Ih ayah bodo ah Maretsya ngambek." Gerutu Maretsya
Melihat tingkah putrinya tersebut membuat Kedua orang tua Maretsya hanya tertawa.
Via yang tak kenal cinta harus ditakdirkan dengan laki laki yang tidak percaya cinta karema sudah disakiti masa lalunya Gimana sih luluhinnya "Iky elo gak cinta apa sama gue?" Tanyak Via. "Gue nyaman tapi belom bisa serahin hati maaf ya." Balas iky. " Gue bakal luluhin elo." Tekat Via "Okeh gue tunggu ya."Jawab iky
Bagaimana harus kuat ketika masa lalu selalu membekas di hati dan pikiran trauma yang diberikan oleh kuarga baik secara mental dan fisik membuat via hidup dalam ketakutan dan keraguan untuk melangkah "Cahaya gue gak yakin bisa kuat" "gue yakin elo bisa via" "Kalo gue kalah dengan trauma gue gimana?" "Gue yakin elo sanggup kok"
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"