/0/13001/coverbig.jpg?v=d915b87029ec64fb688f119aefd5175c)
"Naila, Kamu emang dulunya adalah Teman ku! Tapi sekarang kamu adalah adik mu!" "Apa! Berarti kamu adalah calon abang iparku?" "Iya aku menikah, dengan raj dan raj kami sudah Menikah di Amerika!"
"Naila, Kamu emang dulunya adalah Teman ku! Tapi sekarang kamu adalah adik mu!" "Apa! Berarti kamu adalah calon abang iparku?" "Iya aku menikah, dengan raj dan raj kami sudah Menikah di Amerika!"
Akkhh!!
Akhhh!!
Wanita yang menjerit histeris di dapur. Sehingga para keluarganya yang ada Di depan Dan juga mendengarkan teriakan itu.
"Naila, itu suara apaan?" tanya ayah kepadaku
"Mungkin saja, Aliyah yah. sebentar aku coba Cek keadaan dia' yah?" pinta ku berbisik kepada ayah.
"Naila! Ibu ikut sama kamu." panggil ibu yang berdiri untuk ikut dengan ku
"Yaudah boleh kok,"
Lalu kami berdua menuju ke dapur, tempat Aliyah berteriak disana.
"Ya Allah!" tanya ibu ku yang terkejut
"Ibu. Jangan berisik' nanti Tamu kita dengar loh ibu mau Nanti mereka datang semua kesini?" pinta ku kepada ibu untuk tidak berisik
"Maafkan ibu sayang," jawab ya
Lalu kami melihat aliyah sudah banyak sekali Darah yang mengalir ke kakinya. dan mungkin Dia memanglah jatuh dan teriak histeris dengan kami.
"Aliyah kamu, kenapa sih nak' Kaki kamu?" tanya ibuku yang khawatir
"Nganu' buk, Tadi aliyah..." jawab dia dengan ketakutan melihat wajah ibunya
Saat Kejadian, Aliyah Terjatuh...
"Hah, enaknya minum apa ya?"
"Oh ya! Aku kan punya teh Sama susu yah?"
"Mending aku, rebus airnya lalu Nanti ku Tuang airnya ke es Batu."
Ternyata aliyah ingin membuat teh susu dingin dan ingin memasak, air untuk Membuatnya jadinya dia ingin langsung Mengeluarkan susu dan teh ya.
"Aduh! Aduh! Adu.. Adu.. Aduhh!!"
Tiba-tiba saja tangan aliyah terpegang panci Yang dia pegang itu dan panci tersebut, Panas dan ingin menuangkan airnya ke Tempat susunya.
Dan tiba-tiba saja saat aliyah, tidak bisa Menahan kepanasan itu panci yang dia Pegang lalu terlepas dan jatuh mengenai Kakinya yang putih itu.
Setelah itu aliyah tidak bisa menahan, kesakitan dalam terkena air panas itu dia Lalu terjatuh dan juga bersamaan dengan Panci yang panas tersebut.
Lalu dirinya juga teriak karena sudah tidak Bisa lagi menahan, kesakitan itu dan Sehingga dia ingin minta tolong Dengan Keluarganya di ruang tamu tersebut.
"Jadi begitu buk, Ceritanya."
"Astagfirullah..." jawab ibuku sambil menggelengkan kepalanya
"Hahaha..."
"Ibu. Kakak ngejak aku!" ngadu dia kepada ibuku
"Kamu memang, salah ngapain kamu engga Bilang dulu?" tanya ibu kepada dia
"Engga sempat, tau buk. Soalnya aku lihat Ibu sama ayah dan kakak kayaknya serius Bicaranya sama keluarga, calon kakak ipar Aliyah." jawab ya kepada ibu
"Astagah! Kamu ini ya dek. Kamu tinggal Bilang aja sama kakak!" ucapku dengan kesal kepada dia
"Ya maaf' Tadi aliyah engga Sempat bilangin Kakak sama ibu," jawabnya yang begitu rasa Bersalah kepada kami
"Yaudah naila. Kamu bisakan bersihkan Lantai? Soalnya ibu mau nemanin Aliyah," pinta ibu kepadaku untuk membersihkan lantai yang basah tersebut.
