/0/12742/coverbig.jpg?v=312ca75ee3619163d45e91db18dea406)
Eva terjebak dalam pernikahan berkedok jadi ibu pengganti untuk bayi dari bapak kosnya. Eva mengira tugasnya hanya merawat bayi itu, sesuai kesepakatan pertama sebelum menikah. Ternyata dia salah. Kenyataannya, dia juga harus terlibat hubungan yang selalu membuatnya bingung. Eva masih berpacaran saat sudah berstatus istri bapak kos. Dia mencintai kekasihnya tapi Bapak kos alias suaminya semakin gencar mendekatinya, menuntut Eva agar membalas perasaan bapak kos. Lantas kepada siapa Eva memberikan hatinya? Apakah Eva akan mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya dan mengakhiri pernikahannya? Bagaimana Eva menanggapi cinta yang diberikan oleh bapak kosnya?
Seharian ini, cuaca mendung membungkus langit seperti turut berdukacita mengantar jasad wanita hebat yang dimakamkan sore ini. Eva berdiri di antara kerumunan orang-orang yang berduka. Eva bisa melihat bapak kosnya yang bernama Rafa sedang menggendong bayi perempuan yang masih memerah. Pria itu melongokkan kepala untuk melihat wajah istrinya untuk terakhir kali.
Arumi Cahaya Laksma.
Nama wanita paling cantik di mata Rafa, kini terabadikan di batu nisan. Meninggal setelah melahirkan bayi mungil yang kini menangis. Seolah-olah, bayi merah itu mengetahui akan terpisah dengan ibunya untuk selama-lamanya.
"Kasihan sekali bayi itu," gumam Eva. Tatapannya tidak lepas dari bayi ditutupi bedung. Eva melangkah mendekati bapak kosnya. Ingin menyampaikan dukanya secara langsung. Dia berdiri di belakang Rafa dan memanggil dengan lirih, "Pak."
Rafa berbalik dan melihat Eva. Wajah Rafa basah oleh air mata. Jelas sekali jejak kesedihan karena ditinggal belahan jiwanya. Meskipun sulit, Rafa berusaha menampilkan senyum pada Eva. Rafa menyerahkan bayinya ke gendongan kakaknya.
"Semoga Bapak diberi ketabahan. Sekarang, Ibu Arumi berada dalam pelukan Tuhan. Dia adalah wanita hebat."
Eva adalah salah satu penyewa kos milik Rafa yang datang ke pemakaman menyampaikan duka cita. Dia memberi kalimat penyemangat pada Rafa yang terlihat rapuh.
"Terima kasih, Eva," ucap Rafa yang dibalas anggukan oleh Eva.
Rafa duduk di samping kuburan dan memperbaiki letak bunga Lily putih yang sengaja disusun untuk menghiasi batu nisan.
"Kamu masih hidup di sini dan di sini, Sayang." Rafa menunjuk dadanya sebelah kiri lalu beralih ke kepalanya. "Ragamu memang tidak menemani kami lagi, tapi kamu abadi dalam ingatan aku, juga bagi anak kita."
Rafa mengusap air matanya. "Aku janji akan menjaga bayi kita. Aku akan membesarkan dia menjadi perempuan hebat sepertimu. Kamu pegang janjiku."
Eva tanpa sadar meneteskan air matanya lagi. Dia bisa merasakan sakit keluarga berduka itu. Juga bisa melihat ketulusan cinta dari bapak kosnya kepada istrinya. Sangat menyentuh, sehingga Eva menginginkan pria masa depannya juga mencintainya hingga akhir hayat seperti cinta bapak kosnya. Cepat-cepat Eva mengusap basah di pipinya.
"Ayo pulang, Raf!" Dona, kakak Rafa mengusap punggung adiknya.
"Aku masih mau di sini, Kak. Pulang saja lebih dulu." Rafa menolak. Dia masih ingin menemani istrinya.
Dona memutar bola matanya. Dia cukup kesal dengan sikap Rafa yang terlalu menyesali kepergian istrinya.
"Kamu, bisa gendong bayi?" tanya Dona.
Eva yang berdiri di samping Dona menunjuk dirinya sendiri dan berkata, "Ibu tanya saya?"
Dona mengangguk, "Bisa 'kan? Bantu saya gendong anak Rafa dulu. Saya harus paksa anak ini untuk pulang. Kalau tidak, bisa-bisa kita dibuat bermalam di sini."
Sebelum Eva memberikan respon, bayi itu sudah Dona pindahkan ke tangan Eva. Bayi itu tidak berat, tapi Eva terlihat tertekan dengan bayi di gendongannya. Ini pertama kalinya, Eva menggendong bayi baru lahir. Ketakutan dan perasaan was-was melingkupinya.
'Bagaimana kalau bayi ini tiba-tiba bergerak dan jatuh?' pikir Eva yang membuatnya semakin ketakutan.
"Rafa, ayo pulang! Kasihan anak kamu. Kakak tau kamu bersedih, tapi nggak seharusnya kamu bersikap seperti ini. Arumi sudah tiada, kamu harus merelakannya. Sekarang, kamu punya bayi yang harus dipedulikan."
Tidak mendapat respon dari Rafa, Dona menarik tangan adiknya. "Raf, pulang!"
Rafa mengangguk dan bangkit. "Aku pamit pulang, Sayang. Tenanglah di sana. Aku akan menyusulmu suatu hari nanti."
Langkah kaki Rafa berat meninggalkan istrinya tidur sendirian di sana. Kehilangan seorang istri atau ibu adalah pengalaman paling buruk yang dialami oleh seorang suami atau anak. Kalau bisa, Rafa ingin menukar dengan nyawanya. Bayi mereka akan lebih baik jika memiliki ibu tanpa ayah, dibanding ayah tanpa ibu. Bayi mungil itu lebih membutuhkan sosok ibu.
***
"Udah mau balik?"
Eva terperanjat dengan suara dari arah belakangnya. Ketika menoleh, dia mendapati Rafa berdiri di sana.
Eva mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Rafa.
"Kamu pulang pakai apa?" kata Rafa.
"Saya udah pesan ojek online, Pak. Bentar lagi sampai."
"Makasih ya, Eva. Kamu banyak bantu saya hari ini." Rafa mengucap dengan tulus.
Lagi, Eva mengangguk sebagai balasan.
"Selama beberapa minggu, mungkin bulan, saya nggak balik ke kos dulu. Kamu sama teman-teman kamu tetap hati-hati di sana. Ingat jam malam. Kunci gerbang."
"Iya, Pak. Aman." Eva mengatakannya dengan yakin. Dia tahu penjagaan dan aturan kos sangat ketat. Tetapi, itu wajar karena kos hanya dihuni oleh perempuan.
"Anak Bapak ke mana?" tanya Eva yang menyadari sejak pulang dari pemakaman, bayi itu tidak terlihat.
"Dia tidur sama kakak saya."
"Bapak nggak ada niat gitu buat cari ibu baru buat anak bapak?" tanya Eva dengan nada bercanda. Dia bisa melakukannya, karena melihat Rafa cukup santai sekarang.
"Kamu mau?" tanya Rafa.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?