"Iya buk, Naik akan bersihkan kok." jawabku kepada ibu yang ingin pergi.
"Yaudah ibu, masuk dulu."
Lalu aku ditinggalkan sendiri di dapur, dan Aku langsung mengambil sapu pel. dan ku Lihat memang banyak sekali air dan makanan Yang jatuh dibuat oleh aliya, Karena itulah Aku yang dipinta ibu untuk membersihkan Semua keberantak ini yang dibuat oleh aliya.
"Semoga aja, Calon suamiku tidak pergi dulu. Karena aku ingin pernikahan ini segera cepat Diselenggarakan, karena aku sudah tak Sabar Lagi melihat calon suamiku bahagia kepadaku." jawab ku yang sambil memikirkan Pernikahan ku karena sudah tak sabar melihat suamiku bahagia melihatnya.
Di Ruang tamu...
Terlihat ada calon suami Naila dan juga ayah Naila yang sedang berbicara, sangat penting Dan terlihat di wajah mereka semuanya.
"Mir! Gimana ini kok lama sekali Naila Keluar?" tanya laki-laki tua yang duduk bersama calon naila.
"Tenang. Mungkin ada kecelakaan di belakang? Jadi mereka membersihkan dulu," jawab pak samir yang beralasan kepada orang tersebut
"Iya, Mas! Mungkin benar kata samir. Tadi Kamu dengar kan mas?" jawab istrinya yang juga membela pak samir
"Ma. Pa. Kayaknya aditya ada telepon dari bang Raj," tanya laki-laki itu kepada kedua orang tuanya.
"Emang abang, kamu bilang apa nak?" tanya papahnya kepada dia
"Mungkin ada, urusan di kantornya?" ucap dia yang asal menebak
"Ohh... Yaudah kalau begitu. Oh ya tapi Anak Pak samir belum datang loh?" tanya papahnya kepada dia
"Udah pah. Itu besok aja soalnya aku Udah Dipanggil cepat nih' sama bang Raj." perintah dia untuk datang esok
"Loh.. Loh.. Ini kok nak aditya kok udah mau Pulang aja toh?" tanya pak samir yang melihat aditya datang dan langsung pergi
"Eh.. Om! Maaf nih om saya Ada urusan sama Abang saya," jawab dia yang sambil salaman kepada pak samir
"Ari! Buk isak! Tunggu dulu saya panggil Dulu Istri saya sama Naila," pinta pak samir untuk menunggu anak dan istrinya
"Engga usah, Samir besok kita jumpa lagi kok. Tenang aja ya mir?" jawabnya kepada samir
"Ohh.. Yaudah kalau begitu,"
"Makasih, ya Ari dan buk Isak!" panggil dia dan berterimakasih kepada mereka.
Lalu mereka bertiga masuk kedalam mobilnya Dan terlihat aditya hanya diam saja, saat Kedua orang tuanya berpamitan kepada Pak Samir pada saat itu.
"Adit. Kamu kenapa engga pamitan sama pak Samir sih nak?" tanya mamahnya yang melihat aditya
"Engga, apa-apa kok mah. Nanti kan aditya Besok ketemu lagi kan?" jawabnya dengan ketos kepada mamahnya.
"Udahlah mah! Jangan terlalu dipikirkan itu. Emang bener kata Adit, nanti dia juga Jadi Menantunya." ucap papahnya yang sambil tersenyum kearah aditya.
Setelah itu ibu isak hanya terdiam saja saat Suami dan anaknya. Karena dia tidak ingin Mereka lagi berbicara panjang, kepada dirinya Jadi dia memutuskan untuk tidak mau Bicara Lagi kepada mereka.
Lalu tiba-tiba handphone aditya berdering di Saku celananya, karena itu dia langsung Mengambilnya.
[ Halo. bang Raj ada apa yah?] tanya aditya kepada Raj
[Kamu ada dimana, Aditya?]
[Ini bang, aku mau jalan Pulang ke kantor. Tenang aja nanti aku akan segera kesana.]
[Oh ya. Gimana tunangan mu?] tanya abangnya kepada dia
[Itulah Gara-gara kamu. Aku jadi tertunda Tunangannya sama cewek itu, ]
[Sorry ya dek. Abang hanya mau kantor ini Diurus dulu sama kamu, ]
Skip***
"Adit mamah, mau ke Toilet sebentar Sekalian Beli barang di alfamart." pintar mamahnya Untuk Adit berhenti dahulu
"Hah. Ke alfamart?" jawab dia terkejut
"Iya kenapa nak?" tanya mamahnya
"Ohh.. Engga apa-apa kok mah,"
Lalu aditya melihat alfamart atau indomaret Dia melihat itu dan langsung memberhentikan mobilnya.
"Mah! Itu udah sampai."
"Yaudah makasih, ya Nak."
"Mah. Papah ikut sama mamah yah?" tanya papahnya kepada mamahnya
"Oh' yaudah pah. Biar ada jaga mamah," jawab mamahnya
Lalu mereka berdua turun dalam mobil itu Dan meninggalkan aditya, di mobil Tersebut Karena kedua orang tuanya itu pergi dia Bingung dengan sesuatu.
Aku sepertinya penasaran. Sama wanita yang Ingin dijodohkan oleh mamah dan papah, Kira-kira siapa wanita itu? Kenapa juga aku Harus pergi dulu dari rumah itu. Jadi aku Tidak bisa melihat dia.
Semoga aja aku bisa melihat dia besok. Karena mungkin dia memang adalah Bidadari Syurga ku yang ingin menjaga ku.
Jawab dia dalam hati karena dia memikirkan Wanita yang ingin dijodohkan kepada dirinya.
"Pah, papah Tadi beli apa?" tanya mamahnya
"Ini loh mah. Papah beli rokok doang," jawab dia dengan tersenyum
"Astagfirullah.. Jadi papah cuma beli ini?"
"Kenapa mah?"
"Emang papah lagi, engga ada rokok jadi Papah beli rokok aja."
Setelah itu mereka berdua mengobrol di jalan Dan mereka,ingin menyebrang dan Untuk Kembali ke mobilnya.
"Brommm!!!
"Brommmm!!
Tiba-tiba saja kedua orang tersebut dan Terlihat truk disana menabrak Wanita dan Pria itu sehingga mobil itu terguling.
"Mamah! Papah! Tidak!!!"
Lalu aditya teriak sangat keras saat Melihat Kejadian itu dan sambil menangis.
Bersambung....
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
"Sekarang aku sudah memikirkannya. Dia telah memperlakukanku sebagai sampah, dan sekarang aku juga akan memperlakukannya sebagai tumpukan kotoran." "Setidaknya sampah bisa didaur ulang. Tapi kotoran tidak bisa didaur ulang." "Kamu berani mengatakan bahwa aku Kotoran?" Tiba-tiba, suara dingin melayang. Begitu suara itu turun, suhu di ruang makan turun beberapa derajat. "Tuan Muda!" Kimmy terkejut. Ada sedikit kemarahan di dalamnya. "Adeline, kamu semakin berani." Devon mencubit dagunya dan menatapnya dengan mata terbakar. "Sebaiknya kamu tidak memainkan trik apa pun."
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Tiga tahun lalu, Terence jatuh cinta pada Jean dan mereka bertunangan. Semuanya berjalan baik-baik saja, sampai Julia, saudara perempuan Jean, mabuk dan tidur dengan Terence suatu malam karena alasan yang tidak diketahui. Karena pergantian peristiwa yang tiba-tiba ini, Terence akhirnya menikahi Julia, dan Jean memutuskan untuk pergi ke negara lain. Namun, Terence menolak untuk menyentuh Julia sekali pun sejak malam itu, dan kebenciannya pada Julia tumbuh setiap hari. Pada hari Jean kembali, Terence segera memutuskan untuk menceraikan Julia, dan tidak peduli seberapa keras Julia memohon untuk tidak menceraikannya, dia tidak dapat digoyahkan. Merasa dikhianati oleh saudara perempuannya dan pria yang dicintainya, Julia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dia akan membalas dendam dan membuat mereka menyesali apa yang telah mereka lakukan padanya.
© 2018-now Bakisah
TOP